Di akhir zaman ini peperangan rohani akan semakin gencar oleh sebab itu setiap orang percaya harus menyadarinya dan kalau kita membaca dari Efesus 6:10-12, bahwa kita sedang berjuang. Kekristenan bukan sekedar kita menjadi anggota gereja, Kekristenan bukan sekedar kita sudah dibaptis, Kekristenan bukan sekedar kita sudah mempunyai nama yang sesuai dengan nama-nama di Alkitab, tetapi Kekristenan adalah peperangan rohani. Kita berperang bukan melawan kelompok-kelompok yang duduk dalam gereja karena perjuangan kita bukan melawan darah dan daging. Firman Tuhan dengan jelas mengatakan dalam ayat 12, bahwa perjuangan kita menghadapi pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini. Berarti kita menghadapi peperangan rohani. Bagaimana orang percaya memenangkan peperangan rohani? Kita harus memakai seluruh perlengkapan senjata Allah.
Pertama, kita harus memakai ikat pinggang kebenaran. Firman Tuhan berkata dalam ayat 14, “Jadi berdirilah tegap, berikat pinggangkan kebenaran”. Kebenaran dalam bahasa Yunani disebut: “Aleteia” adalah sebuah kejujuran yaitu sifat yang dapat dipercayai. Kenapa kita harus menjadi orang yang jujur, kenapa kita harus berkata ya diatas segala ya? Karena sifat Iblis kalau kita baca dalam Yohanes 8:44, Tuhan Yesus berkata bahwa: “Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.” Itu sebabnya kita harus jujur dalam segala aspek karena kalau kita tidak jujur, Iblis punya tempat berpijak dalam hidup kita.
Kedua, berbajuzirahkan keadilan. Keadilan diartikan perbuatan benar yaitu perbuatan menurut kehendak Allah. Hidup kita benar menurut standar-nya Tuhan dan inilah yang Tuhan mau, itu sebabnya setiap kita harus hidup di dalam kekudusan, harus hidup di dalam kebenaran karena hidup dalam kebenaran dan hidup dalam kekudusan membuat setiap kita menjadi pemenang. Karena kalau kita tidak hidup dalam kebenaran, Iblis punya tempat berpijak dalam hidup kita.
Ketiga, senjata rohani kita adalah pemberitaan Injil damai sejahtera. Dalam ayat 15 dikatakan: “kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera”. Kenapa harus ada pemberitaan damai sejahtera? Karena Kristus adalah damai sejahtera buat manusia. Dalam Efesus 2:14 dikatakan: “Karena Dialah damai sejahtera kita.” Kata damai dalam bahasa Yunani ditulis dengan kata “ireine” atau “shalom” (Ibrani). Shalom berarti tidak ada permusuhan. Jadi damai sejahtera itu diberikan Tuhan buat manusia dan kalau orang tidak punya damai sejahtera, ini kesempatan Iblis untuk meruntuhkan hidup. Banyak orang dalam hidup membutuhkan damai sejahtera karena itu jangan sampai damai sejahtera kita hilang karena ini kesempatan Iblis, Iblis mau mencuri damai sejahtera kita. Itu sebabnya gereja Tuhan dipanggil untuk memberitakan Injil damai sejahtera karena dalam Kristus ada damai sejahtera.
Keempat, perisai iman. Dalam Efesus 6:16 dikatakan: “dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dan si jahat”. Perisai tentara Romawi terbuat dari kayu yang dilapisi oleh kulit kasar untuk menahan serangan panah berapi dari musuh karena itu dilapisi oleh kulit kasar dengan tujuan supaya panah api yang dicelup di ter ketika dilepaskan dapat ditahan. Untuk menghadapi panah api dari si Iblis, kita harus mempunyai perisai iman dengan cara yang ditulis dalam Roma 10:17 “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” Kita harus mendapat firman Tuhan, mendengar firman Tuhan karena itu jangan pernah absen dalam ibadah karena ada banyak orang Kristen yang lemah imannya karena ia absen dalam ibadah dan kalau ia absen dalam ibadah, ia tidak mendengar firman. Dalam I Petrus 5:9 dikatakan: “Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.” Kata lawanlah dalam arti Yunani-nya adalah: melawan Iblis secara terus-menerus. Jadi perisai iman harus terus ada karena banyak orang Kristen beriman hanya di waktu hari minggu, di waktu berhadapan dengan pendeta, di waktu berkumpul dengan sesama orang Kristen. Orang Romawi kalau sedang berperang, perisainya harus selalu berada di depan demikian juga dengan orang percaya perisai iman harus ada di depan dan selalu siap karena Tuhan mau supaya setiap kita menjadi orang percaya yang menang.
Kelima, ketopong keselamatan. Dalam Efesus 6:17 dikatakan: “dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah”. Ketopong keselamatan adalah gambaran dari tentara Romawi yang berperang yang menggunakan helm. Digambarkan tentang bagian kepala yang paling vital. Ini berarti kepala adalah merupakan fondasi keselamatan yang sangat penting dalam iman Kristen. Ketopong keselamatan harus kita miliki yaitu kita harus memiliki pengharapan keselamatan karena kalau orang tidak hidup di dalam Kristus, dia tidak memiliki Tuhan Yesus, dia tidak memiliki pengharapan keselamatan, dia menaati penguasa kerajaan angkasa. Kalau kita tidak mempunyai ketopong keselamatan maka sedang berada di bawah pengaruh kerajaan angkasa. Maut sudah dikalahkan oleh kuasa Tuhan Yesus karena itu tetaplah kenakan ketopong keselamatan.
Keenam, pedang roh. Di dalam Efesus 6:17 pedang roh adalah firman Allah. Firman Tuhan adalah rhema yaitu firman yang diucapkan dalam kuasa Roh Kudus. Ketika Tuhan Yesus menghadapi si Iblis, Tuhan Yesus memakai firman Tuhan sebagai pedang Roh. Karena itu firman Tuhan tidak untuk diperdebatkan karena firman Tuhan itu kita pakai sebagai pedang Roh yaitu ketika kita sedang berada dalam peperangan rohani inilah senjata yang harus pakai.
Ketujuh, doa dalam Roh Kudus. Dalam Efesus 6:18 dikatakan: “dalam segala doa dan permohonan berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang kudus”. Di akhir zaman ini, Tuhan membukakan buat gereja-Nya tentang peperangan rohani. Kalau orang percaya berdoa dalam peperangan roh maka yang terjadi adalah peperangan rohani dimenangkan. Biarlah kita menjadi orang percaya yang memenangkan peperangan rohani.
Sumber: Warta Jemaat Gereja Duta Injil 9 Juni 2019