Menjadi Saluran Berkat

Kejadian 12:1-9

Saudara yang dikasihi Tuhan! Selamat Hari Minggu. Apa kabar Saudara? Sehatkah seluruh anggota keluarga? Atau adakah sesuatu di hati Saudara hari ini yang membuatmu gelisah? Sebelum meneruskan membaca renungan ini, ada baiknya Saudara berhenti sejenak untuk memikirkan apa yang sebaiknya Saudara sampaikan saat ini kepada Tuhan kita di sorga. Ucapan syukurkah atau pernyataan kekecewaankah? Atau permohonankah kepada Allah? Sesudah Itu maka teruskanlah membaca renungan ini.

Abram tengah bergumul. Dia tak habis fikir mengapa Tuhan belum mengaruniakan anak kepadanya. Dia sudah tua, istrinya Sarah pun juga sudah tua. Padahal masih segar dalam ingatan Abram janji Allah kepadanya, akan seperti bintang di langit keturunannya dan seperti pasir di pantai. Abram bergumul, apakah janji Allah itu masih berlaku ? Jika masih berlaku mengapa belum ada tanda-tanda pembuktian dari Tuhan? Namun demikian, Abram tidak berhenti hanya pada bergumul dan mencari jawab. Dia sangat yakin bahwa Allah akan menggenapi janjinya. Allah pasti menggenapinya. Cara bertindak Allah tentu tidak sama dengan cara berpikir manusia. Dengan pola hidup seperti itu, maka Abram terhindar dari sikap yang pesimis. Dia menjadi manusia pertama yang berpikir positif walau sedang menghadapi pergumulan berat. Sebagai konsekuensi dari pola berpikirnya tersebut, maka Allah berkenan menerima keberadaannya itu sebagai orang yang dibenarkan Allah. Abram dibenarkan oleh Allah walau dia tidak terlepas dari kekurangan. Itulah yang sepatutnya kita teladani dari kisah Abram. Bapa orang percaya itu. Hal yang perlu kita perhatikan dari khotbah minggu ini adalah berkat Tuhan bukan hanya diperuntukkan bagi dia, melainkan juga untuk orang lain. Abram yang berbuat baik, orang di sekitarnya ikut merasakan kebaikannya. Abram yang menerima berkat, akan tetapi orang lain juga menerima berkat dari Allah karena Abraham. Jadilah saluran berkat Allah, karena Saudara sudah menerima berkat itu. Selamat berbagi berkat, karena telah menerima berkat.

Sumber: Warta Jemaat HKBP 11 Februari 2018