Arti Kematian Kristus

1 Petrus 1:18-19

Masalah terbesar dalam Kekristenan saat ini adalah masalah rasionalisme karena banyak orang memakai rasio, pikiran, otak, hikmat manusia menjadi dasar pertimbangan di dalam beriman. Hal ini seperti iman Thomas, Thomas tidak percaya Tuhan Yesus bangkit sebelum ia meminta bukti. Rupanya pendidikan modern membuat orang harus mengerti dahulu baru percaya. Itu sebabnya ada beberapa orang yang mengaku Sarjana Teologi, yang mempunyai gelar yang banyak ternyata memandang kematian Kristus dengan pandangan yang salah. Pertama, kematian Kristus dianggap hanya sebuah kecelakaan jadi Kristus katanya kurang bisa kompromi. Kedua, teori pengaruh moral jadi Yesus itu adalah orang yang baik karena Dia berkorban buat orang lain dan tidak ada makna rohaninya dan hanya makna kemanusiaan.

Dalam renungan ini kita mengulas tiga makna kematian Kristus. Arti kematian Kristus yang pertama adalah Penebusan, kematian Kristus menebus dosa manusia. Firman Tuhan mengatakan, “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.” Istilah ditebus berasal dari kata Yunani “Lutro” yang berarti membebaskan dengan membayar. Ini sebuah istilah yang dipakai untuk seorang budak yang mampu membeli surat pembebasannya. Kalau kita bisa jadi orang yang percaya dan dimerdekakan, itu karena anugerah Tuhan, itu karena Kristus yang telah membayar dosa kita. Istilah Yunani tentang penebusan yaitu: 1. Agoratso (dibeli) 2. Eks agoratso (dikeluarkan dari) 3. Lutro (surat pembebasan). Jadi kalau kita menerima penebusan, kita diberi Tuhan kemerdekaan. Kenapa kita harus dimerdekakan oleh darah Yesus? Ibrani 9:22 berkata, “Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut Hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.” Pada umumnya agama suku dalam upacara pengorbanan harus ada penumpahan darah tetapi darah binatang tidak bisa menyucikan manusia hanya darah Tuhan Yesus yaitu darah anak domba Allah yang tak bernoda dan tak bercacat. Kenapa? Karena darah binatang hanya melambangkan kematian Kristus yang akan datang. Semua korban dalam Perjanjian Lama itu menunjuk kepada Kristus. Ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi di dalam hidup kita, kita menerima anugerah yang luar biasa karena Tuhan Yesus menebus kita bukan dengan barang yang fana atau emas dan perak tetapi dengan darah Yesus sendiri. Kita ditebus dari cara hidup kita yang sia-sia, dimana hidup yang sia-sia adalah hidup yang dikuasai oleh hawa nafsu, namun ketika kita ditebus, kita dijadikan berarti.

Kalau kita sudah ditebus, hidup yang telah ditebus yaitu hidup yang dari Tuhan seharusnya membuat kita hidup dalam kebenaran. Oleh karena itu 1 Petrus 2:1 firman Tuhan katakan, “Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.” Ungkapan karena itu, merupakan praktek hidup orang percaya yang harus dilakukan. Dalam 1 Petrus 2:2 selanjutnya dikatakan, “Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan rohani, supaya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan…” Orang yang telah menerima penebusan dalam Kristus, dia memiliki kerinduan untuk bertumbuh. Itu sebabnya kita harus buktikan bahwa kita adalah manusia yang telah ditebus oleh darah Yesus.

Kedua, makna kematian Kristus mengganti hukuman atas manusia yang berdosa. Dalam 1 Petrus 3:18 berkata, “Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah, Ia yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh….” Kematian Tuhan Yesus yang mengganti kita, kita yang seharusnya dihukum tetapi oleh karena anugerah Tuhan, Tuhan Yesus yang mengganti kita. Kematian Kristus di kayu salib, mengganti juga untuk semua kelemahan tubuh kita, untuk semua penyakit kita. Dalam 1 Petrus 2:24 firman Tuhan katakan, “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.” Kalau kita memandang-Nya di atas kayu salib, bahwa untuk semua kelemahan dan penyakit kita sudah ditanggung-Nya. Ada kalanya kita tidak mendapatkan kesembuhan karena kita terus berfokus pada sakit penyakit kita tetapi kalau kita percaya bahwa Tuhan Yesus telah mengganti kita, mari kita fokus di atas kayu salib karena semua dosa kita dan kelemahan kita telah ditanggung-Nya. Itu sebabnya bagi kita yang sakit, kalau berdoa, kita harus memusatkan pikiran pada-Nya, kita harus memiliki iman, kita harus melihat di atas kayu salib kita katakan, “Tuhan Yesus Engkau telah menanggung dosaku, Engkau telah menanggung penyakitku.” Karena penyakit apa saja kita alami Yesus sanggup menyembuhkan karena oleh bilur-bilur-Nya kita telah disembuhkan. Maka kita melihat kuasa Tuhan Yesus yang tidak berubah dari dahulu, sekarang dan sampai selamanya menjadi kenyataaan dalam hidup kita.

Ketiga, kematian Tuhan Yesus memiliki makna sebagai teladan buat orang-orang percaya. 1 Petrus 2:21-23, kematian Kristus menjadi teladan buat kita semua yang percaya kepada penebusan-Nya, yang percaya bahwa Dia telah mengganti kita di atas kayu salib. Dalam 1 Petrus 2:21-23, kata yang diungkapkan dalam ayat 21, meninggalkan teladan bagimu itu diungkapkan dalam bahasa Yunani yaitu “hupogramon” yang berarti contoh dalam tulisan atau gambar yang ditiru, jadi kalau kita katakan bahwa orang harus ikut teladan kita maka apapun yang kita buat itu ditiru. Yesus telah meninggalkan suatu teladan bagi kita untuk mengampuni. Demikian juga dengan kita marilah kita mau mengampuni orang yang bersalah kepada kita.

Dikutip dari Warta Jemaat Gereja Duta Injil 19 April 2015