Tidak Perlu Menuntut Upah

Panggilan untuk melayani Tuhan hendaknya tidak dianggap sebagai beban, tetapi kesempatan untuk lolos dari api kekal dan masuk dalam pelayanan bagi Sang Maharaja di Sorga

Orang Kristen yang dewasa dalam hidupnya akan merasa dan mengakui bahwa ia berhutang kepada Tuhan. Sebagai orang yang berhutang ia tidak pantas menuntut apa pun dari Tuhan, sebaliknya ia merasa dituntut untuk berbuat sesuatu bagi Tuhan yang telah menanam kebaikan dalam hidupnya. Kita adalah orang yang berhutang. Hutang kita kepada Tuhan adalah hutang kehidupan kekal. Seharusnya kita dibuang ke dalam lautan api dan terpisah dari hadirat Tuhan selama-lamanya, tetapi Tuhan Yesus telah menebus kita dengan darah-Nya sehingga kita terbebas dari api kekal.

Dalam Mat 18:24 dikisahkan seseorang yang berutang 10.000 talenta. Satu talenta merupakan suatu jumlah yang sangat besar, yaitu sejumlah 6000 dinar. Upah seorang pekerja pada waktu itu 1 dinar per hari, jadi 6000 dinar adalah upah pekerja selama hampir 17 tahun. Jadi 10.000 talenta setara upah pekerja selama 164.383 tahun! Ini berbicara bahwa apa yang ditanam Tuhan dalam diri kita adalah sesuatu yang mahal dan berharga. Investor Agung itu menginvestasikan modal-Nya yang besar dalam hidup kita, yaitu dengan darah yang ditumpahkan di bukit Golgota untuk membeli atau menyelamatkan kita.

Bagaimanapun kita tidak akan dapat membalas kebaikan Tuhan seimbang dengan apa yang Ia telah berikan kepada kita. Bahkan hidup sejuta tahun melayani Tuhan di dunia pun belum dapat mengimbangi kebaikan Tuhan kepada kita. Ada satu langkah yang dapat kita lakukan untuk mengimbangi kebaikan Tuhan yang telah kita terima, yaitu dengan melayani Tuhan selama-lamanya di Kerajaan-Nya nanti. Untuk ini perlu dijelaskan bahwa Kerajaan Sorga bukanlah tempat untuk hanya duduk-duduk tanpa kerja. Sorga adalah sebuah aktivitas kehidupan, seperti yang kita alami di bumi.

Pola ini tampak jelas ketika Tuhan menciptakan manusia pertama, bahwa mereka harus bekerja. Firdaus bukan tempat untuk tidur-tiduran saja, melainkan ruang kerja manusia pertama. Kerajaan Sorga adalah ruang kerja manusia yang diselamatkan dalam Yesus Kristus.

Dalam kekekalan itulah kita dapat membalas kebaikan Tuhan dengan melayani Dia selama-lamanya. Melayani Dia semampu-mampunya, segiat-giatnya, sekuat tenaga dan all out sepanjang hidup kita.

Dalam pengabdian kepada Tuhan, tidak perlu kita menuntut upah, bahkan ucapan terima kasih, sebab sebanyak apa pun yang dapat kita lakukan, tak akan dapat mengimbangi kebaikan yang telah Tuhan berikan. Dalam hal ini Tuhan Yesus mengajar kita untuk mengatakan bahwa kita adalah hamba yang tidak berguna, yang hanya melakukan apa yang harus kita lakukan (Luk 17:10). Tidak berguna di sini maksudnya bahwa sebenarnya tanpa kita, Tuhan pun dapat menyelesaikannya sendiri. Kalau Tuhan berkenan kita layani, tidakkah itu anugerah?

Hidup di dunia ini merupakan sebuah pilihan, apakah kita akan melayani Tuhan selamanya di Kerajaan Sorga atau melayani Setan dalam kerajaan gelap selama-lamanya. Oleh sebab itu panggilan untuk melayani Tuhan hendaknya tidak ditanggapi sebagai beban, tetapi kesempatan untuk lolos dari api kekal dan masuk dalam pelayanan bagi Sang Maharaja di Sorga.

Dikutip dari Warta Jemaat Rehobot Ministry 21 Maret 2010

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *