Gereja Kuat karena Doa Jemaat

Gereja kuat karena doa jemaat. Benarkah demikian? Ya, ini sudah dibuktikan oleh jemaat mula-mula, sekalipun jemaat masih baru, tetapi mereka bertambah dan bertumbuh secara luar biasa. Mereka terus bertambah dari 120 menjadi 5000, dan setiap hari Tuhan menambahkan jumlah orang percaya. Mereka juga bertumbuh secara spiritual. Hal ini bisa terlihat dari kesukaan dan kecintaan mereka dalam bersekutu, beribadah, berdoa, memberi, dan mereka semua memberitakan injil disertai dengan mukjizat besar. Semua ini terjadi karena DOA JEMAAT.

Kita semua ingin memiliki pengalaman jemaat mula-mula. Hanya sayang, kita melupakan hal yang penting dalam proses pertumbuhan yaitu tantangan dan tekanan yang mereka alami. Gereja mendapat tantangan mulai dari hari pertama dan berlangsung hingga saat ini. Kita seringkali hanya ingin berkat, tetapi tidak mau menerima tantangan. Bukankah tantangan yang besar biasanya mendatangkan berkat yang besar?

Siapakah yang menentang gereja? Tantangan dari luar: raja-raja dunia, Herodes, Pontius Pilatus, Kaisar Romawi dan bangsa-bangsa lain. Ini adalah gambaran betapa berat dan besarnya tantangan dari luar, nama-nama yang disebut adalah nama-nama yang sangat terkenal kejahatannya, mereka adalah raja-raja dan kaisar besar. Ini juga terjadi di negara kita. Ada kekuatan dari luar gereja yang menekan/menentang gereja, di sepanjang sejarah gereja.

Tantangan dari dalam yaitu dari suku-suku Israel sendiri. Mereka adalah kelompok dari dalam gereja, sesama orang Yahudi yang seharusnya mendukung gereja tetapi justru paling menentang gereja. Ada pepatah mengatakan: banyak domba yang luka parah karena kawanan domba lain dan bukan karena serigala.

Bagaimana respon mereka terhadap ancaman/tantangan? Mereka berdoa: setelah mendengar kesaksian dari Petrus dan Yohanes mereka langsung berdoa. Martin Luther pernah didatangi utusan gereja dan diancam agar menghentikan semua kegiatan mengajar dalil-dalil doktrinnya. Mereka berkata, “Kalau kamu tidak berhenti kamu tidak akan mendapat tempat di gereja, di masyarakat dan di dunia ini. Mau ke manakah engkau?” Jawabnya, “Aku akan pergi ke tangan Tuhan yang Maha Kuasa.” Ingat, tangan Allah selalu lebih kuat dari tangan musuh. Anda punya masalah besar datanglah kepada Allah yang lebih besar dari masalah Anda.

Bagaimanakah cara mereka berdoa? Mereka semua berdoa – menunjukkan kekompakan dan kesatuan, mereka meyakini bahwa masalah gereja adalah masalah mereka semua. Bagaimana sikap kita jika gereja ada masalah? Apakah kita semua berdoa? Mereka berseru bersama-sama. Mereka mengeluarkan suara bersama-sama, bukan yang satu orang pimpin kemudian yang lain mengaminkan, tetapi semua berseru dan berdoa bersama-sama. Kita juga perlu mencoba yang demikian, karena biasanya kalau doa safaat satu orang yang “mimpin” yang lain “mimpi”.

Mereka menyebutkan kata yang penting dalam unsur doa yaitu TUHAN. Banyak orang berdoa mengutarakan berbagai permohonan hanya sayang lupa mengucapkan kata yang penting yaitu Tuhan. Lebih baik menyebut Tuhan seribu kali dan tidak mengutarakan satu permohonan, daripada mengutarakan seribu permohonan dan tidak menyebut satu kata Tuhan.

Mereka berseru: Ya Tuhan pencipta langit dan bumi, laut dan segala isinya. Ini adalah pernyataan iman bangsa Israel. Ini adalah kredo bangsa Israel, menyebut Tuhan secara lengkap. Mereka berseru kepada Allah dengan segala ke-Maha-an-Nya. Saat berseru “Ya Tuhan. Engkaulah yang menciptakan langit dan bumi, laut dan segala isinya” berarti mereka menyebut keberadaan dan atribut Allah secara lengkap dan sempurna. Karena di dalam peristiwa penciptaan itulah Allah menyatakan atribut-Nya secara sempurna. Dia Pencipta, menciptakan dari nihil (nothing) menjadi everything. Dalam penciptaan itu, kita mengenal Allah yang Maha Tahu, Maha Kuasa, Maha Besar, Maha Bijaksana, Maha Mulia, dst. Waktu mengucapkan doa menyebut ke-Maha-an-Nya Allah secara berulang-ulang itu bukan doa yang statis, tetapi dinamis, karena menyebut semua atribut Allah, bukan hanya satu atribut/sifat.

Waku mereka mengatakan bahwa Engkau adalah Pencipta artinya mereka mempercayai bahwa segala sesuatu ada karena Engkau yang mengadakan (Pencipta), tidak ada satu peristiwa terjadi tanpa sepengetahuan-Mu (Maha Tahu). Semua yang ada di bumi berada di bawah kontrol Allah. Kata menentang atau melawan Allah digambarkan seperti kuda yang menginjak-injakkan kakinya, meronta-ronta, menaik-turunkan kepalanya, sambil berteriak meringkik-ringkik tetapi akhirnya kuda itu tetap tunduk pada tali kekang. Siapapun yang menentang dan melawan Allah pada akhirnya akan tunduk ada kebesaran Allah. Berdoa itu penting tetapi konsep (pemahaman) yang mendorong Anda berdoa itu lebih penting. Berdoalah dengan keyakinan bahwa Allah itu Maha Kuasa, Maha Besar, Maha Tahu, Maha Suci, Maha Hadir, Maha Kasih, Maha Agung, Maha Mulia, Maha Dashyat, Maha Mengerti, Maha Bijak, dan Maha lainnya. Waktu saudara mengalami masalah besarkanlah nama Allah karena memang Dia Allah yang Maha Besar.

Dikutip dari Warta Jemaat Antiokhia 8 Februari 2009

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *