Hidup Di Dalam Anugerah

Roma 5:12-19

Benih adalah satu sel yang mengandung seluruh unsur dari totalitas keberadaan sebuah spesies atau makhluk hidup. Sebuah benih akan bertumbuh menjadi sebuah individu yang lengkap dan utuh dengan segala ciri, sifat, karakter dan pola hidup. Pertumbuhan benih menjadi sebuah makhluk sempurna merupakan sebuah siklus yang terus-menerus dan tidak pernah berakhir dari dalam dirinya sendiri, kecuali terjadi sesuatu dari faktor luar (eksternal) yang menghentikan atau memusnahkan spesies tersebut.

Demikianlah halnya dengan dosa yang terjadi dalam diri manusia. Kita makhluk manusia menjadi orang yang berdosa disebabkan oleh Adam yang pertama, nenek moyang umat manusia, yang telah jatuh ke dalam dosa. Segala sesuatunya yang ada pada keberadaan Adam yang berdosa itu telah menjadi identitas diri yang turun diwariskan kepada setiap individu manusia, tanpa kecuali. Dosa itu bukan saja diakibatkan oleh apa yang dilakukan atau pun yang tidak dilakukan oleh oknum individu yang bersangkutan, sebaliknya merupakan warisan turun-temurun yang tidak dapat disisihkan dan dipisahkan. Bahkan oleh dosa Adam itu Allah telah mengutuk bumi dan segala makhluk ciptaan lainnya, yang “semestinya” tidak perlu demikian, karena sesungguhnya tidak ada hubungan sama sekali dengan perbuatan dan perilaku kita manusia.

Itulah wujud dari kebencian Allah atas dosa, sangat dibenci bahkan menjadi musuh bahkan merupakan sesuatu yang sangat menjijikkan bagi Allah. Manusia keturunan Adam harus menanggung akibat dari yang tidak dia lakukan dan bahkan yang tidak disadarinya sama sekali. Keturunannya adalah orang berdosa yang harus menanggung akibat dari apa yang bukan menjadi pilihan dan yang tidak disadarinya sama sekali. Bukan hanya itu, setiap individu bahkan telah menjadi musuh bagi sesamanya makhluk ciptaan dan manusia. Sampai pada akhirnya juga harus binasa. Sekalian makhluk harus binasa dan dilenyapkan oleh karena dosa. Disadari maupun tidak, sekecil apa pun dosa, semua itu sama di hadapan Allah: Tidak layak! Harus binasa!

Namun lebih dari cara dan ciri dosa yang bertumbuh sebagai benih kebinasaan, Allah di dalam Yesus Kristus telah memberikan Benih Baru yang lain sama sekali dari Adam yang pertama itu, yakni mengandung di dalamnya kehidupan kekal. Bila Adam yang pertama telah mewariskan kebinasaan akibat dosa, namun “Adam yang Kedua” tidak takluk dan tidak terkontaminasi sama sekali dengan dosa. Yesus adalah “Manusia Baru” yang bukan ciptaan, melainkan Allah sendiri yang mengintervensi mengambil alih seluruh proses perjalanan sejarah. Bila Adam yang pertama membawa kebinasaan, namun yang baru adalah Kehidupan Kekal. Itu semara-mata adalah anugerah, bukan produk dan hasil perbuatan manusia. Semata-mata anugerah! Itulah kehidupan kita orang yang percaya. Amin!

Sumber: Warta Jemaat HKBP 5 Maret 2017