Lorong Kekekalan

Satu hal yang terus-menerus iblis usahakan untuk tetap tersembunyi adalah kenyataan bahwa betapa dahsyat nilai setiap individu itu. Betapa berharganya nilai setiap kita dihadapan-Nya. Manusia memang makhluk yang dahsyat. Kedahsyatannya tidak hanya terletak pada kecerdasan dan segala kemampuan yang dimilikinya, tetapi juga terletak pada kenyataan bahwa manusia adalah makhluk yang kekal. Hal inilah yang selalu ditutup-tutupi sehingga manusia tidak lagi memiliki kesadaran terhadap realitas yang dahsyat ini. Bahkan dalam kesibukan pelayanan di gereja, banyak orang yang telah melupakan bahwa kedahsyatan mereka tidak hanya terletak pada kecerdasan dan segala kemampuan yang dimilikinya, tetapi juga terletak pada kenyataan bahwa manusia adalah makhluk yang kekal dan diciptakan untuk kekekalan.

Dalam Kejadian 2:7 menyatakan bahwa manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk yang hidup. Namun kualitas hidup manusia itu sangatlah berbeda dengan hidup hewan dan tumbuh-tumbuhan, karena Tuhan telah memberikan nafas hidup-Nya kepada manusia. Sebagai makhluk yang memiliki unsur kekekalan, kita harus menghayati dan menyadari dengan benar fakta ini. Jika kita dapat menghayati dan menyadari dengan benar fakta ini, maka kita akan mengerti betapa tidak berartinya segala hal lain yang ada di dunia ini. Kemiskinan, kegagalan karir, kegagalan studi, kegagalan cinta, kegagalan rumah tangga, cacat fisik, dan lain-lain, tidaklah ada artinya dibandingkan dengan kekekalan yang kita miliki. Selain dari kekekalan, tidak ada lagi hal yang lebih dahsyat di dalam hidup ini. Mengapa demikian? Karena masih ada hidup di balik kematian bagi setiap kita; sorga kekal atau neraka kekal. Itulah sebabnya mengapa kematian menyimpan misteri paling besar di antara misteri-misteri hidup lainnya.

Hidup ini merupakan suatu kesempatan yang luar biasa yang dianugerahkan oleh Sang Pencipta kepada kita masing-masing untuk mengiring Tuhan dengan benar dan mempertaruhkan segalanya untuk dapat menikmati sorga kekal. Banyak orang Kristen dan gereja pada hari ini yang tidak mau mempersoalkan dan mempercakapkan kekekalan. Mereka hanya sibuk mempercakapkan tentang Allah yang heran dan besar, bagaimana mengalami Allah yang heran dan besar itu, dan menemukan solusi-solusi dalam masalah kehidupan. Padahal jika kita dapat menghayati dengan benar fenomena nyata dari kekekalan tersebut, maka dengan sendirinya persoalan hidup apapun akan menjadi kecil di hadapan kita. Bukankah kita ke gereja itu seharusnya mempelajari hal-hal yang dapat membawa kita pada kekekalan, supaya pikiran dan pengertian kita dibukakan sehingga kita tidak kehilangan kekekalan yang Tuhan sudah sediakan?

Hidup ini bukanlah sebuah perjalanan yang singkat dan dapat lenyap habis begitu saja tanpa akibat. Hidup ini adalah sebuah perjalanan panjang yang mengandung resiko tinggi: sorga kekal atau neraka kekal. Jadi, janganlah saudara menjadikan kilau dunia menjadi pelabuhan terakhir dari tujuan hidup saudara.

Dikutip dari Warta Jemaat Rehobot Ministry 2 Agustus 2009.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *