Terpujilah Allah, Dialah Raja dan Tuhan Semesta Alam

1 Tawarikh 16:31-36

Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus. Apakah kita yakin bahwa Allah selalu hadir dalam perjalanan kehidupan kita. Baik pada waktu susah maupun senang Dia selalu ada bersama-sama dengan kita? Nats kita ini merupakan suatu nyanyian ucapan syukur kepada Allah karena penyertaan Tuhan di dalam perjalanan hidup bangsa Israel yang telah melindungi dan melepaskan dari bangsa-bangsa yang lain. Karena bangsa Israel akan berhadapan dengan mereka dan dari segi kekuatan Israel tidak akan sanggup mengalahkan mereka. Tapi karena Allah yang selalu menyertai bangsa Israel itulah yang membuat bangsa Israel menjadi tenang dan tidak gentar menghadapinya. Oleh karena Daud dan bangsa Israel telah melihat penyertaan Tuhan dalam segala masalah yang dihadapinya, mereka melihat perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib (ay. 9, 12). Mereka mengucap syukur mengungkapkan isi hatinya kepada Tuhan karena merasakan penyertaan Tuhan sejak mereka keluar dari Mesir dan menjadi suatu bangsa yang diberkati oleh Tuhan.

Ungkapan iman mereka melalui nyanyian itu bukan hanya bangsa Israel yang bersukaria tapi ikut diajak semua bumi dan langit bersorak-sorai melihat kekuasaan Tuhan. Biarlah gemuruh laut, pohon-pohon di hutan, semuanya bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan itu baik, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNya, juga kita sering tidak setia kepadaNya dan tidak melakukan perintah Tuhan tapi Dia tetap setia dan mengasihi kita. Kebaikan Tuhan itu tidak perlu diragukan oleh karena itu mereka mengatakan bahwasanya kasih setiaNya untuk selama-lamanya. Berbeda dengan kebaikan manusia yang sering berubah-ubah kadang baik kalau mereka itu cocok dengan kehendak hatinya tapi akan berubah kalau mereka menyakiti hatinya berbeda dengan kebaikan Tuhan yang tetap selamanya.

Minggu ini disebut minggu Jubilate yang artinya Bersoraklah. Melalui pengalaman hidup kita sebagai orang beriman, kita diajak melihat setiap kali ada masalah-masalah di dalam perjalanan kehidupan kita pasti ada selalu yang menolong kita yaitu Tuhan. Kita perlu melihat ke belakang bagaimana Tuhan itu menyelamatkan kita dari tantangan-tantangan yang kita hadapi. Pada waktu kita merasa kita tidak mampu menghadapi tantangan itu tetapi kita bisa lewati kalau kita mengandalkan Tuhan. Tapi sering terjadi di dalam perjalanan kehidupan yaitu mengandalkan kekuatannya, pikirannya sehingga terjadi keputusasaan. Ada satu ilustrasi : dua orang murid Yesus yang berjalan ke Emaus setelah kematian Tuhan Yesus. Mereka sangat berduka di dalam kematian Tuhan Yesus, sambil berjalan mereka bercakap-cakap tentang kesedihan mereka setelah ditinggalkan Yesus. Dan pada waktu mereka bercakap-cakap datanglah Yesus menghampiri mereka dan berjalan bersama mereka tetapi mereka tidak mengenal Yesus, karena yang mereka andalkan pikiran mereka yaitu Yesus telah mati (Luk 24:13-35). Mereka lupa akan firman Tuhan bahwa Yesus akan mengalami banyak penderitaan, disalibkan dan mati dan bangkit pada hari yang ketiga (Luk 9:22).

Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, sering kali anak-anak Tuhan demikian halnya yaitu terlalu mengandalkan kekuatannya, pikirannya dan kurang mengandalkan kekuatan Tuhan sehingga terjadi putus asa/depresi, dll. Kehadiran Allah di dalam kehidupan kita akan membuat kita menjadi rendah hati dan sangat mengharapkan campur tangan Tuhan dalam kehidupan kita. Pengalaman-pengalaman iman kita di dalam pertolongan Tuhan yang nyata di dalam kita biarlah kita saksikan juga kepada dunia ini. kepada saudara-saudara kita. Salah satu dengan cara bernyanyi bersorak-sorai memuji memuliakan nama Tuhan. Kita mengucap syukur senantiasa karena kita rasakan kasih setia Tuhan didalam kehidupan kita. Bersukacitalah senantiasa di dalam Tuhan, sekali lagi kukatakan bersukacitalah (Filipi 4:4), karena Tuhan selalu ada beserta kita. Amin.

Dikutip dari Warta Jemaat HKBP 17 April 2016