Beribadah kepada Tuhan dengan Setia

Ezra 6:13-18

Untuk mewujudkan pekerjaan besar diperlukan kerjasama yang baik dari orang-orang yang ambil bagian di dalamnya. Kitab Ezra menuliskan bagaimana terwujudnya pembangunan dan penahbisan rumah Allah. Di sana ditemukan kerjasama yang baik antara orang-orang yang terpanggil dalam pelaksanaan pembangunan tersebut, terlebih iman yang kokoh dari Nehemia dan kawan-kawannya sangat dibutuhkan untuk merealisasikan maksud Allah bagi kehidupan umat-Nya.

Bagi orang Yahudi pembangunan bait suci sangatlah penting karena di tempat itu mereka dapat beribadah dan mempersembahkan korban syukur dan pengampunan dosa dan lain sebagainya yang berhubungan dengan ibadah kepada Tuhan. Adapun para tua-tua Yahudi dapat melanjutkan pembangunan dengan lancar karena digerakkan oleh nubuat nabi Hagai dan nabi Zakharia. Mereka menyelesaikan pembangunan seturut perintah Allah melalui raja Koresh, Darius dan Artahsasta raja-raja negeri Persia (ay 4). Memang ada banyak cara untuk memperoleh keberhasilan, tetapi keberhasilan yang benar tentu harus seturut rencana Tuhan. Begitu pun keberhasilan pembangunan bait suci dapat diselesaikan karena digerakkan oleh nubuatan para nabi, mereka ini adalah penyambung lidah Tuhan untuk menyampaikan pesan Allah kepada umat-Nya. Mereka bekerja sesuai dengan perintah Tuhan, keahlian dan kepandaian yang diberikan-Nya digunakan untuk mewujudkan kehendak-Nya. Hati yang percaya dan mau tunduk inilah yang menjadi dasar keberhasilan umat Tuhan dan orang-orang yang dipilih Tuhan. Kesempatan mereka kembali ke Yerusalem dan ijin untuk membangun termasuk logistiknya berasal dari raja, meski raja bukan dari umat Yahudi namun raja Koresh adalah pilihan Allah untuk mewujudkan rencana-Nya.

Kita boleh bangga bila melihat pertumbuhan gereja-gereja di Indonesia, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Ada yang berkata “dimana orang Batak tinggal pasti disana ada gerejanya” kita boleh bangga dengan ucapan ini namun kita juga boleh merenungkan apa yang melatarbelakangi pertambahan tersebut. Bila motivasi kita karena kerinduan untuk memuji dan beribadah kepada-Nya tentu itulah yang diinginkan oleh Tuhan. Keberhasilan membangun rumah ibadah hendaknya dibarengi dengan keberhasilan dalam ibadah bersama dalam kesatuan, saling mengasihi, saling menghormati sebagai wujud ketaatan kita untuk melakukan perintah Tuhan. Beribadah kepada Tuhan bukan hanya sekedar melakukan ritual-ritual keagamaan semata, namun bagaimana kita mengimplementasikan ibadah itu di tengah-tengah kehidupan sehingga kita dapat menjadi berkat bagi sesama. Beribadah kepada Tuhan dengan setia adalah kerelaan memberikan hidup seutuhnya bagi terwujudnya maksud Tuhan sehingga melalui pekerjaan yang kita lakukan akan membawa sukacita bagi banyak orang dan akhirnya Tuhan yang dipermuliakan melalui keberhasilan tersebut.

Sumber: Warta Jemaat HKBP 19 Mei 2019