Pujian atas Jawaban dan Tindakan Allah

Mazmur 68:20-22, 32-36

Tidak semua orang mau mengakui kuasa Allah dalam hidupnya, ada juga orang yang memungkiri kuasa Tuhan dalam hidupnya tapi sesungguhnya kuasa Tuhan itu sangat nyata dan itu disaksikan oleh pemazmur dalam nas ini. Pengalaman pemazmur dengan umat telah mengajarkannya bahwa keselamatan secara fisik, rohani dan keluputannya dari maut merupakan tindakan Allah semata. Tidak hanya itu Allah juga meremukkan musuh-musuhNya hingga darahnya dijilat oleh anjing-anjing (ay. 22,24).

Allah memimpin Israel keluar dari Mesir, dengan perarakan yang sangat besar. Israel melalui perjalanan itu dengan perarakan, nyanyian, permainan musik dan rombongan-rombongan tiap suku. Israel yang menyadari kekuatan Allah dan kuasa Allah telah bertindak bagi mereka menaikkan pujian bagiNya {ay. 25-29). Allah mengusir binatang-binatang liar, juga orang-orang perkasa yang membahayakan mereka, bahkan membuat orang-orang Mesir memberikan harta kekayaan kepada Israel (ay. 31-32). Ternyata, kebesaran Allah ini disadari oleh raja-raja dari negeri lain dengan membawa persembahan (ay. 30). Kemegahan dan kekuasaan Allah yang telah nyata atas Israel selayaknya dinyanyikan dan dipujikan oleh seluruh kerajaan-kerajaan di bumi. Allah kita berkuasa dan dahsyat bukan hanya dalam tindakanNya terhadap Israel, bahkan dalam alam semesta dan tempat kudusNya (ay. 33-36).

Tuhan Allah tidak hanya memperhatikan dan mempedulikan kebutuhan rohani manusia akan keselamatan, namun Ia juga sangat memperhatikan dan mempedulikan kehidupan sehari-hari manusia, sampai kepada hal-hal kecil. Artinya Firman ini memberitahukan pada kita bahwa Allah sangat peduli kepada kebutuhan kita secara utuh, baik kebutuhan jasmani sehari-hari maupun kebutuhan rohani akan keselamatan. Hal ini merupakan dorongan bagi kita untuk tetap setia dan tekun memelihara kehidupan rohani kita, serta untuk selalu bersandar kepadaNya dalam hal-hal yang menyangkut kebutuhan sehari-hari.

Perjalanan hidup setiap orang, terlebih umat Tuhan tidak terlepas dari campur tangan dan pelbagai perbuatanNya yang ajaib dan dahsyat. Apabila seseorang merasa bahwa kehidupannya biasa-biasa saja maka keadaan di alam semesta pun tidak dapat dipakai sebagai alasan untuk memungkiri kemahakuasaaan Allah. Ketika seseorang berada dalam hadirat Tuhan, beribadah di tempat kudusNya, kuasa dan kebesaran Allah akan sangat nyata baginya. Semua hal ini lebih dari cukup untuk menjadi alasan bagi semua orang untuk mengakui kekuasaan Allah, memuji dan membesarkan Dia. 1 Petrus 5 : 6-11, epistel mengatakan kualitas iman kita akan teruji kalau kita menghadapi ragam pergumulan hidup namun ditolong oleh Allah. Sebaiknya kita melihat dari akhir pergumulan itu, siapa yang telah bertindak menolong kita dan memenangkan kita. Kesusahan atau penderitaan tidak harus dihindari namun dihadapi untuk memurnikan iman kita kepada Tuhan Yesus karena itu akui dan beritakanlah kekuasaan Allah kepada segala bangsa. Amin.

Sumber: Warta Jemaat HKBP 28 Mei 2017