Harus Diwaspadai

Itulah kenyataannya, bila ditemukan orang-orang yang kelihatannya baik, tetapi sebenarnya sedang meluncur menuju kegelapan abadi tanpa bisa dicegah lagi.

Dalam Matius 16:23 dikatakan bahwa: “Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: Enyahlah Iblis ,engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”

Dalam Perjanjian Baru ditunjukkan bahwa beberapa kali murid-murid Tuhan Yesus kerasukan setan atau Iblis. Pertama, Petrus dirasuk iblis ketika mencoba menghambat perjalanan Tuhan Yesus ke Yerusalem untuk mati di kayu salib. Petrus dihardik oleh Tuhan Yesus dalam ayat di atas. Kedua, Yudas Iskariot, ketika ia menyerahkan Tuhan Yesus kepada imam-imam dan tua-tua Israel hanya demi 30 keping perak (Yoh 13:27). Manifestasi kerasukan setan dalam diri mereka tidak tampak sama sekali oleh orang lain. Seseorang yang kerasukan setan tidak selalu memanifestasikan kerasukannya tersebut dengan ekspresi aneh-aneh yang mudah dikenali.

Bagaimana kita tahu bahwa diri kita kerasukan setan? Dari pernyataan Tuhan Yesus di dalam Mat 16:23 dapatlah ditangkap kebenaran bahwa seorang yang kerasukan setan adalah orang-orang yang memikirkan apa yang tidak dipikirkan oleh Allah. Kalau demikian, bisakah orang percaya kerasukan setan? Jawabannya: ya. Ternyata, kerasukan setan ini berlangsung melalui tahapan-tahapan, tidak sekaligus.

Dari penguasaan Iblis tingkat sederhana atau rendah, sampai ke penguasaan tingkat tinggi. Ini sejajar dengan pola Tuhan menguasai hidup kita. Secara de jure (legal atau secara hukum/resmi) kita memang milik Tuhan, tetapi secara de facto (kenyataannya) kita masih memiliki diri kita sendiri. Melalui perjalanan kita makin mengerti Firman Tuhan dan makin dikuasai oleh kebenaran Firman Tuhan tersebut, kita akan makin ada dalam penguasaan Tuhan atau “dirasuki oleh Tuhan”. Satu hal yang harus diwaspadai adalah pikiran-pikiran yang tidak sesuai dengan kebenaran Tuhan, yang sedikit demi sedikit menguasai kehidupan seseorang secara bertahap. Sampai di tingkat tertentu, orang tidak sanggup lagi mengerti kebenaran Firman Tuhan, dan meluncur tanpa bisa dihalangi menuju kegelapan abadi. Itulah kenyataannya, bisa ditemukan orang-orang yang kelihatannya baik, tetapi sebenarnya sedang meluncur menuju kegelapan abadi tanpa bisa dicegah lagi. Mereka kelihatan baik dan normal di mata manusia, tetapi sebenarnya materialistis, egois dan masih mengharapkan kehormatan dari manusia.

Mari kita mengenyahkan Iblis dari kehidupan kita dengan belajar untuk selalu mengenakan pikiran dan perasaan Kristus, yaitu pikiran dan perasaan Allah sendiri (Flp 2:5).

Dikutip dari Warta Jemaat Rehobot Ministry 25 Mei 2010

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *