Mendengarkan dan Menaati Nubuatan Tuhan

Amos 7:7-15

Tuhan memiliki cara khusus memanggil seseorang menjadi hambaNya. Setiap hamba Tuhan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Amos adalah nabi yang dipanggil dan dipilih Tuhan dari seorang peternak domba di Tekoa. Tuhan memanggil Amos untuk suatu tugas yang berat, menyuarakan kehendak Tuhan bagi umat Israel yang telah menyimpang. Terjadi kesenjangan ekonomi yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Di sisi lain kehidupan keagamaan nampaknya berjalan dengan baik, namun kenyataannya peribadatan penuh dengan kemunafikan (Amos 5:21-23). Sesungguhnya ibadah yang sejati adalah jika umat hidup dalam keadilan (Amos 5:24). Di tengah kehidupan umat yang seperti itulah Amos dipanggil oleh Tuhan untuk menyuarakan suara kenabian untuk melakukan keadilan dan kebenaran.

Tuhan memperlihatkan gambaran umat Tuhan kepada Amos, melalui tali sipat. Tapi sipat adalah alat ukur atau alat penimbang yang gunanya untuk melihat apakah sebuah bangunan tersebut lurus atau tidak. Melalui alat ukur ini, Allah memperlihatkan kepada Amos bahwa umat Tuhan sudah sangat menyimpang dari yang semestinya. Ada banyak ketidakadilan sosial yang terjadi dalam kehidupan umat Tuhan: ada yang mengejar saudaranya dengan pedang dan mengekang belas kasihannya (Amos 1:11), ada yang menjual orang benar karena uang dan orang miskin karena sepasang kasut (Amos 2:6), ada yang memeras orang lemah, yang menginjak orang miskin (Amos 4:1), pemerintahan yang penuh kekerasan (Amos 6:3). Orang kuat menindas orang kecil.

Amos dipanggil Tuhan untuk mengingatkan umat yang menyimpang ini agar kembali ke jalan yang lurus. Sebahagian ada yang dapat menerima untuk memperbaiki diri, tetapi ada yang tersinggung yaitu Amazia, seorang imam yang curang di Betel. Amazia bukannya menerima suara kenabian yang disampaikan Amos agar umat Tuhan mau bertobat. Amazia justru memprovokasi Yerobeam yang menjadi raja pada waktu itu. Amazia ingin agar Yerobeam mengusir Amos karena kevokalannya. Amos dianggap sebagai pengganggu ketenangan dan menyusahkan. Alasan pengusiran bukan karena ditemukan kesalahan atas nubuat yang disampaikannya. Amos tidak bernubuat atas kehendak manusia, tetapi karena mendengarkan panggilan Allah. Amos tidak takut terhadap intimidasi dan ancaman Amazia, sebab ia yakin bahwa Firman Tuhan harus disampaikan.

Di tengah-tengah kehidupan kita sebagai suatu bangsa saat ini, begitu banyak ketidakadilan, keserakahan, korupsi, dll. Kita adalah umat pilihan Allah yang telah dipilih sebelum dunia dijadikan. Tuhan yang telah menarik kita dari kegelapan kepada terang, melalui penebusan darah Yesus Kristus di salib. Dia menghendaki agar kita hidup sebagai anak-anak terang, sebab terang itu selalu berbuahkan kebaikan, keadilan, dan kebenaran. Karena itu, marilah kita mendengarkan dan menaati nubuatan Tuhan di dunia ini. Oleh sebab itu sambil menjaga diri, hidup mendengar dan menaati Tuhan dan tidak melakukan kejahatan, beritakanlah Firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran (2 Tim 4:2). Tuhan adalah sumber kekuatan bagi hamba-hambaNya untuk menyampaikan FirmanNya. Firman Tuhan adalah suara Allah yang harus kita dengarkan dan kita taati sebagai petunjuk kehidupan ini.

Dikutip dari Warta Jemaat HKBP 12 Juli 2015