Orang Kristen Pajangan

Yang memberi nilai ibadah bukanlah liturgi atau kegiatan gereja, melainkan kehidupan kita setiap hari.

Menakutkan sekali apabila seseorang merasa ada di pihak yang benar, padahal tidak; merasa sudah dalam keselamatan, padahal belum; merasa sedang bertumbuh, padahal sudah mati. Kuasa kegelapan yang jahat dan sangat cerdas bisa mengondisikan orang-orang Kristen seperti ini, sehingga mereka menjadi tersesat, tetapi tidak menyadari kesesatannya; mereka tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu. Kondisi seperti ini terjadi terutama ketika fokus kehidupan seseorang selalu diarahkan kepada kesenangan hidup hari ini. Ini adalah penjara besar yang membelenggu hampir semua orang di bumi ini.

Kalau kita mau mengerti kondisi yang sebenarnya dalam hidup kita, kita harus memiliki kesungguhan memeriksa diri oleh tuntunan Roh Kudus dan pemberitaan Firman Tuhan yang murni. Jika tidak demikian, maka kita masih ada dalam belenggu kuasa kegelapan sampai tidak bisa lepas lagi untuk selamanya. Mendeteksi keadaan yang sebenarnya sedini mungkin adalah hal yang mutlak harus dilakukan. Terlambat berarti binasa. Dalam hal ini, Iblis akan berusaha membuat orang menunda memeriksakan diri dengan jujur dan bertobat. Orang-orang yang tidak menyadari keadaanya tersebut akan main banyak kita jumpai di dalam gereja. Paulus menyatakan bahwa secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakikatnya mereka memungkiri kekuatannya. Kata “ibadah” dalam teks ini adalah evsebia yang artinya “hidup saleh” atau “hidup kudus”. Orang yang hidup dalam kebenaran dan kesucian adalah orang yang beribadah. Dengan demikian yang memberi nilai ibadah seseorang bukanlah liturgi atau kegiatan gereja, melainkan kehidupan kita setiap hari.

Kata “kekuatan” (dynamis) mengacu kepada yang memberi arti atau yang memberi nilai. Ibadah tanpa kekuatan adalah bak dummy handphone, yang ada hanya casing luarnya, tanpa perangkat elektroniknya. Handphone ini tidak ada kekuatannya, sebab tak lebih dari sekadar pajangan. Jadi, orang Kristen yang beribadah hanya secara lahiriah ialah orang Kristen pajangan; pajangan di gereja, pajangan di pelayanan, tetapi tidak memiliki kehidupan yang semakin saleh menurut Tuhan. Di mata manusia barangkali dipandang baik, tetapi di mata Tuhan tidak. Inilah tipu daya kuasa kegelapan yang membuat seseorang merasa diri sudah saleh, padahal belum. Ia tidak tahu hakikat kesalehan menurut Tuhan. Untuk mengerti kesalehan yang benar, kita harus memahami pribadi Kristus sebaga teladan yang benar bagi kita, sebab Ialah pokok keselamatan bagi mereka yang taat kepada-Nya. Ubahlah cara pandang kita sekarang juga. Kita harus bercara pandang bahwa kita harus bertobat dari cara hidup yang salah dengan menanggalkan beban dan dosa, bukan sekedar bertobat dari perbuatan yang salah.

Orang yang memiliki pertanggungjawaban iman yang baik harus mengikuti arah ke mana Roh Kristus hendak membawa kita. Mari kita menyediakan diri kita untuk dengan patuh mengikuti arah yang ditunjukkan oleh pimpinan Roh Kudus, agar kita menjadi warga Kerajaan Surga yang baik dan layak disebut anak-anak Allah.

Dikutip dari Warta Jemaat Rehobot Ministry 13 Februari 2011

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *