Diperdaya oleh Keangkuhan Sendiri

Yeremia 49:14-16

PENGANTAR

Yeremia masih berusia muda. Ada pandangan bahwa ia belum berumur 20 tahun (bdk. Yeremia 1:6) ketika Tuhan memanggilnya menjadi utusan-Nya bagi bangsa Israel, khususnya di Yehuda.

Pada awalnya nubuat yang disampaikan oleh Yeremia adalah penghancuran bagi Yehuda: Tuhan telah menentukan kehancuran tersebut melalui bangsa lain yaitu Babel. Pada saat itu Babel telah menjadi kerajaan besar yang terus-menerus memperluas kekuasaannya. Yehuda pun tidak luput dari ancaman upaya perluasan tersebut.

Bagi Tuhan kehancuran Yehuda merupakan hukuman atas kelakuan mereka yang menduakan Tuhan. Pada saat Tuhan memanggil Yeremia pertama kalinya, Yehuda diperintah oleh Raja Yosia yang dicatat sebagai “… melakukan apa yang benar di mata Tuhan, … tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri” (2 Raja-Raja 22:2). Namun beberapa raja sebelum dan sesudah Yosia melakukan kejahatan dan menghina Tuhan.

Di tengah ancaman Babel terhadap Yehuda, beberapa daerah mengalami pergolakan dan berupaya melepaskan diri dari kekuasaan Yehuda, termasuk Edom. Pada masa pemerintahan Raja Daud, Edom menjadi bagian dari wilayah Israel. Ketika Israel terpecah dua – Israel Utara dan Yehuda – Edom menjadi bagian dari wilayah Yehuda. Pada masa pemerintahan Raja Yoram (917 SM) Edom memberontak dari Yehuda: mengangkat rajanya sendiri.

Ketika Babel menghancurkan Yerusalem, Edom bersukacita. Mereka merendahkan bangsa Israel. Edom merasa kedudukan mereka tidak tersentuh oleh musuh. Bagi Edom, wilayah pegunungan batu mereka sanggup menjadi benteng pertahanan yang sulit ditembus. Tidak hanya bersukacita, orang-orang Edom menangkap orang-orang Yehuda yang melarikan diri dari serangan Babel dan menjual sebagai budak kepada Babel. Tuhan marah pada perlakuan orang-orang Edom tersebut, sehingga Ia pun bertindak menghancurkan Edom.

Edom bukanlah satu-satunya bangsa yang akan dihancurkan. Ada juga bangsa-bangsa lain di sekitar Yehuda yang akan menerima penghukuman dari Tuhan. Yeremia menubuatkan antara lain kehancuran untuk Amon, Damsyik, Elam, Filistin dan Mesir. Penghukuman kepada mereka telah menjadi kesaksian bahwa Tuhan Allah yang disembah oleh Israel adalah Allah yang berkuasa atas bangsa-bangsa lain.

PENJELASAN NAS

Ayat 14 “Suatu kabar telah kudengar dari TUHAN, seorang utusan telah disuruh ke tengah-tengah bangsa-bangsa …”

Nubuat Nabi Yeremia tentang kehancuran Edom dalam Yeremia 49:16-18 memiliki kesejajaran dengan nubuat yang disampaikan oleh Nabi Obaja (Obaja 1-4). Ada pendapat bahwa Yeremia dan Obaja bisa jadi mengulangi kembali nubuat Tuhan yang sudah ada untuk Edom sebelumnya. Pengulangan ini mengarahkan kita pada gambaran bahwa kejahatan Edom sudah menjadi perhatian Tuhan.

Ayat 15 “Aku membuat engkau kecil di antara bangsa-bangsa…”

Wilayah Edom sebenarnya tidak kecil dibandingkan Yehuda, sehingga dapat dipahami keinginan kuat mereka untuk lepas dari Yehuda dan memberontak pada Yoram. Namun Tuhan berkehendak mengecilkan mereka di antara bangsa-bangsa. Secara wilayah, Edom sangat kecil dibandingkan Asyur dan Babel. Namun dalam tindakan Tuhan, Edom akan benar-benar menjadi semakin kecil lagi. Ini tidak hanya bicara tentang luas wilayah, tetapi juga martabat Edom di mata dunia. Pertahanan mereka yang dibentuk oleh alam pegunungan akan menjadi tidak berarti apa-apa.

Ayat 16 “Sikapmu yang menggemetarkan orang memperdayakan engkau, dan keangkuhan hatimu, … Aku akan menurunkan engkau dari sana … ”

Edom ditipu oleh kebanggaan diri; Edom membanggakan wilayah pegunungan mereka. Gunung-gunung batu menjadi benteng pertahanan yang andal bagi mereka. Kebanggaan ini membuat mereka tidak melihat lagi kekurangan-kekurangan mereka. Mereka diperdayakan oleh keangkuhan mereka sendiri. Yang seharusnya diingat oleh Edom adalah di balik sebuah kekuatan, pasti ada sebuah kelemahan.

Sumber: Warta Jemaat GPIB 16 September 2018