Iman yang Hidup

Markus 5:25-29

Ternyata kalau kita menerapkan iman kita menjadi iman yang hidup, tidak ada yang tidak mungkin, tidak ada yang mustahil dan semua bisa terjadi. Apa ciri-cirinya orang memiliki iman yang hidup? Berdasarkan Markus 5:25-29, ada 3 ciri utama dari seseorang yang memiliki iman yang hidup, yaitu: 1. Iman yang Konsisten (ay. 25-26). Apa itu iman yang konsisten? Iman yang konsisten adalah iman yang adalah iman yang stabil tidak dapat dipengaruhi tetap teguh, tetap kokoh, tetap kuat. Pengaruh badai pencobaan, ancaman, pergumulan dan tantangan tidak menggoyahkan imannya. Contoh seseorang yang mempunyai iman konsisten adalah Daniel. “Wanita ini mengalami pendarahan selama 12 tahun” tetapi hebatnya iman dari wanita ini, memiliki iman yang hidup. “Asal kujamah saja ujung jubahnya aku sembuh”, dia tidak kehilangan pengharapan, dia mempunyai pengharapan yang kuat pasti sembuh. Dia tetap mengandalkan Tuhan, pasti sembuh. Dia tetap bergantung pada Allah pasti sembuh dia tetap beriman dan percaya kepada Allah pasti sembuh.

Wanita ini tetap percaya bahwa suatu hari kelak Tuhan pasti akan menolongnya ini yang disebut iman yang konsisten. Dan iman dari wanita pendarahan yang konsisten ini biasanya mengalami yang namanya ujian-ujian semuanya berhasil dilaluinya, seperti: dalam ayat ini tertulis “selama 12 tahun”, hal ini berbicara tentang waktu. Semua hal yang ada di dalam kehidupan ini diuji dengan yang namanya ujian waktu. Apapun itu namanya baik kesuksesan, kekayaan, pelayanan, pekerjaan, rumah tangga dan sebagainya, waktu lah yang menguji seseorang. Dan kita bisa mengetahui bahwa selama 12 tahun wanita ini bisa menang dalam ujian waktu yang diperhadapkan kepadanya. Biasanya konsisten seseorang bisa goyah karena adanya ujian waktu (a).

Wanita ini juga diuji dengan yang namanya ujian penderitaan (b), “menderita pendarahan’. Terkadang konsisten seseorang akan nampak perbedaannya pada saat kita senang dengan pada saat kita mengalami yang namanya penderitaan. Wanita mengalami penderitaan yang semakin buruk Alkitab mencatat bahwa semakin ia ke dokter semakin tidak ada manfaatnya. Ini menunjukkan bahwa penderitaan sangat menderita tetapi iman wanita ini lulus dari yang namanya ujian penderitaan. Dan dia mempunyai keyakinan yang kokoh pada suatu hari kelak dia pasti sembuh.

Wanita ini mengalami yang namanya ujian kegagalan (c) “telah berulang-ulang diobati berbagai tabib”. Gagal bangkit coba lagi, gagal bangkit coba lagi, dia tetap mempunyai yang namanya pengharapan yang kuat. Banyak kali dalam hidup kita diperhadapkan dengan kegagalan. Kegagalan bukan berarti membuat sirna peluang untuk sukses. Kegagalan tidak membuat iman wanita ini menjadi hilang. Wanita ini tetap mempunyai pengharapan yang kuat dalam Tuhan, suatu hari kelak Tuhan pasti akan menjamah saya.

