Bagaimanakah Tuhan?

Pertanyaan penting bagi orang yang mau beragama bukan saja “Siapakah Tuhan yang saudara percayai?”, tetapi “Bagaimanakah Tuhan menurut saudara?” Kalau setiap kita diminta untuk menjelaskan mengenai Tuhan menurut kita masing-masing, maka ternyata terdapat banyak Tuhan, banyak versi mengenai Tuhan. Versi yang dimiliki masing-masing orang tergantung konsep Tuhan yang dimilikinya. Kalau kemudian dipersoalkan, apa dasarnya saudara mengatakan Tuhan itu demikian, begini atau begitu? Jawabnya pasti antara lain, “Menurut saya demikian…” (hanya sebuah anggapan atau praduga, walaupun belum sebuah pengalaman).

Seperti seorang wanita yang pernah menjumpai saya dan berkata, “Menurut saya Tuhan tidak mungkin tiga pak, Tuhan pasti esa.” Saya harus menjawabnya dengan kalimat, “Siapa yang membuat ukuran Tuhan harus satu atau dua atau tiga?” Dianggapnya begitu hebat angka satu secara matematis, maka kalau dijumpai dalam kekristenan ternyata ada Allah Bapa dan Allah Anak, maka mereka sangat cepat resisten. Yang lain lagi berkata, “Dari apa yang pernah saya dengar dan saya baca…” (bisa didengar dari lingkungan yang tidak berdasarkan Alkitab atau dari gereja).

Pengajaran mengenai Tuhan yang diajarkan melalui berbagai media dapat merusak konstelasi berpikir orang percaya, terutama anak-anak kita. Bahkan yang mendengar pemberitaan mengenai Tuhan dari gereja belum tentu jaminan benar. Dalam hal ini banyak orang menjadi korban guru palsu, pengajar palsu, para petobat yang berasal dari berbagai latar belakang yang belum mengenal Tuhan secara benar dari Alkitab.

Yang lain lagi berkata, “Dari pengalaman saya demikian…” (biasanya hal ini berdasarkan pengalaman pribadi yang subjektif). Pengalaman pribadi tidak boleh menjadi ukuran kebenaran. Ukuran kebenaran adalah Alkitab. Kesaksian pribadi sering sangat subjektif, bahkan dibesar-besarkan, sampai si pembicara sendiri lupa kesaksian orisinalnya.

Banyak orang membentuk image tentang Tuhan dari menyerap apa yang diinformasikan dunia sekitarnya. Ini berbahaya, dunia yang fasik adalah dunia yang gelap, yang tidak mengenal Penciptanya dengan benar pula. Sadar atau tidak sadar setiap individu membangun pengetahuan atau pemahamannya mengenai Tuhan dari dunia sekitarnya. Tidak sedikit di antara mereka yang merasa sudah hebat, tidak kalah dengan mereka yang belajar Alkitab dengan tekun di dalam gereja.

Banyak orang Kristen yang pemahamannya mengenai Tuhan sangat miskin, sebab mereka tidak sungguh-sungguh belajar mengenai Tuhan. Walaupun ke gereja, kebenaran Firman yang didengarnya tidak dihargai dengan benar, sehingga semua yang didengar tidak ada yang mengendap dan mengukir dalam jiwanya. Kalau pemberitaan Firman yang didengarnya salah, maka ia makin jauh dari pengenalan akan Tuhan yang benar. Seperti misalnya, seorang pembicara menggambarkan atau menjelaskan Tuhan Yesus secara keliru, maka terciptalah image mengenai Yesus sedemikian rupa, padahal tidaklah demikian, itu jin. Jin yang diberi nama yesus. Yesus tidaklah demikian. Kepada orang-orang seperti ini, Tuhan Yesus akan menjawab, “Aku tidak kenal kamu.”

Mengenal Tuhan adalah sebuah perjuangan yang melibatkan seluruh kehidupan kita: Tidak boleh terikat dengan dunia ini (Mat 13:22-23; Luk 16:11-12). Untuk ini seseorang tidak boleh terikat dengan doktrin atau butir-butir paham yang sudah beredar dan dianggap baku. Kita harus membuka diri terus-menerus terhadap penyingkapan rahasia Firman. Harus berani masuk metatheologia. Menggunakan akal atau logika semaksimal mungkin untuk menggali Alkitab (Roma 12:2).

Untuk masuk wilayah ini, harus terlebih dahulu dengan ketat mengenakan sistematika theologia, menguasai latar belakang Alkitab, hermeneutik, ilmu tafsir, bahasa asli, dsb. Tanpa landasan ini sudah berani masuk wilayah metatheologia, biasanya sesat. Proses pengenalan akan Tuhan merupakan proses panjang seumur hidup kita. Seorang yang berhenti bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan berarti mundur. Ia akan menjadi bodoh.

Dikutip dari Warta Jemaat Rehobot Ministry 15 Februari 2009

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *