Ajakan Memuliakan Allah Sang Raja

Mazmur 97:1-12

Mungkin hampir semua kita pernah mendengar kalimat “Revolusi Mental”, kalimat yang dicanangkan oleh seorang pemimpin di tengah-tengah bangsa yang dipimpinnya. Karena ia seorang pemimpin maka segara otomatis di segala bidang orang-orang ketularan revolusi mental, berupaya untuk memperbaiki cara kerja ke arah yang lebih baik dan benar.

Tuhan adalah Raja, Ia adalah pemimpin atas segala ciptaan-Nya, pada nas ini diberitahukan tentang unsur-unsur kerajaan Allah yaitu: kebenaran dan keadilan (ay 2), kuasa-Nya untuk memerintah seluruh bumi (ay 1-6,9), kemenangan-Nya atas ilah-ilah palsu (ay 7) dan sukacita orang benar sesudah itu (ay 8-12). Melalui unsur-unsur tersebut akhirnya kita mengenal kalau Allah kita adalah pribadi yang mencintai kebenaran dan keadilan. Kristus adalah Allah yang mengambil rupa manusia, sebagai pengikut Kristus berarti kita harus menempuh jalan yang ditempuh-Nya, mencontoh dan meneladani kehidupan-Nya dalam segala hal, seperti apa yang dikatakan rasul Yohanes pada 1 Yohanes 2:6 “Barangsiapa mengatakan bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup”. Inilah yang disebut Kristen sejati.

Sebaliknya banyak sekali orang mengaku bahwa ia adalah pengikut Kristus tapi dalam kehidupannya sehari-hari masih berkompromi dengan dosa dan hidup sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Tuhan, yang lebih menyukai kegelapan dari pada terang. Hal ini menunjukkan bahwa kita tidak sungguh-sungguh menjadikan-Nya Raja yang memimpin dan menuntun hidup kita, kita tidak mengikut Kristus dengan sepenuh hati. Bukankah ini sama saja dengan mencoreng nama Tuhan di mata dunia ? Bukankah Firman Tuhan mengatakan ” … Siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah clptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (2Korintus 5: 17).

Firman ini juga menegaskan kepada kita bahwa Allah bukan hanya adil dan benar tapi Ia juga berkuasa atas segala yang ada, segala allah-allahpun takluk kepada-Nya, Jadi ketika kita menjadikan berhala/ allah-allah palsu menjadi sandaran hidup kita maka kita telah menjatuhkan diri pada pilihan yang salah, sesat dan kita telah berdosa terhadap Allah sang Raja. Kelak pada waktu yang ditetapkan-Nya, Tuhan Yesus akan datang untuk kedua kalinya dimana berhala akan dihancurkan dan para penyembah berhala akan dihakimi.

Saudara, untuk keadilan dan kebesaran kuasa Allah, kita semua, bahkan seluruh isi bumi terpanggil untuk menjadi saksi bagi Kristus, Tuhan Allah kita. Untuk itu patutlah kita menanggalkan semua perbuatan dan karakter manusia lama dan menjalani hidup sebagai
manusia baru yaitu hidup seturut dengan kehendak Tuhan.

Yesus telah datang untuk membebaskan manusia dari perbudakan dosa, Ia mewakili semua manusia mentaati seluruh hukum taurat secara sempurna . Ia telah mendamaikan manusia dengan Allah sehingga kita bisa menjadi orang benar dihadapan Allah. Sebagai
orang yang telah dibenarkan, seharusnya kita mempunyai relasi yang baik dengan Allah. Kita diselamatkan bukan karena kita baik tetapi semata-mata karena anugerah Allah. Di dunia ini tidak ada yang adil namun ketika Yesus datang kembali ke dua kali akan ada
sukacita dan hidup kekal bagi orang-orang yang hidup dalam Tuhan.

Firman ini mengajak kita semua untuk memuliakan Allah dengan nyanyian syukur dan memelihara kekudusan dengan hidup dalam kebenaran dan keadilan-Nya karena Allah kita adalah kudus.

Dikutip dari Warta Jemaat HKBP 8 Mei 2016