Jangan Mengurangi Nilai Injil

Keselamatan Allah dalam Yesus Kristus benar-benar tidak bertalian langsung dengan pemenuhan kebutuhan jasmani

Harus diakui bahwa terdapat pengertian yang salah mengenai keselamatan dalam pemikiran sebagian orang Kristen saat ini. Keselamatan begitu dianggap murah dan gampang. Sebab Injil atau kabar baik bukan sekedar keselamatan hari ini, tetapi keselamatan kekal. Kalau Injil ditawarkan sekedar pembebasan kemiskinan dan masalah-masalah fisik maka kita telah mengurangi nilai Injil itu. Ini bukan berarti Injil mengabaikan berkat jasmani. Inilah yang mengakibatkan banyak orang Kristen yang memiliki hidup kerohanian yang tidak berkualitas.

Bila seseorang mengerti maksud utama atau inti keselamatan Allah dalam Yesus Kristus, maka ia dapat memahami dengan benar atau lebih akurat berita-berita yang terdapat dalam nas-nas Alkitab yang memuat kebenaran yang murni. Ia akan mengerti relasinya dan kesejajarannya. Penjelasannya mengenai satu ayat dengan ayat yang lain pasti tidak berbenturan. Untuk itu kita harus benar-benar tajam memahami keselamatan Allah dalam Yesus Kristus.

Keselamatan Allah dalam Yesus Kristus benar-benar tidak bertalian langsung dengan pemenuhan kebutuhan jasmani. Kalau dihubungkan langsung, maka bangunan berpikir mengenai keselamatan tersebut menjadi rusak sama sekali. Langkah salah dalam hal ini akan membutakan pikiran atau pengertian orang percaya. Tuhan Yesus bekerja keras meruntuhkan bangunan pola berpikir yang salah, dengan memberi pengajaran-Nya.

Dengan mengerti pengajaran-Nya, orang akan memiliki iman yang benar. Perhatikan bahwa iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus. Firman adalah apa yang diajarkan Tuhan Yesus dan teladan kehidupan-Nya. Bangsa Israel memiliki kehidupan iman yang berpusat pada YHWH. Pada dasarnya cara mereka mengisi imannya adalah dengan tidak memiliki allah lain, tidak melakukan ritual kepada allah lain, dan melakukan Taurat yang diberikan oleh YHWH. Ini tentunya sangat berbeda dengan iman kita. Iman kita berpusat kepada pribadi Kristus.

Kita harus bisa memahami apa yang diajarkan dan bisa meneladani kehidupan-Nya. Berpusat kepada Kristus artinya kita memiliki pikiran dan perasaan-Nya. Di dalam diri kita ada Roh-Nya yang memampukan kita menggelar hidup sesuai dengan pikiran dan perasaan Tuhan (Filipi 2:5-7). Inilah yang dimaksud mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar (Filipi 2:12). Semua kita semula adalah domba yang sesat. Maksudnya adalah kita telah terperangkap dalam keinginan daging yang tidak sesuai dengan pikiran dan perasaan Tuhan. Kita menjadi egois dengan segala nafsu ingin dihormati yang terselubung atau terang-terangan dan fokus pada keindahan dunia ini. Sebenarnya dengan mendengar dan melakukan apa yang diajarkan Tuhan Yesus, Ia akan mengembalikan kita ke kandang domba-Nya. Inilah yang disebut menjala jiwa yaitu mengembalikan kepada rancangan-Nya.

Dikutip dari Warta Jemaat Rehobot Ministry 17 Januari 2010

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *