Dipelihara Allah seperti Biji Mata

Mazmur 17:8-15

Mazmur yang bernada sendu ini adalah mazmur ratapan/keluhan yang mengungkapkan perasaan pemazmur yang tak selaras dengan apa yang diimaninya. Pemazmur percaya bahwa Tuhan itu baik, tetapi ia sedang mengalami sakit, atau dikepung musuh, atau ditekan oleh Tuhan, entah karena dosa-dosanya, atau karena sesuatu yang tak dimengerti.

Mazmur 17 merupakan ratapan Daud yang dikejar-kejar oleh musuh-musuhnya yang beringas. Dalam ratapannya, ia berdoa mohon pertolongan Tuhan agar bertindak menghakimi musuhnya (ay. 3), menyatakan kasih setiaNya (ay. 7), menjalankan penyelamatan dan penghukumanNya (ay 13-15). Pemazmur yakin dirinya berada di pihak yang benar sehingga ia bersedia diperiksa lebih dulu (ay. 3-5). Hakim yang adil pasti tidak akan tertipu oleh pengadu-pengadu palsu. Kalau ada dosa yang telah dilakukannya, pasti Tuhan tahu. Lagipula permohonan pembelaannya pasti sia-sia! Maka dengan keyakinan penuh, ia memohon agar Tuhan menjawab sesuai kasih setiaNya (ay 6-8). Ia yakin bahwa di hadapan Tuhan, ia bagaikan biji mata yang berharga.

Kemudian doanya diarahkan untuk musuh-musuhnya yang penuh kejahatan. Mereka mengancam hendak membinasakan dirinya (ay. 9-12). Sesuai keadilan Tuhan, pemazmur mengharapkan Tuhan bertindak dengan memberi hukuman setimpal (ay. 13). Namun ini bukan dipengaruhi oleh nafsu balas dendam, tetapi memberikan tempat kepada Tuhan untuk menjadi hakim atas perkaranya.

Dalam ayat 14-15 pemazmur menyatakan bahwa “kebahagiaan” orang yang tidak mengikut Tuhan hanya sementara. Kebahagiaan semacam itu hanya didasarkan pada hari ini, dalam hidup ini, dan harta benda apa saja yang didapatkannya.

Namun Tuhan memiliki lebih banyak lagi bagi mereka yang mencariNya. Tuhan memelihara anak-anakNya dalam hidup ini dan berjanji untuk membawa mereka ke surga. Ketika kita akhirnya memandang Tuhan muka dengan muka, kita akan dipenuhi sukacita yang luar biasa sehingga kebahagiaan apapun yang kita dapatkan dalam dunia ini akan terasa pudar dan tak berarti. Janganlah mencari kebahagiaan dalam kehidupan ini! Ingatlah bahwa sukacita terbesar akan datang ketika kita ada bersama Tuhan yang menciptakan dan mengasihi kita.

Mazmur ini memperingatkan kita, bahwa firman Allah yang membenarkan kita, diucapkanNya di dunia ini dan bahwa pembenaran itu mengubah hidup kita supaya mengikuti jejak Yesus Kristus. Kita tak dapat menunda kebenaran pada “dunia seberang” atau membatasinya “pada hidup rohani saja”, karena jejak Yesus kelihatan di dunia ini dan harus diperlihatkan terus. Sesuai dengan nama minggu ini minggu ketiga sesudah Epiphania (pernyataan) kita diingatkan untuk menyatakan FirmanNya dalam hidup di dunia ini, jika kita benar adalah biji mata yang berharga. Amen.

Dikutip dari Warta Jemaat HKBP 25 Januari 2015