Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup

Yohanes 14:6 & Yosua 1:1-9

“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Kalimat ini diproklamasikan oleh Tuhan Yesus sebagai kalimat yang sangat menggoncangkan seluruh pemimpin-pemimpin di dunia ini. Mengapa dikatakan demikian? Karena kalimat ini meniadakan semua tokoh. Yesus tidak mengatakan beberapa di antara pemimpin tetapi Yesus mengatakan bahwa Ia adalah satu-satunya dan tidak ada yang lain.

Begitu banyak yang mencintai figur Yesus dari dahulu sampai sekarang sehingga banyak orang yang berkorban bahkan berani mati karena Dia. Sebaliknya, begitu banyak orang yang membenci kalimat itu, maka begitu banyak juga orang yang ingin membunuh Dia. Tokoh yang disayang dan juga dibenci. Ketika Yesus mengatakan: Aku adalah jalan dan kebenaran dan hidup, ungkapan ini bukan sekedar kalimat akan tetapi Yesus harus membuktikan apakah diri-Nya mempunyai kualifikasi yang cukup dengan kalimat yang demikian. Orang bisa saja berkata: “Yang penting saya berbuat baik, tidak berbuat jahat terhadap orang lain, selalu membantu orang susah tiap akhir tahun, bahkan penghasilan yang saya dapat yaitu dengan jalan yang benar dan saya merasa bahwa semua itu cukup buat saya karena suatu hari semua amal baik saya diterima oleh Tuhan.” Orang benar harus berbuat baik, tetapi perbuatan baik itu tidak cukup untuk membawa kita sampai ke surga. Yesus tidak menawarkan perbuatan untuk ke surga tetapi Yesus menawarkan diri-Nya. Jalan sudah Ia berikan tetapi sekarang bagaimana hidup ini diisi dengan baik setelah itu baru kita berbicara perbuatan. Yesus datang menjadi manusia dan menyediakan tubuh untuk bisa dimatikan itu sebabnya Ia berkata: “Akulah jalan”, berarti tidak ada keselamatan di luar Kristus. Yesus juga berkata Akulah kebenaran, semua kebenaran dari Tuhan, kebenaran Tuhan adalah kebenaran yang absolut.

Seorang filsuf terbesar pernah mengutarakan empat pertanyaan besar yang digumuli seluruh manusia. Pertama, siapa diriku? Kedua, bagaimana seharusnya aku hidup? Ketiga, saya harus tahu apa? Keempat, kepada siapa aku harus percaya? Kematian itu sesuatu yang menyedihkan karena memisahkan diri kita dengan orang yang kita sayang. Kematian itu adalah misteri karena kita tidak tahu ada apa di balik kematian, tetapi Tuhan membuka misteri itu ketika Ia berkata: “Akulah hidup,” artinya: hidup yang dimiliki Tuhan adalah hidup yang untuk selama-lamanya sekalipun maut sudah mematikan Dia dan hanya bisa menahan Dia tiga hari, tetapi Tuhan bangkit kembali dari kematian-Nya itu, mautpun tidak berkuasa atas Tuhan.

Kekhawatiran manusia di tengah krisis yang melanda secara global ada tiga hal. Kekhawatiran pertama adalah menyangkut sandang, pangan, papan. Kekhawatiran kedua adalah menyangkut keamanan, kesehatan dan kebahagiaan keluarga. Jikalau PHK banyak, pengangguranpun menjadi tinggi dan jikalau pengangguran tinggi, kejahatanpun meningkat. Ketidakamanan membuat orang tidak bahagia. Zaman sekarang sulit sekali mempertahankan kesetiaan suami istri, karena banyak rumah tangga yang mengalami perceraian karena itu kesetiaan menjadi sesuatu yang langka. Zaman makin jahat oleh sebab itu kita harus menguatkan hubungan suami isteri sebab kalau tidak kita akan diintervensi oleh banyak problem sehingga rumah tangga kita mudah retak.

Kekhawatiran ketiga adalah menyangkut masa depan, pergumulan bangsa Israel setelah Musa mati adalah menyangkut masa depan mereka. Demikian juga apa yang dialami oleh Yosua, diapun bergumul untuk memimpin bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan. Itu sebabnya harus ada firman kepada Yosua. Yang pertama Tuhan berfirman kepada Yosua bahwa engkaulah yang akan memimpin bangsa ini menggantikan Musa. Kedua, Tuhan berkata bahwa Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau, Aku bersumpah untuk memberikan tanah ini kepada nenek moyangmu. Kepada Yosua Tuhan katakan: Kuatkan dan teguhkan hatimu dengan sungguh-sungguh. Dalam hal ini sampai tiga kali Tuhan berbicara kepada Yosua, ini berarti Tuhan mau katakan kepada Yosua untuk siap menghadapi tantangan. Demikian juga dengan kita, bahwa kita harus siap menghadapi setiap tantangan oleh sebab itu kita harus menguatkan hati dan meneguhkan hati kita dengan sungguh-sungguh karena di depan kita ada begitu banyak problem yang harus kita hadapi karena ada seribu satu macam persoalan yang harus kita alami dalam menghadapi masa depan.

Itu sebabnya menghadapi pergumulan hidup, Tuhan menginginkan kita untuk siap hati untuk mau menerima banyak hal serta jangan menyimpang ke kiri dan ke kanan dan jangan lupa merenungkan firman siang dan malam dalam arti firman itu harus menjadi fokus utama dalam hidup kita. Karena jaman ini tidak bisa lagi iman kita asal-asalan. Semua tantangan atau hal yang di depan itu sekaligus menjadi tantangan dan kesempatan bagi kita untuk membuat hidup menjadi hidup. Tuhan memimpin kita melewati hari-hari yang berjalan ini, Tuhan memimpin kita melewati badai dan Tuhan menghapuskan air mata kita sambil menunggu kita karena Tuhan berkata; datanglah pada-Ku dan ikutlah Aku.

Sumber: Warta Jemaat Gereja Duta Injil 12 Agustus 2012