Ceritakanlah Kebesaran Tuhan

Mazmur 96:1-9

Pengenalan kita terhadap sesuatu atau seseorang dapat kita ekspresikan melalui nyanyian. Pengenalan pemazmur ia nyatakan melalui bait demi bait dari nyanyiannya: Ia sumber keselamatan (ay. 2), perbuatanNya ajaib (ay. 3), Ia Maha besar dan dahsyat (ay. 4), Ia yang menjadikan langit (ay. 5), kekuatan dan kehormatan ada di tempat kudusNya (ay. 6). Pengenalan pemazmur kepada Allah telah mendorongnya untuk mengajak orang datang memuji Tuhan, menceritakan kemuliaan dan keagunganNya.

Tidak disebutkan siapa penulis kitab mazmur 96 ini, namun ada yang mengatakan kemungkinan adalah Musa yang menuliskan sebuah perintah untuk disampaikan kepada umat Israel, yaitu perintah untuk menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan. Nyanyian ini merupakan ungkapan rasa syukur umat Israel kepada Tuhan atas pemeliharaan dan kasih setia Tuhan kepada mereka.

Saudara, mengekspresikan kebesaran Tuhan biasanya kita lakukan dengan bernyanyi, berdoa atau menceritakan kebesaran Tuhan itu. Tampak dari kitab Mazmur 96 ini, pemazmur adalah orang yang memiliki pengenalan yang benar tentang Tuhan. Ia pasti tidak akan memuji Tuhan dengan sembarangan atau sesuka hati; ia tidak akan memuji Tuhan hanya saat beribadah, atau saat mengalami hal-hal yang baik saja, tetapi puji-pujian itu akan selalu keluar dari hati di segala keadaan. Kapan pun dan di mana pun ia takkan menahan bibirnya untuk terus memuji-muji Tuhan.

Berangkat dari pengalaman bangsa Israel tentang Allah yang membebaskan mereka. Allah menjadi penolong mereka, maka tidak heran jika ajakan untuk memuji Allah Sang Pencipta itu diulang beberapa kali. Pengulangan ini untuk menegaskan bahwa tidak ada allah yang lebih dahsyat dari Allah Israel. Tidak ada sesuatu apa pun di dunia ini yang dapat diandalkan di dalam hidup kita selain Allah.

Dalam perjalanan hidup ini ada banyak hal yang dapat memikat hati kita, bahkan menjadikannya sebagai andalan dalam hidup ini, seperti harta banda, jabatan, kekuasaan, pekerjaan, dan sebagainya. Namun, harus kita akui sebanyak apapun harta yang kita miliki, kuasa dan kehormatan, semua itu tidak mampu menyelesaikan permasalahan yang kita hadapi dalam hidup kita. Mazmur 96 memberikan kesaksian kepada kita tentang bagaimana kemahakuasaan dan kebesaran Allah. Tidak ada kuasa yang dapat menandingi-Nya, maka hanya Dialah yang patut disembah. Dalam kehidupan kita ada masa di mana permasalahan, tekanan, dan kekhawatiran hadir. Dalam masa-masa seperti ini, biasanya kita berseru kepada Allah, meminta pertolongan kepada-Nya sampai Allah menunjukkan jalan keluar dan kelegaan. Namun ironisnya, ketika jalan keluar itu Allah hadirkan, kebanyakan kita lupa untuk berterima kasih atau bersyukur kepada Allah. Mazmur ini memberikan kita sebuah gambaran yang menyadarkan kita, bahwa ketika mendapat jalan keluar dan kelegaan itu, sesungguhnya Allah ingin agar kita menceritakannya kepada orang lain, supaya semakin banyak orang yang mengenal Yesus. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-Nya yang kita alami dalam hidup ini (Mzm. 96: 3). Maukah Anda melakukannya? Marilah kita menjadi saksi bagi kebesaran dan kemuliaan-Nya dalam keluarga kita, gereja dan lingkungan kita agar setiap orang dapat merasakan dan kemudian turut memuji kehadiran Allah.

Sumber: Warta Jemaat HKBP 22 Oktober 2017