Pertobatan Mendatangkan Sukacita dan Kemuliaan bagi Allah

1 Timotius 1:12-17

Setiap orang pasti mempunyai masa lalu, ada yang manis namun ada pula yang jelek bahkan terkadang membuat kita malu untuk mengingatnya. Rasul Paulus pada nas ini mengakui bahwa dulu ia adalah seorang penghujat dan seorang penganiaya yang ganas, dulu sebelum ia percaya kepada Kristus kejahatan itulah yang ia lakukan terhadap orang-orang Kristen.

Setelah mengubah sikap hidup dan jalan pikirannya dari jahat menjadi baik, dari melawan dan kini menjadi pemberita injil (Kis 9:20-31), ia mengakui perubahan itu ia terima dari kuasa firman Tuhan. Karena kuasa itu, ia diterima, dikuatkan dan diselamatkan dan Injil keselamatan inilah yang ia beritakan sehingga membawa banyak orang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan. Dapat memberitakan Injil kepada banyak orang adalah suatu kepercayaan yang diberikan Tuhan kepadanya, hal ini membuat rasul Paulus bersyukur kepada Tuhan yang telah menganggapnya setia dalam pelayanan.

la mengatakan karena kasih karunia Yesus dalam kehidupannya, dia tahan menderita, dihina serta direndahkan. Oleh kasih Kristus orang-orang ditebus dan diselamatkan dari dosa dan dimampukan untuk berbuat baik, terlebih dirinya yang paling berdosa. Bila Tuhan telah menunjukkan kesabaran-Nya atas dosa kejahatan kita, maka Paulus menganggap iapun patut menjadi contoh bagi orang-orang yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal (ay 16b).

Keberadaan orang-orang percaya di tengah dunia haruslah menjadi saksi dan berkat, tidak cukup hanya mengucapkan “aku percaya” namun kita harus menyatakan pertumbuhan iman melalui perubahan hidup ke arah yang lebih baik. Kita selamat bukan karena hasil kebaikan atau karena perjuangan kita sendiri namun hanya karena pemberian Allah semata, untuk hal yang sudah kita terima patutlah kita memiliki kerelaan untuk diubah dan dibentuk oleh Tuhan seturut dengan kehendak-Nya.

Saudara! Melalui firman ini kita diingatkan, sebelum kita mau dengan rendah hati, setia melakukan kehendak Tuhan Yesus, kita belum dapat menjadi saksi dan alat yang dipakai Tuhan untuk memuliakan nama-Nya. Tuhan menuntut kita untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya, dan dengan kerelaan hati mau merubah sikap. Meskipun kita hidup di dunia ini tapi kita tidak serupa dengan dunia ini, kita harus membuka diri untuk diubah dan diperbaharui kuasa firman Tuhan, kita berubah karena kuasa Kristus.

Saudara! Mungkin kita adalah seorang yang memiliki masa lalu yang suram sampai kita malu untuk berbagi cerita dengan orang lain. Mungkin kita berkata dalam hati “tak mungkin Tuhan memaafkan dosa-dosaku”. Lihatlah rasul Paulus yang menganggap dirinya sebagai orang yang paling berdosa karena kejahatan yang telah ia perbuat terhadap pengikut Kristus, Tuhan bersedia menerima dan memakainya bagi pemberitaan Injil. Jadi pertobatan akan mendatangkan sukacita dan kemuliaan bagi Allah.

Tuhan telah memberikan keselamatan bagi kita melalui karya kudus-Nya di atas kayu salib, sedangkan bagian kita adalah mengerjakan keselamatan itu seumur hidup kita dengan hati yang takut akan Tuhan.

Sumber: Warta Jemaat HKBP 11 September 2016