Roh Kudus Dicurahkan untuk Semua Bangsa

Kisah Para Rasul 10:44-48

Minggu hari ini disebut Minggu Pentakosta, mengingatkan kita akan Roh Kudus yang diutus Tuhan untuk menjadi penolong bagi manusia, yang bekerja atas orang-orang percaya. Orang yang tadinya dikuasai rasa takut menjadi berani, orang yang kurang paham dalam menyampaikan firman Tuhan kini menjadi penuh hikmat dan dapat bersaksi tentang keselamatan yang daripada-Nya. Itulah yang terjadi pada murid-murid Yesus pada hari Pentakosta (Kis 2). Ketika Roh Kudus yang dijanjikan turun atas murid-murid-Nya, melalui khotbah Petrus banyak orang menjadi percaya kepada Yesus dan memberi diri untuk dibaptis.

Firman pada Kisah Para Rasul 10 menceritakan kepada kita, tentang seorang yang bernama Kornelius, perwira Romawi di Kaisarea mendapat penglihatan dari Tuhan (Kis 10:1-8). Kornelius dan seisi rumahnya taat kepada Allah dalam doa dan persembahannya. Tuhan memerintahkannya untuk pergi ke Yope dan menjemput Simon Petrus. Tuhan juga memberikan Petrus penglihatan hingga tiga kali, tentang perintah Allah memakan apa yang selama ini dianggap makanan haram bagi orang Yahudi (Kis 10:9-16). Hal ini memberikan pengertian kepada Petrus bahwa pemberitaan keselamatan dari Tuhan dibukakan bagi semua orang, tidak hanya orang Yahudi (menentang larangan seorang Yahudi bergaul dengan orang yang bukan Yahudi).

Terbuktilah bahwa kasih Allah itu tidak terbatas hanya pada satu bangsa atau golongan. Roh-Nya tidak hanya dicurahkan bagi para Rasul. Allah tidak membeda-bedakan orang yang mau percaya dan melakukan FirmanNya. Pada saat itu orang-orang percaya yang berkumpul di rumah Kornelius menerima karunia Roh Kudus. Roh Kudus yang dicurahkan bagi bangsa-bangsa lain juga menjadi saksi bahwa semua orang yang membuka hati menerima Tuhan akan menyaksikan kemuliaanNya (ay 44-46). Setelah menerima curahan Roh Kudus dan baptisan, mereka meminta Petrus untuk tinggal beberapa hari lagi dan menyampaikan pengajaran tentang Kristus. Keselamatan dari Tuhan melalui Kristus, tidak tertutup bagi beberapa orang saja, melainkan harus dinyatakan kepada semua orang. Dengan demikian anggapan tentang adanya satu bangsa lebih unggul daripada bangsa lain di hadapan Allah seharusnya tidak berlaku lagi. Hal itu sesungguhnya juga mengukuhkan kasih Allah yang sangat mengasihi kita semua.

Dalam rencana Kristus yang memberikan Roh Kudus tercurah bagi seluruh bangsa, mengingatkan kita bahwa pemberitaan Injil belum berakhir. Kita masih harus terus memberitakan berita keselamatan bagi semua orang, kita mulai dari orang-orang terdekat kita. Marilah kita meniru Petrus yang siap mendengar dan menuruti perintah Tuhan, melewati batas wilayah dan tradisi.

Saudara, kalau sebagian orang ada yang memakai perbedaan untuk saling menyakiti sebaliknya firman Tuhan bertujuan untuk mempersatukan. Lihatlah Petrus yang berada ditengah-tengah orang yang berbeda dengannya, menjadi satu dalam persekutuan yang indah, bersatu di dalam Tuhan menerima Roh dan baptisan. Rangkullah mereka yang berbeda denganmu, yang belum menerima Yesus maka akan semakin banyak jiwa-jiwa yang diselamatkan.

Sumber: Warta Jemaat HKBP 20 Mei 2018