Allah yang Maha Kudus, Penolong dan Penebus

Yesaya 41:14-20

Penamaan kitab Yesaya ini didasarkan pada seorang nabi yang hidup di Yerusalem. Kitab Yesaya ini bagi pada tiga bagian (pasal 1-39 yaitu masa sebelum pembuangan, pasal 40-55 masa pembuangan, pasal 56-66 masa sesudah pembuangan). Firman hari ini masuk pada masa pembuangan. Dimana umat Israel dalam kondisi hancur, tanpa pengharapan. Yesaya memberitakan tak lama lagi Allah membebaskan mereka dan membawa mereka pulang ke Yerusalem, untuk memulai hidup baru. Pada nas ini Allah menyebut umat pilihanNya sendiri sebagai cacing Yakub dan ulat Israel. Apakah Allah sedang merendahkan umatNya sendiri? Apa maksud Allah dengan menyebutkan Israel sebagai cacing Yakub dan ulat Israel? Allah justru sedang mangatakan sesuatu yang manyangkut kasih yang besar kepada umatNya itu. Cacing dan ulat adalah binatang-binatang paling lemah diantara segala binatang di dunia, yang tidak memiliki senjata untuk membela dirinya, demikianlah bangsa Israel diibaratkan dalam nas ini. Inilah hal yang istimewa di hadapan Allah. Allah menyebut mereka “si cacing Yakub dan si ulat Israel” yang dihiburkan Tuhan dengan mengatakan “jangan takut”.

Biasanya kita selalu mengatakan lumrah kalau orang merasa takut, mengapa? Karena takut adalah hal yang alami bagi diri seseorang. Sepanjang manusia mengandalkan kekuatannya maka, manusia akan mengalami rasa takut dan traumatik dalam hidupnya, namun jika manusia mempunyai ketergantungan pada Tuhan, di situlah manusia tidak memakai pikiran dan kekuatannya dalam mengatasi masalahnya, di situ lah dia mampu tenang dan cerdas dalam menjalankan kehidupannya. Di situ dia makin aktif melakukan tugas, karena Tuhan memberi pesan pengirik yang tajam sebagai alat melakukan tugas di tengah dunia yang berbukit dan terjal. Demikianlah perikop ini, Allah mengatakan kepada umat Israel agar jangan takut, meskipun mereka digambarkan seperti cacing dan ulat, suatu kelompok binatang yang lemah dan tidak berkekuatan, namun mereka harus terus bergantung kepada Allah, sebab ketergantungan membuat mereka akan mengandalkan kekuatan Tuhan.

Mengapakah kelompok kecil itu tidak perlu takut menghadapi bangsa yang besar, yang berkuasa? Karena semua bangsa, semua kekuatan ada di bawah kuasa Allah, dan Allah itu sendirilah yang mereka dari pembuangan. Pada minggu ini kita terpanggil untuk selalu mengandalkan Tuhan dalam seluruh aspek hidup kita, supaya kita tidak khawatir tentang apapun juga. Kadang-kadang kita bisa mengalami perubahan hidup yang menakutkan, dari sumber air menjadi tanah kering. Kadang-kadang kita harus berjalan tertatih seperti tidak punya kekuatan, tapi itu akan membuat kita takut, karena Tuhan akan selalu bertindak benar, karena orang benar akan selalu dipakai dan diubah Allah dari tanah kering memancarkan mata air yang membual di dataran. Ayat itu berbicara dengan jelas untuk memberi jaminan yang luar biasa bagi kita, agar kita tidak khawatir tentang apapun juga, sebab Tuhan akan menjaga dan memelihara hidup kita. Rasul Paulus mengatakan pada jemaat Fil 4:6 agar kita jangan khawatir tentang apa pun juga, tetapi menyatakan dalam segala hal keinginan kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Jangan biarkan rasa takut menguasai dirimu lagi. Sebab Tuhan berkata, ‘Aku akan menyertai engkau sampai akhir zaman! Selamat melakukan kebenaran tanpa rasa takut! Allah yang Mahakudus, Penolong dan Penebus kita, Amin.

Sumber: Warta Jemaat HKBP 10 Juni 2018