“Oleh berbagai tabib”, kita tidak boleh bergantung pada manusia karena semua manusia itu terbatas inilah yang dinamakan ujian keterbatasan (d). Ada kala suatu kali kelak semua yang ada dan yang kita gunakan semua mentok (menemui sebuah jalan buntu) dan tidak berfaedah. Sudah tidak tahu apa lagi yang akan diperbuat. Tidak ada jalan keluarnya, sulit memecahkannya dan banyak dari kita ini terbatas. Ketika wanita ini mengalami yang namanya keterbatasan, wanita ini ingat bahwa ia mempunyai Allah yang tidak terbatas dan berharap hanya kepada-Nya. Kita jangan lupa kalau banyak masalah, jangan lupa kalau menghadapi pergumulan, selalu ingatlah kita mempunyai Allah yang besar, tidak terbatas, agung, mulia, dahsyat dan mempunyai otoritas atas langit dan bumi.

Selanjutnya “sehingga telah dihabiskan semua yang ada padanya”; artinya apa yang ada padanya habis tak tersisa (ludes semuanya). Tadinya kaya selama 12 tahun karena sakit menjadi miskin. Wanita ini diuji dengan ujian materialis atau keuangan (e). Orang-orang yang memiliki iman yang hidup harus juga lulus dari ujian ini. Wanita ini diuji dengan keuangan dan dia lulus. Dia mengatakan bahwa imannya tidak pernah habis, wanita tetap percaya dan bersandar kepada Allah.

“Di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati’, wanita ini sudah 12 tahun semakin buruk sekali keadaannya. Dengan gemetar wanita ini sambil merangkak mendekati Yesus tidak ada yang peduli. Pertanyaannya, kok wanita ini dibiarkan sendirian, ke mana yang lainnya? Walaupun sendirian wanita ini tetap mendekati Yesus. Wanita ini tetap sendirian inilah yang disebut dengan problem sosial yang sangat berat yang namanya kesendirian. Tidak ada yang menemani tetapi wanita ini tetap maju. Wanita ini mempunyai iman yang hebat. Inilah yang disebut dengan yang namanya ujian kesendirian (f). Suatu saat juga kita akan mengalami yang namanya kesendirian yaitu pada saat kita mengalami yang namanya kematian dan dikubur menghadap hari penghakiman sendiri. Mau tidak mau senang tidak senang kita suatu saat nanti akan menghadapi yang namanya persoalan seorang diri. Wanita ini seorang diri tetap maju tetap berharap, mengandalkan dan bergantung pada Tuhan.

2. Ciri yang kedua ialah wanita ini sudah “mendengar berita-berita tentang Yesus’, biasanya timbul iman. Karena iman timbul dari pendengaran akan firman Tuhan. Wanita ini sudah berkali-kali mendengar tentang Yesus. Wanita ini setelah mendengar tentang Yesus lalu mendekati Yesus. Artinya apa ? Adanya action atau tindakan. Ada sesuatu pergerakan tidak tinggal diam. Jadi iman itu hidup atau matinya tergantung pada geraknya. Gerak yang cepat itu disebutnya dinamis. Jadi iman yang hidup itu dinamis. Dinamis artinya bergerak cepat, tidak ada yang namanya penundaan, tidak lambat-lambat, tidak diam. Pastinya wanita ini tidak akan mengalami yang namanya mukjizat kesembuhan jika hanya diam saja. Iman itu harus hidup dengan cara bergerak. Pada waktu kita bergerak maka Tuhan juga akan bergerak.

3. Ciri utama yang ketiga iman yang hidup “seketika itu juga berhenti pendarahannya”, artinya apa? Pastinya iman yang hidup itu akan menghasilkan buah, karya, dampak, berkat, mukjizat, lawatan Tuhan, kesembuhan, sukacita, kebahagiaan, lawatan dan kuasa Allah, mendatangkan Tuhan. Ciri orang yang memiliki iman yang hidup yaitu adanya perubahan hidup paling tidak perubahan sikap, gaya hidup, pola pikir, tindakan, karakter, berkat-berkat Tuhan, cara pengiringan kita pada Tuhan kita harus mengalami yang namanya perubahan. Milikilah iman yang hidup, iman yang konsisten, iman yang dinamis, iman yang berbuah dan menghasilkan. Amin.

Sumber: Warta Jemaat Gereja Duta Injil 23 September 2018