Mengenal Kasih dan Keadilan Tuhan

Mazmur 36:5-10

Andai saja tidak ada sinar matahari pada waktu siang dan juga tidak ada bulan dan bintang-bintang di malam hari, sungguh kegelapan akan menyelimuti bumi ini. Tuhan tahu benar, tak ada gunanya menciptakan manusia dan makhluk-makhluk lain apabila bumi masih diliputi dengan kegelapan. Terang diciptakan terlebih dahulu sebelum Ia menciptakan yang lainnya. Oleh karena kasih setia Tuhan kepada dunia dan seluruh ciptaan.

Bagaimanakah kita melihat kasih Tuhan? Pemazmur mengungkapkan: “Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu.” Betapa besar dan berharga kasih Tuhan kepada dunia ini yaitu seluruh alam semesta dan segenap ciptaan-Nya. Bagaimana Allah tetap mengasihi dan menyelamatkan manusia dan alam semesta dan seisinya? Allah panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Hal inilah sifat Allah yang penuh kasih. Sifat yang penuh kasih ini dinyatakan dalam pemeliharaan-Nya bagi segenap ciptaan. Pemeliharaan Allah ini terbukti secara menyeluruh baik kepada manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan segenap isi dunia. Pemeliharaan tidak akan berkesudahan dan ini bersifat terus-menerus karena Allah yang penuh kasih.

Apakah buktinya Tuhan penuh kasih? Memang manusia yang hanya berasal dari debu tanah dan manusia kecenderungan hatinya berbuat dosa. Dosa yang dilakukan manusia terwujud dalam hati, ucapan dan perbuatannya yang selalu melanggar perintah Allah (ay 2-4). Namun Tuhan itu Maha Pengampun. Ia mengampuni segala dosa manusia termasuk kita. Tuhan menerima apa adanya kehidupan kita yang berdosa.

Tuhan mengasihi kita juga bisa dirasakan dan kita kecap setiap hari, ketika Tuhan memelihara hidup kita. Tuhan mengerti setiap kebutuhan kita. Dia lebih mengerti apa yang dibutuhkan oleh manusia dan segala makhluk. Kita diberikan rezeki berupa makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal untuk berteduh. Tuhan telah mencukupkan segala kebutuhan kita. Ini juga membuktikan kasih-Nya kepada kita. Inilah pengalaman ima yang dirasakan pemazmur ini, menyadarkan pemazmur bahwa Tuhan adalah sumber hayat dan terang bagi kehidupan manusia. Tuhan melindungi hidup kita. Ketika kita tidur pada malam hari, pastilah kita tidak akan mengerti apa yang akan terjadi dalam keadaan tidur. Namun kita bisa merasakan, melihat, mengecap kasih Tuhan dalam perlindungan-Nya, ketika kita bangun ternyata Tuhan menyelamatkan karena Tuhan telah menjaga ketika kita tidur. Ini membuktikan betapa kasih Tuhan sangat dalam kepada kita. Kehidupan tanpa Tuhan berarti mati dan gelap. Tanpa kehadiran Tuhan tidak akan hidup, karena hidup ini hanyalah anugerah Tuhan.

Apakah yang harus kita perbuat untuk menghargai kasih Tuhan? Sebagai makhluk yang telah merasakan kasih Tuhan, pemazmur menghayati pengalaman religiusnya dengan mengungkapkan “agar Tuhan melanjutkan kasih-Nya”. Ini adalah sebuah doa dan ungkapan syukur pemazmur agar Tuhan terus melanjutkan kasih-Nya yang tiada bertepi dan berkesudahan bagi segenap makhluk-Nya. Hal ini juga sebagai ungkapan doa dan syukur kita mengingat bahwa Tuhan Allah penuh kasih memberikan keselamatan, perlindungan, pertolongan dalam hidup kita. Semoga kita akan tekun dalam menaikkan doa dan syukur kepada Tuhan. Kiranya Tuhan menolong kita. Amin.

Dikutip dari Warta Jemaat HKBP 17 Januari 2016