Menjadi Orang yang Lebih Baik

Markus 5:21-35

Di dalam Alkitab tertulis ada 3 kali Tuhan menangis, pertama-tama Tuhan menangis pada waktu mendengarkan Lazarus mati. Dan pada waktu mendengar Lazarus sakit tak tertahankan Tuhan Yesus mengeluarkan air mata. Tangisan Tuhan itu menggambarkan sebuah tangisan seorang sahabat yang sedang mengalami problem yang besar dan yang sangat sulit dalam hidupnya, maka menangislah Yesus. Hari ini saya tahu di antara kita banyak mengalami yang namanya permasalahan hidup yang harus dihadapi. Dengan Yunani mengalami kebangkrutan dan negara-negara di Eropa mengalami kesusahan dalam bidang ekonomi serta juga hal yang sama sedang dihadapi oleh seluruh dunia. Amerika yang tadinya sudah pulih sekarang mengalami krisis dan berdampak ke Indonesia. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami krisis yang sangat besar. Bahkan Bank Dunia sudah memprediksi bahwa salah satu negara yang kemungkinan akan bangkrut salah satunya adalah Indonesia. Keadaan Indonesia sedang tidak baik dan memburuk dalam berbagai bidang dalam hidup ini. Tapi hari ini saya mau katakan bahwa Yesus peduli tentang semuanya ini. Dia juga merasakan apa yang kita sedang rasakan saat ini. Dia ikut menangis saat kita menangis.

Yang kedua, pada saat Yesus masuk ke sebuah kota, Dia dielu-elukan dan banyak yang membuka serta memberikan jubahnya, daun palem. Dan memuji Dia “Hosana bagi Dia” tetapi di saat itulah juga Tuhan Yesus mengalirkan air mata-Nya. Dia menangis, mengapa Dia menangis ? Karena Dia tahu semua orang yang mengelu-elukan Dia pada akhirnya orang yang sama itu juga yang akan menyalibkan Dia. Tangisan yang kedua ini dimana Tuhan mengelurkan air mata karena masih banyak orang yang tidak mengerti akan kebenaran Firman Tuhan. Dan Dia menangis untuk itu. Hari ini saya berharap kepada setiap kita mau mempunyai kerinduan untuk mau belajar tentang kebenaran Firman Tuhan. Untuk apa kita setiap minggu datang ke gereja kalau kita tidak mau meresponi kebenaran Firman Tuhan. Apa Firman Tuhan itu keras, menyinggung perasaan, mungkin Firman Tuhan itu tidak sepaham dengan apa yang sedang kita pikirkan. Tapi karena ini sebuah kebenaran maka kita harus belajar tentang kebenaran itu. Dan Yesus menangis terhadap orang yang tidak mau belajar tentang kebenaran itu.

Yang ketiga, Tuhan Yesus menangis pada saat Dia berada dan berdoa di Taman Getsemani. Bahkan tangisan-Nya ini sampai mengeluarkan darah. Dia menangis akan pergumulan dosa-dosa manusia. Dia bergumul akan kekurangan dan kelemahan kita. Dia menangisi itu semua. Dengan kata lain sampai hari ini, Dia bergumul apa yang menjadi kelemahan diri kita.

Tiga tangisan ini yang saya sampaikan menjadi bukti bagi saya dan kita bahwa Yesus mengasihi kita semua. Dan kalau kita sudah mengerti bahwa Yesus sangat mengasihi semua manusia, masihkah kita tidak mau berubah dalam hidup ini? Masihkah kita sama saja seperti manusia yang lama? Kita menjadi orang Kristen yang dua puluh lima tahun yang lalu. Dan sampai hari ini pun tidak ada perubahan. Saya berharap setelah mendengar Firman Tuhan pada hari ini, kita bisa memaksa jiwa dan diri kita untuk dapat menjadi orang yang lebih baik. Orang Kristen harus menjadi orang yang lebih baik. Hari-hari ini orang Kristen tidak bisa membuktikan bahwa dirinya menjadi orang-orang yang lebih baik. Saat-saat ini banyak sekali orang-orang Kristen yang hidupnya tidak sesuai dengan identitas kekristenannya. Coba tengok di dalam penjara banyak kita temukan hal-hal ini. Orang yang berbuat jahat, menipu, berbohong dan sebagainya masih dilakukan oleh orang-orang Kristen. Untuk apa kita setiap minggu datang ke gereja dan memberikan perpuluhan, kolekte, kalau karakter kita tidak mau berubah. Kita harus mengingat bahwa Yesus mati di kayu salib bukan hanya untuk kita bisa masuk ke dalam sorga. Tetapi salah satu tujuannya yaitu supaya kita dibentuk dari hari ke hari makin menyerupai seperti Yesus. Dengan kata lain kita harus dipaksa seperti Tuhan. Dengan kata lain bahwa tahun lalu dengan tahun sekarang kita sudah berubah.

Dari bagian Firman Tuhan yang menjadi nats ini kita dapat mengambil beberapa pelajaran. Pada waktu Yesus dibutuhkan oleh seseorang dan membutuhkan pertolongan. Tuhan Yesus tidak mengeluarkan kata apapun. Tetapi Dia langsung berjalan ke rumah Yairus artinya Dia langsung melakukan tindakan (action) dengan nyata. Banyak orang dibutuhkan tetapi banyak alasan yang didapatkan. Tuhan Yesus menuntut kita untuk menjadi orang yang lebih baik lagi.

Ada 3 bukti yang harus kita lakukan untuk membuktikan bahwa kita ingin menjadi orang yang lebih baik. 1. Tidak berputus asa dan tetap bersemangat. Perempuan dan Yairus tetap berusaha sekalipun masih belum terbuka jalan keluarnya. Dan setiap kali berjalan atau berusaha selalu belum menemukan jalan keluarnya atau solusinya. Dibuktikan bahwa perempuan ini telah berjuang selama 12 tahun dalam mencari jalan keluar dari permasalahan yang dihadapinya. Orang yang patah semangat hanya menunggu kematian saja. Tetaplah semangat dalam menghadapi permasalahan yang ada. Seharusnya Yairus terlebih dahulu dilayani tetapi yang dilayani dahulu adalah perempuan ini. Tetapi Yairus tetap semangat dalam menghadapi permasalahan yang ada. Yairus tetap semangat dan kuasa Tuhan Yesus dinyatakan lewat mukjizat yang diterimanya. 2. Tetap andalkan Tuhan dalam situasi apapun juga. Jangan berpikir uang kita dapat menolong diri kita. Jangan andalkan manusia untuk menolong permasalahan kita. Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan. Tetaplah andalkan Tuhan lebih dari yang fana ini. 3. Yakin di tangan Tuhan tidak ada yang terlambat. Kalau kita sedang berdoa kita selalu mengatur-atur Tuhan untuk mengikuti apa maunya kehendak pribadi kita. Ada banyak masalah dalam hidup ini dan kita katakan sudah terlambat. Padahal belum terlambat hanya kita sendiri yang mengatakan sudah terlambat. Yang terlambat sekalipun Tuhan masih bisa menolong kita, apalagi yang belum terlambat. Kalau kita mau menjadi orang yang lebih baik yakinlah bahwa Tuhan kita maha lebih dari segala-galanya. Tidak ada yang terlambat bagi kita, tugas kita hanya percaya dan percaya saja kepada Tuhan. Tuhan Yesus Kristus memberkati kita. Amin.

Sumber: Warta Jemaat Gereja Duta Injil 4 Februari 2018