Doa yang Menghasilkan Mujizat

I Samuel 1:1-7

Riset yang diadakan terhadap kebahagiaan suami-istri, ternyata keberhasilan pernikahan lebih berkaitan dengan kecakapan berkomunikasi dari pada dengan jumlah uang atau faktor-faktor lain sebelum pasangan menikah. Kekayaan hanya merupakan faktor penunjang tetapi faktor utama adalah kecakapan berkomunikasi. Itulah sebabnya, di dalam I Sam 1:8 Elkana suami dari Hana bertanya: “Hana, mengapa engkau menangis dan mengapa engkau tidak mau makan? Mengapa hatimu sedih? Rukankah aku lebih berharga bagimu dari pada sepuluh anak laki-laki?” Kenapa Hana bersedih? Karena Hana komunikasi dengan Elkana tidak beres. Rupanya Hana mempunyai problem dalam rumah tangga dan ini seringkali menjadi masalah manusia modern. Kurang lebih 80-90 persen masalah dalam gereja berkaitan dengan masalah keluarga atau rumah tangga. Mengapa? Karena banyak suami dan istri tidak memahami bagaimana mereka membangun hubungan. Suami maupun istri harus tahu perbedaannya, ini yang menyebabkan banyak masalah dalam komunikasi. Kenapa Hana bersedih? Elkana bertanya dan Hana tidak memberikan jawaban. Karena lebih bersifat pemikir, laki-laki lebih bersifat hasil akhir, laki-laki lebih bersifat action, kalau lihat masalah Big Picture, akan tetapi wanita berbeda, wanita lebih cenderung pada perasaan. Ketika Hana dilukai oleh Penina, hatinya tertusuk, tidak mau makan, dia menangis. Hal ini disebabkan wanita lebih mementingkan perasaan, wanita lebih berkaitan dengan relationship, wanita lebih banyak berbicara tetapi laki-laki jarang bicara, wanita senang dengan detail, karena itu wanita kalau mempunyai masalah, dia butuh empati. Elkana tidak mengerti masalah yang dihadapi Hana. Hana tidak dipahami oleh suaminya. Karena itu kalau ibu-ibu mempunyai masalah seperti Hana yang belum terpecahkan masalahnya bisa menderita sakit. Dalam suatu riset tentang kasih sayang, penelitian membuktikan bahwa kasih sayang sangatlah penting untuk membuat kita sehat. Ternyata dukungan sosial merupakan prediktor terbaik bagi kesehatan yang baik, lebih baik dari kebiasaan hidup sehat apapun termasuk diet dan olah raga. Kalau kita seperti Hana susah terus dan menangis terus bisa berakibat cancer. Firman Tuhan berkata: “Hati yang gembira adalah obat yang manjur tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang”. Jadi kalau kita mau sehat ternyata harus memiliki hati yang gembira. Dan perceraian bukanlah menyelesaikan masalah tetapi doa orang percaya itulah yang memecahkan masalah. Dalam I Samuel 2:1, ada sukacita dalam hidupnya Hana, sebelumnya dia adalah perempuan yang bersusah hati, perempuan yang bersedih, perempuan yang menangis, perempuan yang mengalami tekanan dalam hidup tetapi dalam I Samuel 2:1 firman Tuhan berkata: Lalu berdoalah Hana, katanya: “Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu. Doa orang benar bila dengan yakin didoakan besar kuasanya.”

Bagaimana doa menghasilkan mujizat: Pertama: Doanya Hana adalah doa dengan perjanjian. Doa Hana adalah doa terobosan, dalam ayat 10 dia katakan: dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu. Kemudian bernazarlah ia, katanya: “TUHAN semesta alam, jika sunguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya.” Di dalam doa ini ada yang namanya doa nazar. Ada suatu pantangan tetapi ada suatu ikatan dengan Tuhan, ada suatu perjanjian dengan Tuhan inilah doa perjanjian dimana isi dari doanya supaya Tuhan dipermuliakan. Ketika kita menaikkan doa perjanjian, kita harus genapi, Hana diberkati karena dia menggenapi nazarnya. Doa yang menghasilkan mujuzat adalah doa perjanjian dimana kita berjanji ketika mendapat mujizat kita mau hidup lebih lagi di hadapan Tuhan, kita mau hidup bagi kemuliaan nama Tuhan jangan sampai kita berjanji, kita bernazar di hadapan Tuhan tidak digenapi.

Kedua: Ketika harus berdoa dengan iman. Dalam I Samuel 1:17-18; Jawab Eli: “Pergilah dengan selamat, dan Allah Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari pada-Nya.” Sesudah itu berkatalah perempuan itu: “Biarlah hambamu ini mendapatkan belas kasihan dari padamu.” Lalu keluarlah perempuan itu, ia mau makan dan mukanya tidak muram lagi. Kalau kita melihat keadaan Hana sebelum berdoa dibandingkan dengan ayat 7, Alkitab mengatakan: Demikianlah terjadi dari tahun ke tahun; setiap kali Hana pergi ke rumah TUHAN, Penina menyakiti hati Hana, sehinga ia menangis dan tidak mau makan. Kenapa ada banyak orang Kristen berdoanya seperti Hana dari tahun ke tahun tidak ada mujizat yang terjadi? Karena ia tidak berdoa dengan iman. Kita berdoa hanya karena tradisi, kita berdoa hanya berdasarkan kebiasaan tiap hari yang kita lakukan. Hana semula tidak mau makan dan mukanya sedih tetapi setelah ia berdoa, mukanya berbeda, ia tidak muram lagi sehingga ia mau makan padahal ia tidak mempunyai anak, dia belum tahu persis kapan Tuhan berikan anak bagi dia tetapi ketika ia beriman dalam doanya, ia percaya bahwa ia telah menerimanya. Itu sebabnya iman berbicara tentang dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibrani 11:1). Jadi kalau kita berdoa; walaupun kita belum melihat penyakit belum disembuhkan, kita belum mellhat belum ada surat panggiian kerja, kita belum melihat suami belum berubah, itu tidak masalah supaya doa kita makin giat. Ketika kita berdoa kita belum melihat sesuatu yang terjadi, tetapi di situlah yang namanya iman, kita percaya walaupun kita belum melihat karena Tuhan Yesus berkata: “Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya.” Karena ketika doa kita naikkan dengan sungguh-sungguh, kita percaya bahwa Tuhan pasti berikan perkara yang ajaib di dalam hidup kita.

Ketiga: Doa yang menghasilkan mujizat adalah doa dengan tindakan. I Samuel 1:19, Hana sebelumnya ia bersusah hati, komunikasinya dengan suaminya tidak beres tetapi dalam ayat 9 dia bertindak dengan iman; Keesokan harinya, bangunlah mereka itu pagi-pagi, sujud menymbah di hadapan TUHAN; kemudian pulanglah mereka ke rumahnya di Rama. Ketika Elkana bersetubuh dengan Hana, istrinya, TUHAN ingat kepadanya. Doa Hana menjadi kenyataan. Hana sebelum ia bertindak dengan iman, ketika Penina mengintimidasi Hana, dia menangis dan ketika ia menangis dia tidak mau makan. Orang-orang yang berdoa dia harus mempunyai keyakinan bahwa Tuhan telah memberikan apa yang dia minta dari pada Tuhan, dia harus percaya sehingga dia harus mempunyai sikap yang berbeda, dia harus punya tindakan iman karena orang yang bertindak dengan iman, dia akan mengalami sesuatu yang luar biasa sehingga penyakitnya disembuhkan, rumah tangganya dipulihkan, Tuhan memberikan pekerjaan yang terbaik dalam hidupnya.

Sumber: Warta Jemaat Gereja Duta Injil 4 Desember 2011