Mari, Ikutlah Aku

Matius 4:18-25

Dalam nas ini kita melihat ada dua kelompok orang yang mengikut Tuhan Yesus. Kelompok yang pertama adalah orang yang dipanggil Yesus secara pribadi (ay.19-22). Tampaknya mereka melihat otoritas Yesus sehingga segera memberikan respons positif yaitu segera meninggalkan jala dan mengikuti Dia (Simon dan Andreas), sementara Yakobus dan Yohanes segera meninggalkan perahu serta ayahnya dan mengikuti Yesus (ay.22). Meninggalkan jala berarti meninggalkan pekerjaan lama agar bisa melayani Tuhan sepenuh waktu. Meninggalkan ayah berarti memprioritaskan Tuhan lebih daripada keluarga. Dan yang lebih menarik ada kata “segera’ yang melengkapi kedua tindakan tersebut, berarti tanpa penundaan dan panggilan Yesus bagai sebuah hadiah berharga yang harus segera direbut. Yang kedua adalah orang banyak yang berbondong-bondong mengikut Yesus untuk mendengarkan pengajaranNya dan mereka berasal dari berbagai tempat. Kemungkinan mereka mengikut Yesus karena melihat mujizat dan mengalami kuasaNya (ay.23-2S). Dari kedua kelompok ini kita melihat berarti orang yang mengikut Yesus ada yang karena dipanggil secara khusus, ada juga yang disebabkan oleh alasan atau kebutuhan tertentu.

Inginkah kau ikut Yesus? ltulah syair dan lagu KJ No. 372 dimana dalam syair dan lagu ini mengatakan bahwa mengikut Yesus adalah pikul salib. Dalam memulai pelayanannya Yesus memanggil murid-murid pertamanya dan menjadikan mereka sebagai penjala manusia. Saudara-saudara yang terkasih… mengikut Yesus ada harga yang harus di bayar yaitu seluruh hidup kita terikat kepada Dia yang telah memanggil kita. Kalau kita ingin mengikut Yesus, pastikanlah kita benar-benar mengikuti apa yang diajarkan dan diinginkan Yesus.

Mengikut Yesus tidak hanya sekedar mengikut orangtua kita, suami, istri, teman atau pendeta. Tetapi harus sungguh-sungguh mengikut Yesus. Apa yang harus dilakukan? Percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat, jangan mengikut Yesus tanpa percaya atau lebih dari itu “trust” kepada Yesus. Bukan hanya sekedar rajin pelayanan, rajin gereja, rajin mengikuti koor tapi hati kita jauh dariNya. Mengikut Yesus tidak hanya sekedar tahu Yesus itu sebagai penyembuh, pemberi berkat, tetapi kalau kita tidak percaya Dia Juruselamat tidak ada artinya mengikut Yesus. Mengikuti Yesus adalah percaya bahwa Yesus adalah Juruselamat kita, mengikut Yesus adalah siap pikul salib sama seperti Yesus, mengikuti Yesus adalah menyangkal diri, mengikut Yesus adalah memahami apa yang diinginkan Yesus dan mentaatiNya. Mengikuti Yesus adalah memenangkan banyak jiwa terjala dalam kasih Tuhan sama seperti yang dikatakan Yesus dalam nats ini yang menjadikan murid-muridNya menjadi penjala manusia. Hampir ada kemiripan antara penjala manusia dengan penjala ikan. Penjala ikan tidak mau menunggu datangnya ikan tetapi dia pergi hingga ke tengah laut dan melemparkan jalanya, demikian juga kita, jangan bersifat pasif hanya menunggu orang yang akan datang tetapi kita harus mencari jiwa (Matius 28:19) agar percaya kepada Juruselamat Kristus Yesus. Amin.

Sumber: Warta Jemaat HKBP 22 Januari 2017