Mujizat 5 Roti 2 Ikan

Markus 6:30-44

Mari kita buka Markus 6:30-44 saya mau ekspose pesan-pesan di sekitar peristiwa ini. Peristiwa ini ditulis di seluruh kitab Injil. Ada yang menulisnya langsung ada yang dari orang-orang lain. Oleh sebab itu apa yang diingat Matius belum tentu diingat oleh Lukas. Ada yang diingat Yohanes serinci-rincinya tetapi hanya garis besar saja oleh Markus. Dan kemudian, mereka menuliskannya. Oleh karena itu ada peristiwa yang tertulis di kitab Matius dan Lukas tetapi tidak tertulis di Yohanes. Tetapi kisah ini terekam di semua kitab Injil. Walaupun kalau kita perhatikan rinciannya pun berbeda-beda.

Mereka pergi mengajar memberitakan Injil baru datang kepada Tuhan Yesus. Sementara Tuhan Yesus juga mengajar dan membuat mujizat-mujizat. Lalu pada ayat 30 mereka melaporkan tentang apa yang telah mereka kerjakan. Lalu mereka pada ayat yang ke 31 mereka mau istirahat. Karena begitu banyak orang datang sehingga mau makan pun tidak sempat. Oleh sebab itu Yesus katakan mari kita menyeberang untuk istirahat. Jadi pesan apa yang kita dapatkan dari sini? Bahwa istirahat itu perlu. Banyak orang sibuk sehingga tidak punya waktu untuk istirahat. Tuhan Yesus saja ingin beristirahat. Tuhan menciptakan istirahat. Tuhan menyediakan istirahat untuk kita. Ada ilah di zaman kita yaitu materi sudah menjadi tujuan sehingga kita bekerja siang dan malam. Dan akhirnya tidak istirahat. Tuhan Yesus mengatakan marilah kita ke seberang untuk beristirahat.

Ke-2 karena mereka beristirahat Yesus mengajak mereka pergi ke tempat yang sunyi. Tapi tempat itu sering mereka pakai untuk istirahat. Jadi banyak orang pergi ke tempat itu. Jadi karena mereka sudah tahu kemana Yesus beristirahat, mereka menggunakan jalan darat pergi ke situ. Jadi Tuhan Yesus sampai, mereka sudah banyak di tempat itu. Nah apa reaksi Tuhan Yesus? Ketika Ia melihat orang banyak itu sedang Tuhan ingin istirahat. Mari kita lihat ayat yang ke 34, maka tergeraklah hatiNya oleh belas kasihan, walaupun Tuhan Yesus sudah capek. Jadi pesan ini mengatakan bahwa kita bisa menolong orang lain hanya dengan sikap hati berbelas kasihan. Kalau kita menggunakan istilah Rasul Paulus adalah milikilah kemurahan hati. Jadi kalau kita memiliki kemurahan hati kita dapat menolong orang lain. Jadi menolong bukan kita memiliki lebih tetapi kita memiliki kemurahan hati.

Kini pesan ke-3 ayat ke-37 Tuhan Yesus katakan: “kamu harus memberi mereka makanan.” Di sini ada semacam pemahaman bagi murid-murid Yesus itu, bahwa Yesus hanya peduli dengan pengajaran. Yesus hanya mempedulikan kebutuhan rohani sementara kebutuhan jasmani Yesus tidak perduli. Tetapi Yesus mengatakan bahwa kamulah yang harus memberikan mereka makan. Jadi Yesus mempedulikan masalah rohani tetapi juga yang jasmani. Itulah pesan yang ke 3 yaitu gereja bukan hanya peduli kepada kebutuhan-kebutuhan rohani tetapi juga kebutuhan-kebutuhan jasmani.

Pesan yang ke-4 adalah bahwa kemampuan mereka sangat terbatas. Berapa keuangan yang mereka butuhkan untuk menjamin mereka makan? Dan Yesus katakan berapa yang kalian miliki coba? Dan mereka hanya punya lima roti dan dua ekor ikan. Sumber yang sangat sedikit sementara kebutuhan besar sekali. Dan pesan apakah dari unsur ini? Pesannya sekecil apapun yang kita miliki kita mau serahkan kepada Tuhan Yesus. Di tangan Tuhan Yesus yang sedikit itu menjadi cukup bahkan berlebihan. Jadi meskipun kita berkekurangan kita harus memperhatikan orang lain. Jadi ketika kita mau bantu sesama kita bukan berbicara kita sudah cukup atau belum. Cukup atau tidak cukup itu relatif. Tetapi kita harus memiliki kemurahan hati.

Berikut Tuhan Yesus mengambil lima roti dan dua ekor ikan itu. Ia mengucap syukur dan menengadah ke langit. Apa artinya menengadah ke langit? Ini artinya suatu pengakuan bahwa segala sesuatu yang kita miliki itu dari atas. Jadi Tuhan Yesus tahu bahwa segala sesuatu yang ada di tanganNya itu datang dari atas. jadi apapun yang kita miliki itu datang dari atas. Sedikit atau banyak akuilah bahwa itu datang dari Tuhan. Alkitab mencatat bahwa kita harus mengucap syukur di dalam 1 Tes 5:18 mengucap syukurlah dalam segala hal. Artinya dalam segala hal kita harus mengucap syukur. Tapi ada ayat yang satu yang kita tidak perhatikan Ef 5:20 ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu. 1 Tes 5:18 mengatakan mengucap syukur dalam segala hal, Ef 5:20 mengucap syukur atas segala sesuatu. Mengucap syukur atas segala hal dengan mengucap syukur atas segala sesuatu sama gak? Beda tipis! Mengucap syukur dalam segala hal. Hal itu keadaan. Keadaan cukup dan tidak cukup kita harus mengucap syukur. Mengucap syukur atas sesuatu berarti sesuatu yang kita terima. Ketika dapat air putih langsung minum tapi kalau coca cola baru berdoa. Anda bekerja berapapun gaji anda akuilah bahwa itu dari Tuhan.

Ke-5 pesan apa yang hendak disampaikan? Tuhan Yesus menyuruh mereka duduk berkelompok ada yang seratus ada yang lima puluh. Dan murid-muridlah yang membagi-bagikannya kepada orang banyak itu. Artinya bahwa Tuhan juga mengajarkan kita berorganisasi. Gereja membutuhkan peraturan organisasi juga. Gereja juga membutuhkan pembagian-pembagian tugas. Yang berikut adalah mujizat makanan. Apakah orang dulu hanya makanan saja tanpa minuman. Saya berpikir kenapa tidak ada minuman? Karena hal itu terjadi di dekat danau dan banyak air. Hal ini merupakan petunjuk bagi saya, kalau airnya banyak tidak usah bikin mujizat lagi. Kalau kita punya otak dan otak kita bisa bekerja ngapain mengharapkan mujizat? Mujizat kita minta kepada Tuhan kalau sudah tidak ada daya lagi. Pesannya adalah mujizat masih ada dan mujizat hanya dibutuhkan untuk sesuatu yang tidak mungkin untuk manusia. Yang berikutnya Tuhan sangat menghargai makanan, bahwa Ia mengumpulkan semua sisa makanan. Alkitab mencatat murid-murid membawa makanan-makanan itu ketika mereka menyeberang ke Kapernaum. Hargailah makanan jangan suka buang-buang makanan. Demikianlah berbagai pesan dari peristiwa ini. Amin.

Sumber: Warta Jemaat Gereja Duta Injil 1 Oktober 2017