Hidup untuk Memuliakan Allah

Roma 6:1-11

Paulus menentang pemahaman yang mengatakan “bertekun berbuat dosa, bertambah kasih karunia”. Paulus mengatakan bahwa orang yang menerima kasih karunia adalah orang yang telah mati bagi dosa = orang yang telah selesai dosa. Mati/selesai dosa berarti tidak lagi berbuat dosa. Dapatkah manusia menyelesaikan dosanya? Itu mustahil… hanya karena pertolongan Tuhan saja melalui anakNya yang tunggal Yesus Kristus, berkorban, mati bagi kita. Bagaimana itu dapat diterima? Dengan percaya padanya. Ilustrasi: seseorang yang jatuh dalam lumpur hidup, ia berusaha keluar dengan sekuat tenaga, bahkan mencoba dengan menarik rambutnya ke atas. Tetapi semakin dia berusaha keluar semakin dia terperosok semakin dalam. Bagaimana ia bisa selamat? Ia bisa selamat kalau ada orang lain yang menolong, menarik dan mengangkatnya keluar dan ia menerima pertolongan itu. Demikian gambaran manusia berdosa, kita tidak dapat menyelesaikan dosa-dosa kita dengan usaha atau kebaikan. Dosa hanya dapat diselesaikan oleh pertolongan Tuhan Yesus Kristus yang mati di kayu salib. Keselamatan kita terima dengan iman percaya kepadaNya.

Dalam baptisan orang percaya dipersatukan dalam kematian dan kebangkitan Kristus (ayat 3-7)

Baptisan pada gereja mula-mula erat hubungannya dengan pengakuan iman. Baptisan saat itu adalah baptisan bagi orang dewasa. Dalam baptisan orang mengambil satu keputusan meninggalkan/memisahkan diri dari asal-usul kekafiran/kepercayaannya, apakah latar belakang kepercayaan Yahudi atau Yunani. Dalam baptisan seseorang memasuki kehidupan yang baru di dalam kepercayaan kepada Yesus Kristus. Baptisan dilakukan dengan penyelaman total atau mencuci dengan air. Apabila seseorang dibaptiskan itu seolah-olah menguburkan dia. Apabila ia muncul dari permukaan air maka seolah-olah ia bangkit dari kubur. Baptisan melambangkan kematian dan kebangkitan kembali. Ia mati untuk kehidupannya yang lama dalam dosa dan bangkit untuk hidup yang baru yang penuh kasih karunia. Dalam baptisan manusia lama telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa (ayat 6).

Dalam gereja kita baptisan dilakukan dengan cara percikan air, tidak dengan penyelaman. Baptisan tidak hanya bagi orang dewasa tetapi juga bagi anak-anak (Kisah Rasul 2:39). Baptisan adalah sebagai tanda:

  1. Dipersatukan dengan Kristus Yesus dalam kematian, kebangkitanNya, hidup dalam hidup yang baru (Roma 6:3-4)
  2. Kasih karunia Allah kepada manusia berdosa atas pengampunan dosa, kelepasan dari kematian dan dari iblis sehingga beroleh kehidupan yang kekal (1 Kor 6:11)
  3. Menjadi anggota jemaat Kristen (1 Kor 12:13)

Mati bagi dosa dan hidup dalam Kristus Yesus (ayat 8-11).

Janganlah mengandalkan kasih karunia Allah untuk menjadikan alasan berbuat dosa. Sebagai orang yang telah menerima kasih karunia pengampunan, maka hidup kita haruslah menyatakan banyak perubahan yang berbeda dengan dunia ini “…supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan berkenan kepada Allah…janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini… (Roma 12:1-2). Karena Kristus ada di dalam kita, hidup kita adalah persekutuan dengan Allah, hidup yang berkenan kepada Allah adalah hidup kudus. “Kuduslah kamu, sebab Aku kudus” (1 Pet 1:16). Dalam baptisan, orang percaya hidup dalam hidup manusia yang baru, yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar khalikNya (Kol 3:10-17). Hidup dalam buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Gal 5:22-23).

Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus. Tema ibadah Minggu ini “Hidup untuk memuliakan Allah”. Yesus adalah kemenangan mengalahkan kuasa dosa, maut (mati selama-lamanya). Kemenangan itu diterima dengan percaya kepada Tuhan Yesus. Setiap orang percaya berarti menang bersama Yesus. “Menang mengalahkan dosa, bukan senang dengan dosa”. Untuk mengisi kemenangan tersebut segala hidup kita memuliakan Allah. Kita harus menyadari kemenangan itu bukan karena perbuatan baik kita tapi hanya karena kasih karuniaNya. Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan pekerjaanmu, jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya, Ia mau supaya kita hidup di dalamnya.

Sumber: Warta Jemaat HKBP 25 Juni 2017