Sangat miris melihat kondisi negara kita akhir-akhir ini, dimana ada banyak sekelompok orang yang senang berperilaku arogansi, membakar gereja atau menutup gereja, melarang orang untuk beribadah, melakukan bom bunuh diri, bahkan melakukan kejahatan dengan mengatasnamakan Tuhan. Bersekongkol dengan sekelompok orang untuk menentang Tuhan, kebenaran dan keadilan. Tidaklah menyenangkan untuk melihat hal ini bagi orang benar. Orang yang mengetahui tugas dan fungsinya dalam kehidupan ini mestinya mengetahui apa yang diingini Tuhan dan apa yang tidak diinginiNya. Jadi persekongkolan jahat yang dilakukan penguasa, raja pemimpin, merupakan pengkhianatan kepada Tuhan dan tentu hal ini kita lihat juga di zaman yang terus berjalan sampai dengan saat ini.
Pertanyaannya: Siapakah yang berani untuk mengingatkan dan menegur mereka. Siapa yang masih punya naluri dan hati yang tunduk dan taat kepada Tuhan di era ini? Pemazmur melihat hal itu, dia tidak membiarkan hidupnya dengan cara pikir yang mengatakan: “ini dunia dan nikmati”, melainkan dia berjuang, bergumul dan memperhadapkannya dengan kebenaran Firman Tuhan.
Saudara yang terkasih… Bermufakat untuk melawan Allah adalah merupakan pekerjaan yang sia-sia, tidak berguna karena Allah adalah Tuhan atas segala sesuatu. Ketika itu siapa yang melawan umat Israel berarti melawan Tuhan dan siapa yang melawan raja Israel ketika itu tentu Tuhanlah yang dilawannya saat itu. Ayat 4 mengatakan Dia, yang bersemayam di sorga, tertawa. Tuhan mengolok-olok mereka. Allah menertawai orang fasik, Tuhan mengolok-olok mereka. Tuhan mengolok-olok musuh, mengolok-olok orang yang benci kepada Tuhan dan orang percaya.
Dalam firmanNya dikatakan: Maka berkatalah Ia kepada mereka dalam murka-Nya dan mengejutkan mereka dalam kehangatan amarah-Nya. Itu artinya kita akan memperoleh kemenangan seperti yang dikatakan dalam firman, “Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!” Setiap orang yang sudah diurapi Tuhan akan memperoleh kemenangan, ada kemuliaan Allah, ada kekuatan Allah dalam orang-orang yang diurapi Allah. Ada kuasa, dan kuasa itu akan mengalahkan segala kuasa, mengalahkan segala tipu muslihat iblis. Dalam firman ini, ada raja yang diurapi, diangkat menjadi raja, siapakah mereka? Mereka adalah yang dipilihNya untuk melaksanakan tugas pelayanannya di dunia ini sebagai imam, nabi, pemimpin, raja. Tampil dalam pelayanan dan tugasnya sebagai anak yang diurapi oleh Allah dengan melakukan tugasnya sesuai dengan kehendak Allah. Benar, selalu ada bangkit pemimpin, penguasa, bangsa dan manusia yang melawan atau memberontak kepada Allah, membenci anak yang telah diurapiNya (bnd Mat 10:22; Mat 24:9). Tetapi apakah hasilnya? Semuanya kesia-siaan, pekerjaan yang sia-sia. Karena itu tampillah sebagai anak yang telah diurapiNya untuk kemuliaan kerajaanNya, dengan bertindak benar sesuai dengan kehendak Tuhan. Amin.
Sumber: Warta Jemaat HKBP 26 Februari 2017