Syukuri dan Persembahkanlah Buah Pekerjaanmu

Ulangan 26:1-11

Atas pimpinan dan kasih setia Allah kepada umat Israel, telah membawa mereka keluar dari perbudakan Mesir, menuntun mereka dalam pengembaraan di padang gurun hingga akhirnya berdiam di Kanaan. Namun sebelum umat itu sampai di Kanaan kepada mereka disampaikan beberapa pesan atau perintah yang harus mereka lakukan agar mereka tidak melupakan asal usul mereka.

Pertama, membawa hasil pertama sebagai persembahan bagi Tuhan. Ketika mereka berdiam di Kanaan, tanah yang dilukiskan sebagai tempat madu dan susu, mereka bercocok tanam dan menikmati hasilnya. Hasil pertama panen adalah yang terbaik maka itu harus dipersembahkan kepada Allah sebagai ungkapan syukur kepada-Nya yang senantiasa mengasihi dan memelihara umat-Nya.

Kedua, menghormati Tuhan dengan datang dan beribadah kepada-Nya. Mereka harus pergi ke tempat yang dipilih Tuhan maka Allah membuat nama-Nya diam di sana (2b), merupakan ungkapan rasa hormat kepada Tuhan dengan menyediakan waktu untuk membawa persembahan dan beribadah kepada-Nya. Di sana mereka bersaksi bahwa yang baik yang telah mereka terima adalah penggenapan janji Tuhan kepada nenek moyang mereka.

Ketiga, umat harus tetap mengingat perbuatan Tuhan di masa lampau (5-10). Dengan membawa hasil pertama, umat diingatkan akan latar belakang mereka, oleh karena kasih Tuhan semata mereka bisa menjadi seperti itu. Jadi persembahan itu merupakan ungkapan rasa syukur atas apa yang dilakukan Allah bagi mereka.

Saudara, sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus kita juga telah ditebus dengan kemurahan-Nya. Kita dibawa keluar dari kuk perhambaan di iblis, dijadikan-Nya menjadi orang-orang yang merdeka (Gal 5:1) dan menjadi milik kepunyaan-Nya (Ef 1:14). Sebagai orang-orang yang dikasihi, ditebus dan dimerdekakan oleh kematian Yesus Kristus patutlah kita hidup dengan rasa syukur dengan mempersembahkan hidup kita sebagai persembahan bagi Tuhan dan melaksanakan apa yang dikehendaki-Nya (Roma 12:1-2).

Memberikan persembahan bagi Tuhan adalah sebagai rasa hormat dan syukur kita kepada sang pemberi segala kebaikan, janganlah kita pernah berpikir bahwa Tuhan sedang membutuhkan bantuan kita. Tuhan tidak pernah kekurangan, semua yang kita miliki adalah kepunyaan-Nya. Sebaliknya dengan memberi persembahan kita sedang menyatakan ketaatan dan mengakui segala kebaikan-kebaikan Tuhan.

Di gereja-gereja perkotaan tidak lagi dijumpai persembahan dari hasil panen dari bercocok tanam, namun dari hasil pekerjaannya jemaat memberi persembahan, seperti dari hasil gaji pertama saat pertama kali bekerja, ada lagi yang memberi atas suatu peristiwa-peristiwa khusus. Perlu kita ingat, bahwa Tuhan selalu meminta hasil yang terbaik untuk menjadi persembahan bagi-Nya dan kita tidak boleh berpikir bahwa kita sudah berjasa atas apa yang sudah kita berikan. Kalau kita membawa persembahan semata-mata itu adalah sebagai ungkapan syukur, ibadah dan terima kasih kita kepada sang sumber kebaikan. Jadi berikanlah yang terbaik bagi Tuhan karena apa yang kita miliki sesungguhnya adalah milik kepunyaan-Nya.

Dikutip dari Warta Jemaat HKBP 14 Februari 2016