Harus Dihayati Sepenuhnya

Perjuangan kita sebagai orang percaya terletak pada kesungguhan kita mengenal kebenaran Tuhan dan melakukannya.

Sering kita temukan orang-orang yang selalu mengharapkan atau menuntut kepastian. Kepastian yang mereka harapkan adalah untuk banyak hal, misalnya kepastian untuk jaminan keamanan penerbangan, tunjangan hari tua, bisnis, pendidikan anak dan lain sebagainya. Tetapi ironisnya, banyak orang tidak mempersoalkan kepastian keselamatan yang menyangkut kehidupan kekal, yaitu kepastian dikenal oleh Tuhan, atau diterima di kemah abadi-Nya. Keadaan tidak pasti ini sering dibiarkan berlarut-larut sampai di ujung maut. Ketika seseorang baru sadar saat maut siap menjerat, biasanya sudah terlambat sebab ia tidak akan mampu lagi bertobat.

Selama ini di beberapa kalangan Kristen, berkenaan dengan hal ini hati jemaat diteduhkan dengan pernyataan “Sekali selamat, tetap selamat.” Kemudian jemaat merasa sudah selamat, sebab menurut mereka, sesuai Roma 10:10, jika dengan mulut mengaku dan dengan hati percaya, maka mereka sudah selamat dan tetap akan selamat. Namun mereka belum memahami benar apakah “keselamatan” itu. Biasanya pemahaman orang mengenai keselamatan adalah terhindar dari neraka dan diperkenankan masuk surga nanti setelah ia mati. Padahal itu bukan keselamatan, tetapi buah keselamatan. Keselamatan itu sendiri adalah usaha Tuhan mengembalikan manusia pada rancangan-Nya (1Ptr 1:8-23).

Orang yang mengerjakan keselamatannya dengan takut dan gentar (Flp 2:12, 1Ptr 1:17) adalah orang-orang yang terus-menerus berjuang agar pengharapan keselamatan menjadi milik yang pasti (Ibr 6:11) atau memiliki hak penuh masuk Kerajaan Surga (2Ptr 1:11).

Perjuangan kita sebagai orang percaya terletak pada kesungguhan kita mengenal keberadaan Tuhan dan melakukannya. Hendaklah slogan hidup kita menjadi “Mengejar kebenaran dan membayar harganya”. Apabila kita melihat sikap hidup kita belum seperti yang dikehendaki Tuhan sesuai dengan Firman-Nya, semestinya jiwa kita benar-benar terganggu dan berusaha untuk mencapai perkenanan Tuhan. Inilah yang membuat seseorang tidak merasa tenang, selalu haus dan lapar terhadap kebenaran Tuhan dan berusaha melakukannya.

Jika kita bergumul dengan hal ini berarti kita berusaha menemukan kepastian keselamatan. Kepastian keselamatan ini bukan hanya tertaruh pada pikiran, tetapi dihayati sepenuhnya sebab lahir dari pengalaman hidup “mengerjakan keselamatan” tersebut. Perjuangan kita sebagai orang percaya terletak pada kesungguhan kita mengenal kebenaran Tuhan dan melakukannya.

Dikutip dari Warta Jemaat Rehobot Ministry 4 April 2010

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *