Tunduklah kepada Allah Pencipta

Yesaya 45:18-25

Segala sesuatu yang ada di jagad raya ini tidaklah terjadi dengan sendirinya, Tuhan Allah adalah Sang perancang, pencipta serta pengatur segala mekanismenya agar dapat berjalan dengan baik, harmonis dan penuh keindahan. Nabi Yesaya mengajak umat Israel untuk mengenal Allah Sang Pencipta serta mau membuka diri untuk yakin dan percaya bahwa keselamatan itu ada di tangan-Nya. Allah sendiri telah bersumpah dari mulut-Nya untuk menyatakan kebenaran atas setiap janji dan rancangan-Nya, karena Ia sendiri adalah Tuhan pemilik keadilan dan kekuatan yang dapat menyelamatkan umat-Nya. Manusia tidak perlu berbantah dengan berkata bagaimana mungkin? Kenapa bisa begini? Manusia penuh keterbatasan dan hanya sebagai ciptaan di hadapan Allah, namun Allah dapat melakukan jauh dari apa yang dipikirkan oleh manusia. Dialah satu-satunya Tuhan yang bertindak dengan kebaikan dan kesetiaan-Nya di sepanjang perjalanan kehidupan ini. Siapa yang pernah berpikir kalau umat Israel akan diselamatkan raja Koresy orang Persia itu dari perbudakan Babel? Semua boleh terjadi karena Tuhan yang memerintahkan. Siapa yang menyangka dengan kasih dan kuasa-Nya Allah mengutus Anak tunggal-Nva, menjadi manusia untuk menebus manusia dari kuasa dosa dan maut. Siapa yang dapat berbantah tentang apa yang sudah dan yang akan Ia lakukan? Tidak ada.

Saudara, tindakan Tuhan tidak didasarkan pada pikiran rasional kita, namun pada tindakan dan rancangan-Nya sendiri. Beriman kepada-Nya berarti “mempercayakan” hidup kepada Tuhan, iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibr 11:1). Hidup kita ini dapat digambarkan seperti bangsa Israel yang menderita dan hidup tanpa pengharapan yang disebabkan banyak dan beratnya pergumulan hidup yang mereka hadapi. Setiap kita manusia berada dalam sebuah interaksi dan kompetisi demi perjuangan hidup, mau tidak mau telah membawa kita pada gesekan, dan konsekuensinya kita terbuang dan jauh dari Tuhan.

Saudara, firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk tetap menyadari bahwa Tuhan adalah pemilik dari alam semesta. Tangan-Nya sendiri yang telah menciptakan dan memeliharanya. Sebagai pemilik, Allah berkuasa penuh atas segala ciptaan-Nya. Bahkan, hanya pemilik itulah yang akan menentukan masa depan umat-Nya. Sejauh apapun keterpurukan kita, marilah menyadari bahwa hanya dalam Dialah kita menemukan kebenaran, keadilan, dan keselamatan. Sebuas apapun pengaruh modernisasi zaman ini, tetapi dengan sikap memandang Allah, kita akan disadarkan bahwa hanya di dalam kuasa-Nya saja kita beroleh kemenangan. Tunduk dan menundukkan diri kepada Tuhan adalah tindakan iman yang tepat. Dunia ini akan selalu berubah namun janganlah tawar hati dan jangan pula bebal. Perhatikanlah, bagaimana mestinya kita hidup sebagai anak-anak Tuhan, sebab hari-hari ini adalah jahat (Ef 5:15). Tuhanlah keadilan kita dan keselamatan kita.

Sumber: Warta Jemaat HKBP 27 Januari 2019