Mengapa Kita Percaya Alkitab sebagai Firman Allah

Matius 2:5-6

Alkitab telah dicetak sebanyak 4,7 miliar eksemplar di dunia. Pertanyaanya mengapa Alkitab menjadi buku yang paling banyak diterjemahkan dan paling banyak dicetak di dunia? Karena Alkitab berisi penggenapan nubuatan firman Tuhan. Dalam Matius 2:5-6, waktu orang Majus datang ke Yerusalem, mereka punya pemikiran bahwa raja harus dilahirkan di Istana karena orang-orang Majus ini melihat ada bintang yang menandakan lahirnya seorang Raja orang Yahudi. Karena itu, penggenapan firman Tuhan dalam kedatangan Kristus, itu adalah bagian yang sudah dinubuatkan dalam Matius 2:15, 17 dan 22. Ada ungkapan: Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi. Jadi kedatangan Tuhan Yesus, menggenapi apa yang dinubuatkan oleh para nabi. Dalam Matius 5:17, Yesus berkata: “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadaakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.”

Pertama, mengapa kita percaya Alkitab sebagai Firman Tuhan? Karena Alkitab berisi penggenapan-penggenapan akan janji-janji Tuhan. Janji Tuhan tidak seperti janji politisi. Di dalam Alkitab ini kita melihat ada janji Tuhan yang luar biasa. Di dalam Perjanjian Lama, ada terdapat 23.210 ayat dan terdapat 6.641 ayat tentang nubuatan. Dalam Perjanjian Baru, terdapat 7.919 ayat terdapat 1.711 tentang nubuatan (21,5%). Dan dari seluruh nubuatan yang ada 80% sudah digenapi secara akurat, nubuatan tentang Kristus ada 322 nubuatan Perjanjian Lama tentang Kristus dan kita baca dalam Perjanjian Baru penggenapannya yaitu kedatangan-Nya, pendahulunya Yohanes Pembaptis, tahun-tahun pertama kehidupan-Nya, misi kedatangan dan jabatan-Nya, penderitaan-Nya, kematian-Nya, kebangkitan-Nya, kenaikan-Nya, dan kedatangan-Nya kembali. Sekarang hanya satu saja yang belum digenapi yaitu kedatangan-Nya kembali. Kenapa kita percaya Alkitab? Karena dalam Alkitab penggenapan firman Tuhan begitu luar biasa.

Kedua, mengapa kita percaya kepada Alkitab sebagai firman Tuhan? Karena Alkitab menjadi pedoman hidup. Sebagai contoh Tuhan Yesus sendiri dalam Matius 4 waktu dicobai di padang gurun, Tuhan Yesus menjadikan firman Tuhan sebagai senjata rohani. Dalam ayat 4, Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dati roti saja„ tetapi dari setiap firman yang keluar dan mulut Allah.” Tuhan Yesus datang ke dalam dunia misinya untuk menyelamatkan umat manusia, Tuhan Yesus menebus kita dengan cara mati di atas kayu salib, Tuhan Yesus tidak mau pakai jalan pintas. Karena itu orang yang korupsi, dia tidak mau belajar untuk melewati sebuah proses, orang percaya menerima kemuliaan harus melewati salib, kalau kita mau mengalami kemuliaan Tuhan, lewati jalan salib, siap bayar harga. Tuhan Yesus mengutip Ulangan 6:10, “Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti.” Tuhan Yesus melayani berdasarkan Alkitab, jadi Tuhan Yesus menjadi teladan bagi kita, di dalam pelayanan-Nya Tuhan Yesus mengajar dengan 17 kisah dan pribadi dari Alkitab. Tuhan Yesus mengutip 19 ayat secara langsung ketika melayani dan mengajar, karena itu Alkitab harus menjadi pedoman hidup bagi orang percaya. Kesalahan Hawa pada waktu di taman Eden adalah: dia mengurangi firman Tuhan. Karena itu kalau kita mau menjadi orang Kristen yang mau diberkati, jangan pernah mengurangi firman, kita juga harus orang yang percaya bahwa Alkitab adalah firman Tuhan. Jangan mengubah firman Tuhan, jangan menambahi firman Tuhan, jangan mengurangi firman Tuhan tetapi bacalah firman Tuhan dengan perkataan ya dan amin, dan kita menerima apa adanya.

Ketiga, mengapa kita percaya kepada Alkitab? Karena Alkitab memberikan pertumbuhan iman bagi kita. Di dalam Matius 13, di sini Tuhan Yesus mengajar perumpamaan bagaimana orang bisa bertumbuh di dalam iman, Matius 13:3, Yesus mengucapkan dalam berbagai macam hal tentang perumpamaan kepada murid-murid-Nya, katanya: “Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.” Ternyata dalam ayat 19 ada benih yaitu firman Tuhan yang ditabur di pinggir jalan. Selanjutnya, Ia berkata: “Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang kerajaan Sorga tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu”, itulab benih yang ditaburkan di pinggir jalan. Kenapa kita harus percaya Alkitab adalah firman Tuhan? Karena firman Tuhan itu yang menumbuhkan iman kita, tetapi kenapa ada orang Kristen yang tidak bertumbuh imannya? Karena ia tidak mengerti kebenaran firman Tuhan. Kalau ia tidak mengerti, dalam ayat 19 datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu. Orang Kristen harus sungguh-sungguh mengerti kebenaran firman Tuhan dan kalau kita mau jadi orang Kristen yang kuat, kita harus berakar dan bertumbuh di dalam Dia. Ada orang Kristen datang ke gereja tetapi dia tidak mengerti firman, dia keluar dan tidak melakukan apa-apa, akibatnya dia tidak tahan ketika menghadapi tantangan. Ada benih yang ditaburkan di tengah semak duri, lalu kekhawatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Ada orang sudah bertumbuh tetapi firman itu dihimpit di tengah semak duri kenapa? Karena kekhawatiran dan tipu daya kekayaan. Banyaknya kekayaan yang kita miliki tidak menjamin kita untuk semakin suka cita, karena orang seringkali khawatir menyangkut masalah materi. Ada orang Kristen, dia dengar firman tetapi tetap saja khawatir padahal dari sepuluh kekhawatiran kita, sembilannya tidak pernah menjadi kenyataan. Karena itu Tuhan selalu mencukupi kebutuhan kita karena janji Tuhan adalah ya dan amin dalam hidup kita. Kenapa kita percaya bahwa Alkitab adalah firman Tuhan! Karena firman Tuhan menumbuhkan iman kita. Kita harus seperti benih di tanah yang baik. Benih itu ketika didengar, orang itu berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat dan ada yang tiga puluh kali lipat. Dalam Lukas 8:15 dikatakan: Benih yang jatuh ditanah yang baik ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan. Orang yang bertumbuh karena firman Tuhan harus mengeluarkan buah dalam ketekunan.

Kenapa kita percaya Alkitab adalah firman Tuhan? Karena firman Tuhan ini menumbuhkan iman kita, tetapi kita bertanggung jawab untuk mengeluarkan buah dalam ketekunan. Ungkapan ketekunan dalam bahasa Yunani disebut “Hupomone” yang berarti di bawah tekanan. Jadi orang yang mengeluarkan buah dalam ketekunan berarti: Ketika di dalam tekanan hidup, di dalam persoalan, di dalam masalah, di dalam sakit penyakit, ada kesabaran, ketabahan dalam menantikan janji Tuhan.

Sumber: Warta Jemaat Gereja Duta Injil 27 Juli 2014