Berbahagialah Hamba yang Didapati Tuannya Berjaga-jaga

Lukas 12:37

Yesus akan datang kembali. Sebelumnya Ia telah datang ke dunia sebagai manusia yang hina, lahir sebagai seorang Anak yang kecil dan lemah, di kandang domba. Tidak ada tempat bahkan untuk meletakkan kepala-Nya (bnd Mat 8:20). Sampai mati pun Ia tidak selayaknya manusia lagi. Sebab Ia tergantung di kayu salib selaku pemberontak dan manusia terkutuk yang dibenci oleh dunia.

Kedatangan-Nya kedua kali adalah seperti seorang Tuan pemilik rumah. Tuan itu pergi ke sebuah pesta perkawinan. Ia dinanti-nantikan oleh pada hamba-Nya pulang kembali ke rumah. Betapa kaya raya dan murah hati ternyata Sang Tuan pemilik rumah, sebab ada banyak hamba yang dipekerjakan-Nya di rumah itu. Kalau Ia pulang, Ia sendiri yang akan melayani para hamba-Nya, mempersilakan mereka duduk di meja makan.

Namun sebagaimana manusia pada umumnya, masing-masing hamba itu punya sikap, karakter dan kepribadian yang berbeda-beda. Tidak senantiasa semuanya mereka senantiasa siaga menantikan kedatangan Tuannya. Bahkan di antara mereka ada yang lebih suka bila Sang Tuan tidak ada di rumah, supaya bisa berbuat sesukanya, seolah-olah merekalah pemilik rumah.

Demikianlah sesungguhnya kita semua di dunia ini. Kita adalah hamba yang “dipekerjakan” Tuhan selama kita di dunia ini. Karena itu kita harus senantiasa siap sedia berjaga-jaga kapan waktunya Sang Tuan Pemilik Rumah “datang kembali ke rumah-Nya”. Kita bukanlah pemilik dunia, tetapi Allah. Kedatangan Allah sama sekali bukan urusan kita. Sebagai hamba, kita tidak boleh lengah dan berbuat sesukanya. Namun yang patut kita syukuri bahwa kita telah diberi “tumpangan” dan bekerja di rumah milik Allah.

Lebih dari itu, bahkan kita tahu bahwa Tuan kita itu sangat kaya raya dan murah hati. Karena itu, kita tidak perlu takut kepada-Nya atau akan saat kedatangan-Nya, ketika Ia kembali kepada harta milik-Nya. Supaya kita tetap waspada dan berjaga-jaga. Jangan berbuat sesuka-suka kita, seolah-olah dunia adalah milik kita, seperti sebagian yang lainnya. Sebab Sang Pemilik Rumah pasti akan pulang dan datang kembali kepada milik-Nya. Sebagai seorang hamba yang setia, justru seharusnya kita senantiasa bersukacita dan setia bekerja dan terus berkarya mengabdi di rumah-Nya. Sebab kedatangan-Nya akan mengaruniakan mahkota kehidupan kepada kita (Wahyu 2:10).

Kematian dan ajal kita, maupun “hari kiamat” atau akhir jaman pasti akan tiba. Yesus akan datang kembali ke dunia karena dunia ini adalah milik-Nya. Ajal kita dan akhir dunia adalah sesuatu yang pasti dan harus kita tunggu. Supaya jangan ketakutan menguasai kita, atau mati ketakutan karena takut akan kematian, kitalah yang harus menantikan kematian itu, supaya jangan sebaliknya, kematian itu yang menunggu dan mengancam kita. Itulah yang diingatkan Tuhan hari ini kepada kita. MEMENTO MORI! (Ingat hari kematianmu!).

Dikutip dari Warta Jemaat HKBP 22 November 2015