Empat Alasan Mengapa Kita Harus Bersyukur

Lukas 5:27-32

Dalam ayat 29 dikatakan: “Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya … ” Kata perjamuan besar sebagai suatu ucapan syukur yang besar di rumah Lewi. Alkitab mengajar kepada kita untuk banyak bersyukur. Setidak-tidaknya Alkitab katakan yang pertama adalah mengucap syukurlah dalam segala hal dan yang kedua mengucap syukur di atas segala perkara. Seringkali yang menjadi titik lemah dalam diri kita adalah ketika kita melihat keadaan, melihat krisis global, melihat PHK, melihat keuangan kita, sementara kita lupa bahwa Tuhan tidak pernah berubah yaitu dengan cara spektakuler untuk memberkati kita. Ketika kita bersyukur, sadar atau tidak sadar ada kuasa yang keluar. Tetapi sebaliknya ketika kita menggerutu, berkeluh kesah, mencaci-maki, marah, kecewa, sakit hati, yang keluar adalah sakit penyakit, kerugian dan ketidakberuntungan, ternyata kesemuanya itu tidak mampu menolong kita tetapi sebaliknya kalau kita bersyukur, apalagi dalam hal yang besar, mengucap syukur dengan segala ketulusan dan segala kerendahan hati, kita bersuka cita karena Allah yang luar biasa banyak menolong kita, semua itu akan mampu mengeluarkan kita dari krisis. Mengucap syukur adalah perintah dari Tuhan, dan kalau kita pandai bersyukur, maka ada kuasa yang spektakuler yang keluar dari ucapan syukur.

Dalam ayat 27 dikatakan: Kemudian, ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku!” dan Lewipun mengikut Tuhan dan kemudian ia mengadakan suatu perjamuan yang besar. Dalam hal ini Lewi mengadakan ucap syukur Demikian juga kita, kenapa kita harus mengucap syukur? Pertama, kita mengucap syukur karena ada Yesus dalam kehidupan kita. Yesus melebihi dari rumah, mobil, materi, pekerjaan, keuangan, krisis yang kita alami, bahkan Yesus melebihi dari segala yang kita miliki karena Dia di atas segalanya, Dia harta yang tidak ternilai, justru karena Dia tidak ternilai dan begitu hebat serta luar biasa, maka patutlah kita syukuri. Itulah yang membedakan kita dengan orang yang diluar sana. Kita tidak hanya memiliki Yesus tetapi kita juga memiliki janji-janji Yesus dan janji-janji Yesus itu pasti ditepati dalam hidup kita. Mengucap syukur di sini bukan berarti kita mengucap syukur atas dosa-dosa kita, bukan berarti kita bersyukur atas kesalahan kita tetapi yang diajarkan oleh Alkitab, kita bersyukur karena ada pengampunan Tuhan atas kesalahan kita. Ini berarti ada Yesus dalam hidup kita. Biar orang lain meninggalkan kita, tetapi ada satu pribadi yang tetap kekal yang tidak pernah berubah, Dialah Yesus. Kapanpun kita memanggil Dia, di mana pun kita berada, kita dapat merasakan keberadaan-Nya. Di waktu kita membutuhkan-Nya, Dia tetap setia. Kadang kita butuh teman, kita butuh orang lain, mereka tidak dapat kita jumpai tetapi lain dengan Yesus, tiap kali kita membutuhkan Dia, Dia selalu hadir dalam hidup kita. Ini adalah harta terbesar dalam hidup kita, yang harus kita syukuri. Di tengah-tengah keadaan yang tidak menentu kita harus tetap bersyukur karena ada Yesus dan janji-Nya. Jadi tidak heran kalau Lewi mengadakan ucapan syukur karena berjumpa dengan Yesus. Alkitab memberi kesaksian bahwa setiap orang yang berjumpa dengan Yesus dari yang berdosa, penyakitan, yang tidak mempunyai apa-apa sampai yang mati, berjumpa dengan Yesus, selalu mendapat sesuatu. Yang mati dapat kehidupan, yang punya penyakit dapat kesembuhan, yang berdosa seperti perempuan yang berzinah dapat pengampunan. Inilah yang harus kita syukuri melebihi apa yang ada di dalam hidup.

Dalam ayat 28 dikatakan: Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia. Dalam cerita ini dikatakan Lewi meninggalkan segala sesuatu dan mestinya dia bersedih tetapi ia tidak bersedih karena dalam ayat 29, Lewi mengadakan suatu perjamuan yang besar untuk Yesus karena yang dia temukan adalah sesuatu yang sifatnya lebih dari segala sesuatu. Dalam hal ini Lewi telah melewati banyak perkara dalam hidupnya. Kedua mengapa kita harus bersyukur? Karena kita telah melewati banyak perkara dalam hidup. Yang harus kita syukuri bahwa Tuhan ada dalam hidup kita karena kita telah melewati banyak hal. Kalau Tuhan pernah menolong kita 30, 20 atau 15 tahun yang lalu sehingga kita mengalami pemulihan ekonomi, rumah tangga, dan apapun bentuknya, apalagi hanya 1, 2 atau 3 tahun kedepan, Tuhan pasti menolong kita. Itu sebabnya kita harus bersyukur bahwa kita telah melewati banyak peristiwa-peristiwa hidup, kita harus bersyukur bahwa kita telah diberkati oleh Tuhan walaupun kita dalam keadaan sulit hari ini tetapi survey membuktikan bahwa Allah sudah berjalan puluhan tahun bersama kita.

Ayat 29 berkata: Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia. Kenapa kita barus bersyukur? Hal yang ketiga adalah karena Lewi juga merasa bahwa Tuhan memberikan orang-orang terbaik dalam kehidupannya. Itu sebabnya kita harus bersyukur karena Tuhan memberikan orang-orang terbaik di sekeliling hidup kita. Ada pepatah yang mengatakan kalau kita baik, maka kita akan mendapatkan orang-orang yang baik di sekeliling kita. Oleh sebab itu, marilah kita mensyukuri hidup ini dengan kita bisa menikmati dan melihat ada teman-teman disekitar kita.

Dalam ayat 31-32, lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat. Kenapa kita harus bersyukur? Hal yang keempat adalah karena ada kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Sepanjang hidup kita, kita bisa melihat dan menyaksikan bahwa Allah itu baik dalam kehidupan kita. Itu sebabnya kita harus mensyukuri kebaikan Tuhan dalam hidup kita, karena sampai hari ini kita masih bisa hidup itu karena kebaikan Tuhan, apa saja yang Dia kerjakan dalam hidup kita itu baik adanya. Saat ini, mari banyak bersyukur, masalah boleh hadir dalam hidup kita tetapi kebaikan Tuhan tidak lekat dimakan oleh persoalan. Kebaikan-Nya lebih dari masalah kita, tetapi persoalannya maukah kita bersyukur sambil mengatakan: “Terima kasih Tuhan, untuk segala sesuatu yang engkau berikan dalam hidupku.”. Amin.

Sumber: Warta Jemaat Gereja Duta Injil 3 Juni 2018