Memperhatikan Segala Kemurahan Tuhan

Mazmur 107:33-43

Mazmur ini adalah nyanyian puji-pujian tentang janji-janji Allah yang disampaikan oleh nabi pada masa pembuangan, khususnya Yesaya (bd. Yes 42:15; 41:18; 43:20; 48:21; 65:21; 49:21), yang menggambarkan kondisi umat Allah seperti orang-orang yang kembali dari pembuangan Babel. Banyak hal yang menakjubkan bahkan yang tak terpikirkan terjadi di tengah-tengah bangsa tersebut. Pada prinsipnya Allah itu setia sekaligus pengasih terhadap orang-orang tebusanNya namun Ia juga bersikap adil terhadap orang-orang jahat dengan menghukum mereka atas dosa-dosanya.

Adapun hukuman yang akan diberikan kepada orang-orang jahat adalah dimana Allah akan menjadikan tanah subur menjadi padang gurun yang gersang (ay. 33-34). Pada masa jayanya mereka dipenuhi sukacita atas hasil tanah subur/rezeki yang berlimpah, namun mereka menindas orang-orang miskin dan bersikap tidak adil. Kini Allah sendiri bertindak untuk mengubahkan keadaan tersebut, dimana kemewahan orang berdosa menjadi kegersangan, mereka akan mengalami celaka dan duka, kehinaan dan menjadikan mereka mengembara di padang tandus (ay. 39-40). Pada pihak lain, kepada orang-orang lapar (ay. 36), orang miskin (ay. 41), Allah memberi berkatNya, Ia menjadi gembala yang baik bagi mereka, dalam kasih setiaNya Tuhan menjamin hidup umatNya. Allah mengubah padang gurun menjadi tanah pertanian yang subur an melimpah hasilnya. Peristiwa ini akan mengubah keadaan orang-orang miskin dan orang lapar, mereka akan dikenyangkan dan diberi rezeki yang berlimpah. Sebab itu, rasa syukur memainkan peranan penting dalam tindakan Allah. Atas tindakan Allah tersebut, setiap orang percaya terpanggil untuk tahu bersyukur dan dengan demikian kita akan menjauhi kejahatan, hidup dalam kasih dan peduli untuk mendatangkan kedamaian bagi hidup bersama di masyarakat.

Penghukuman adalah keadilan Tuhan, namun kasih setia Tuhan diberikanNya kepada orang-orang benar. Melalui peristiwa ini kita harus memahami dan mengakui bahwa Allah sanggup mengubahkan dunia ini, berarti juga mengubah keadaanku dan keadaanmu. Kalau saat ini keadaanmu baik, janganlah berlaku jahat, dan bila keadaanmu tidak baik teruslah berharap padaNya yang sanggup mengubahkan segalanya. Sebagai orang-orang yang dibenarkan dengan darah kudus Yesus Kristus, hiduplah di dalam kasih dan cintailah kebaikan. Marilah kita memusatkan hidup kita pada kemurahan Tuhan yaitu keselamatan yang diberikan Tuhan Yesus kepada kita. Dengan kemurahanNya, kita telah dibebaskan dari rantai dan perbudakan iblis. Pertolongan yang kita terima patut menjadikan kita menjadi orang-orang yang selalu bersyukur kepada Tuhan dan menjadikan seluruh hidup kita menjadi pujian bagi kasih setia Allah.

Dikutip dari Warta Jemaat HKBP 20 September 2015