Tuhan itu Bapa kita

Yesaya 64:1-8

Bangsa Isreal adalah umat pilihan Tuhan. Sebagai umat pilihan Tuhan, betapa Tuhan sangat mengasihi kehidupan mereka. Namun di tengah perjalanan kehidupan bangsa itu mereka sering melakukan hal yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Umat Israel telah berdosa kepada Tuhan, mereka tidak setia pada ikatan perjanjian dengan Tuhan sebagai umat pilihanNya. Mulut dan suara mereka memuji nama Tuhan, akan tetapi hati mereka menjauh daripada Tuhan Allah (Yesaya 29:13). Bahkan dalam nats kita hari ini dijelaskan betapa banyaknya pelanggaran dan pemberontakan yang dilakukan bangsa Israel. Mereka telah memberontak sejak dahulu kala (ayat 5), tidak ada yang memanggil nama Tuhan dan berpegang kepada Tuhan (ayat 7). Dosa telah membuat mereka seperti seorang najis di hadapan Tuhan (ayat 6). Sebagai akibat ketidaksetiaan mereka yang mengecewakan Tuhan, maka mereka kena hukum dan murkaNya.

Risiko dan konsekuensi dari perbuatan mereka membuat bangsa itu mengalami penderitaan. Dalam keadaan seperti itulah muncul doa dan pengakuan serta permohonan umat pilihan Tuhan dalam perikop kita hari ini, agar Tuhan Allah Bapa yang Maha Dahsyat dan luar biasa itu kembali berbelas kasih kepada umat pilihanNya. Mereka mengaku dalam penderitaan dan meratapi dosa serta mengakui Tuhan benar dalam tindakanNya menghukum mereka. Mengakui dosa di hadapan Allah yang Maha Dahsyat, yang tidak dapat disamakan dengan allah manapun. Bangsa Israel mengakui kesalahan mereka dengan mengatakan, “kami sekalian seperti orang najis, kesalehan kami seperti kain kotor, kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami” (ayat 6). Dalam hal ini Yesaya mengajak umatNya mengingat, berseru, berpaling memohon kepada Allah yang Maha Dahsyat yang telah memimpin sejarah perjalanan umatNya dan mengajak mereka untuk merendahkan diri. Dengan keyakinan bahwa Tuhan adalah Bapa yang akan datang dan bertindak dengan kedahsyatanNya memulihkan keadaan umatNya yang sedang menderita sehingga bangsa-bangsa gemetar di hadapanNya.

Hari ini kita memasuki Minggu Advent I yaitu minggu dimana kita diingatkan agar mempersiapkan diri menyongsong kedatangan Yesus Kristus. Dan melalui nats kita hari ini jika umat Tuhan mengaku dosa dan memohon pengampunan ke hadapan Tuhan atas segala dosa dan pemberontakan mereka, ini jugalah yang menjadi seruan bagi kita semua yang percaya supaya dalam minggu Advent ini marilah kita menyesali dosa kita dan memohon pengampunan dari Tuhan Yesus Kristus sehingga Dia akan mengampuni (1 Yoh 1:9) dan memulihkan keadaan kita. Dia adalah Bapa yang Pemurah dan penuh belas kasihan, panjang sabar seperti Bapa sayang kepada anak-anaknya demikianlah Tuhan sayang kepada kita (Maz 103:8,13) dan Dia tidak menginginkan kematian orang fasik tetapi berkenan kepada pertobatan (Yehezkiel 33:11). Sungguh tidak ada allah lain yang lebih dahsyat dari Dia yang mampu melakukan perbuatan-perbuatan dahsyat dalam kehidupan kita.

Dikutip dari Warta Jemaat HKBP 30 November 2014