Pola Hidup Kerajaan Sorga

Keluaran 8:27-28

Tentunya kita mengetahui cerita tentang bangsa Israel yang diperbudak di Mesir sehingga Tuhan mengirim Musa untuk mengeluarkan bangsa itu dari perbudakan di Mesir. Namun Firaun tetap mengeraskan hati sampai Tuhan harus mengirim sepuluh tulah dahulu sehingga Firaun harus melepas orang Israel untuk pergi dan itupun ia berubah suasana hatinya sehingga ia mengejar lagi orang Israel dan di akhir ceritanya mereka terkubur hidup-hidup di tengah lautan. Dan dua ayat yang kita baca ini kejadiannya setelah tulah keempat terjadi yaitu lalat pikat. Waktu lalatnya telah pergi, Musa kembali menghadap Firaun untuk kembali melakukan negosiasi ulang karena Musa jelas mengatakan: “… Kami harus pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah kami, seperti yang difirmankan-Nya kepada kami. Kemudian Firaun mengijinkan mereka pergi dengan catatan jangan terlalu jauh.

Tanpa kita sadari bahwa perkataan Firaun buat Musa sampai hari ini masih ada di telinga kita. Satu hal yang perlu kita ketahui bahwa Iblis tidak pernah merasa takut kalau kita rajin kebaktian karena walaupun kita mau ikut kebaktian sehari dengan enam kali dalam kebaktian, Iblis juga tidak takut kepada kita. Kita mau ikut empat puluh dua kali kebaktian dalam satu minggu, Iblis pun tidak takut kepada kita karena sampai hari ini tanpa kita sadari Iblis masih membisikkan kepada kita seperti Firaun berbicara kepada Musa: “Boleh kebaktian tetapi perginya jangan jauh-jauh dari saya. Kebaktian rajin namun tidak tunduk pada suami, kebaktian rajin selingkuh juga rajin, kebaktian rajin mendustai atasan juga rajin, akhirnya kita menjalankan kekristenan hanya sebatas agama saja dan hidup kita akhirnya hanya dikenal lewat atribut-atribut agama yang kita miliki. Yesus datang ke dunia dengan membawa sebuah konsep yang luar biasa karena pertama kali Dia membuka mulut didepan umum, kalimat pertama yang disampaikan Yesus: “Bertobatlah karena kerajaan sorga sudah dekat (Matius 4:17). Konsep yang dibawa Kristus ke dalam dunia adalah kerajaan sorga yang adalah sebuah pola hidup. Sorga adalah sebuah tempat yang Bapa siapkan untuk kita tetapi kerajaan sorga adalah sebuah pola hidup, Raja dengan rakyatnya. Ketika kita terima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat secara otomatis kita diangkat menjadi warga negara kerajaan Allah.

Bukan orang yang sekedar beragama Kristen harus ganti KTP, karena kekristenan tidak sesempit yang kita pikirkan selama ini, dari jahat, terima Yesus kemudian menjadi baik lalu menunggu dijemput Tuhan Yesus ke sorga. Kekristenan tidak sesempit seperti itu karena Yesus mau kita menjalankan sebuah pola hidup selama kita berada di dunia, itu sebabnya yang dibawa Yesus adalah konsep kerajaan Allah atau kerajaan sorga. Salah satu bukti bahwa kita adalah warga kerajaan Allah adalah perumpamaan yang Yesus sampaikan tentang domba yang hilang, kesembilan puluh sembilan domba ditinggalkan sementara satu yang hilang dicari sampai ketemu, itu sebabnya jangan pernah lari dari rencana Tuhan. Banyak orang Kristen berbalik kepada Tuhan ditegur dengan cara keras dan kalau menggunakan cara lembut tidak mau dengar, kadangkala Tuhan menyuruh kita kembali kepada suami, kita tidak mau dengar tetapi kalau kejadian yang aneh-aneh menimpa kita, baru kita mau bertobat atau mau dengar. Itulah Raja kita, karena Dia mempunyai banyak cara untuk membawa kita pulang. Kalau kita menghidupi pola kerajaan Allah, sebagai ahli waris dimana kita sebagai anak-Nya dan Tuhan sebagai Bapa kita dan kalau Tuhan berbicara kepada kita sebagai ahli waris berarti semua berkat Tuhan itu adalah milik kita dan kita tidak perlu mengemis dan tinggal menikmati saja. Dalam Injil Matius 16:19 Yesus berkata: “Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.” Kalau kita ikuti prinsip kerajaan Allah, di istana Raja ada banyak pintu dan kunci ditangan kita dan kalau kita bekerja, berdoa, menabung, maka pintu-pintu berkat akan terbuka didepan kita. Akan tetapi kita harus ingat bahwa di semua area kehidupan kita, semua ada pintunya dan kuncinya ada di tangan kita. Kunci hidup sehat bukan karena kita banyak uang, kuncinya adalah hanya satu yaitu makanan dijaga dan olah raga teratur. Kita mau apa saja semua ada pintunya dan kuncinya. Itu sebabnya kita minta hikmat kepada Tuhan dan katakan kepada-Nya: “Tuhan, saya tidak mau salah pintu dan salah kunci dan saya mau melakukan sesuatu. Dia area kehidupan keluarga kita mungkin kita belum bisa membuka hati suami kita, hanya satu kuncinya yaitu: “Hai istri-istri tunduklah kepada suamimu.” Setiap hari kita kerjakan apa yang Yesus kerjakan nanti suatu waktu ketika kita melihat kemenangan, kita akan dibuat Tuhan terkagum-kagum karena suami kita berubah total, anak-anak kita tiba-tiba berubah total karena kita membawa atmosfir kasih dimanapun kita berada.

Kalau kita merubah cara berpikir dan kelakuan kita dan kita benar-benar mengaktifkan keadaan kita sebagai warga negara kerajaan Allah maka keuntungannya banyak bagi kita dan kita hanya menuruti aturan kerajaan Allah dan kalau kita mengikuti prinsip kunci maka kita akan menikmati apa yang menjadi milik Bapa di sorga dan itu akan menjadi bagian kita dan kita tidak perlu mengemis karena kita tinggal menikmati saja dengan cara kita buka pintu yang kuncinya sudah diberikan untuk kita. Amin.

Sumber: Warta Jemaat Gereja Duta Injil 25 November 2018