Dalam Pengendalian Tuhan

Orang yang tidak dikontrol oleh Tuhan berarti dikontrol oleh setan

Kita telah meninggalkan gulungan lembaran tahun 2009 dan telah memasuki tahun 2010. Apa yang kita harapkan dari tahun 2010 ini? Rezeki lebih lancar, bisnis sukses, yang menikah tahun ini memperoleh anak, yang hidup dalam dunia politik partainya menang, banyak pengikut dapat kedudukan atau apa? Ibarat seorang pelukis sudahkah kita merencanakan sebuah lukisan, atau kita hanya mau corat-coret saja yang penting lembar-lembar hari ini berwarna. Atau kita merencanakan suatu lukisan tertentu yang indah. Lukisan yang indah tentu bukan menurut kita tetapi menurut si pemberi lembar tersebut. Si pemberinya adalah Tuhan. Ia juga yang telah memberi kuas dan warnanya.

Sekarang kitalah yang harus mewarnai lembar tersebut sesuai dengan kehendak-Nya. Dalam Mazmur 40:8, Alkitab berkata sungguh aku datang dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku. Dalam teks bahasa Inggrisnya adalah: Here I am, your instructions for me are in the book of law. Kalimat ini menunjuk pergumulan seorang anak manusia yang mau berurusan dengan Tuhan untuk menemukan instruksi, petunjuk atau tuntunan apa yang harus dilakukannya dalam hidup ini sesuai dengan rencana dan kehendak-Nya.

Harus disadari dan diakui bahwa kita telah membuat lukisan suka-suka kita di tahun-tahun yang telah lalu. Lukisan yang mungkin menurut kita indah, kita menikmatinya dengan puas. Tetapi lukisan tersebut mungkin tidak indah di mata Tuhan. Dan kalau sebuah lukisan tidak indah di mata Tuhan pasti tidak menjadi berkat bagi orang lain di sekitar kita. Pasti lukisan yang menakutkan, merugikan dan mengancam orang lain. Hari ini hendaknya kita dapat mulai melukis dengan lukisan yang Tuhan kehendaki. Kita harus berhati-hati menorehkan kuas lukisan di atas kertas baru ini. Kalau dulu kita sembrono sekarang tentu tidak lagi seperti dulu (Ef 5:15-17). Hidup kita harus bersedia dikontrol oleh Tuhan, salah satu cirinya adalah giat mencari kehendak-Nya. Inilah sebenarnya yang dimaksud mencari dahulu kerajaan Allah (Mat 6:33), yaitu menghadirkan pemerintahan Allah atas hidupnya, bukan pemerintahannya sendiri.

Tentu orang-orang seperti ini senantiasa rindu untuk menikmati Tuhan secara pribadi yang hidup dan nyata, tidak hanya menikmati berkat-Nya tetapi lebih dari itu, menikmati hadirat-Nya. Jika kita tidak bersedia dikuasai dan dikontrol Tuhan, berarti kita gagal menjadi murid Yesus. Pada prinsipnya kegagalan ini terletak pada ketidakbersediaan kita untuk dikendalikan melalui Roh-Nya. Roh Kudus ditaruh di dalam diri kita salah satunya juga untuk melatih kita agar hidup dikontrol Tuhan, atau dalam pengendalian Tuhan sampai tingkat tunduk sepenuhnya. Tuhan tidak bermaksud secara paksa mengambil alih atau menyita kebebasan yang diberikan-Nya kepada setiap manusia, tetapi ‘menyerahkan kebebasan’ di sini artinya kita bersedia mencari kehendak-Nya dan menurutinya dengan rela dan sukacita sebagai kebutuhan, bukan akibat perintah atau kewajiban.

Dalam hal ini kita menggunakan kebebasan kita agar kita tunduk kepada kehendak-Nya. Sebagai manusia yang sifat bawaannya memang ingin bebas dari siapapun termasuk Tuhan, memang untuk mencapai tingkat rohani seperti ini tidak mudah. Kadang-kadang kita frustasi dan merasa tidak akan mampu mencapainya, terutama tatkala kita berkali-kali gagal untuk hidup dalam pengendaliannya.

Tetapi jangan menyerah, marilah kita mengambil keputusan untuk menyerahkan kebebasan kita kepada Tuhan hari ini. Karena jika tidak, kita sebetulnya juga tidak bebas, sebab orang yang tidak dikontrol oleh Tuhan berarti dikontrol oleh setan.

Dikutip dari Warta Jemaat Rehobot Ministry 10 Januari 2010

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *