Bebas dari Ketakutan

Matius 28:1-10

Ada satu sindrom yang sedang melanda banyak orang hari-hari ini, nama sindrom itu adalah ketakutan. Hari-hari ini banyak orang yang takut, para pengusaha takut, ibu-ibu rumah tangga takut, pemuda takut bahkan pendeta-pun takut. Suatu hari dilakukan survei terhadap 500 orang kepada mereka disuruh menulis hal-hal yang mereka takuti dalam hidup mereka dan didapati hasil yang sangat mengagetkan. Dari 500 orang, didapati ada 7000 macam ketakutan. Jadi rata-rata tiap orang memiliki 14 macam ketakutan. Ketakutan adalah hal yang berbahaya karena ketakutan dapat melumpuhkan kita dan ketakutan bersifat menular. Kalau kita dekat dengan orang yang takut, dia seperti virus yang menjalar dan kecenderungan kita juga akan takut dan yang paling bahaya lagi, ketakutan itu membuat kita jadi kering karena ketakutan menyedot energi kita, ketakutan menyedot fokus kita dan orang yang takut cenderung menjadi negatif.

Ketakutan itu tidak ada gunanya, tetapi sebagai manusia, adalah hal yang wajar kita alami karena tidak ada orang yang tidak pernah merasa takut. Akan tetapi ada berita baik bagi kita, pada waktu malaikat bertemu dengan dua orang yang bernama Maria, pesan pertama malaikat katakan: “Jangan kamu takut.” Waktu Yesus bertemu dengan wanita yang sama Yesus berkata: “Salam bagimu” dan kalimat kedua Yesus katakan: “Jangan takut.” Hari-hari ini orang dihantui dengan ketakutan dan kalau berbicara tentang masa depan biasanya kita akan takut, kita akan kuatir, kita akan stress, tetapi ada berita suka cita bagi kita, Yesus berkata: “Jangan kamu takut.” Ada banyak hal yang bisa membuat kita takut, kita melihat ekonomi sekarang membuat kita takut bahkan para ahli ekonomi pun merasa takut, hari-hari ini membuat kita takut, bisnis sekarang sepi, penghasilan turun sehingga banyak perusahaan mengadakan PHK dan kalau kita melihat ke depan kita akan merasa takut.

Ada 3 kunci kita bebas dari ketakutan: Pertama: Alami dan terima kasih Allah yang sempurna. 1 Yohanes 4:18, “Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.” Ternyata ketakutan lawannya adalah kasih, jadi kalau ada orang yang hidup dalam ketakutan, orang tersebut tidak hidup dalam kasih, sebaliknya kalau orang hidup dalam kasih, dia tidak akan pernah hidup dalam ketakutan. Bagaimana caranya agar kita bisa lepas dari ketakutan? Caranya kita harus mengalami dan hidup dalam kasih. Alkitab berkata kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan. Kasih manusia tidak sempurna dan yang sempurna hanya kasih Allah. Manusia punya satu kebutuhan, yaitu dikasihi secara tidak bersyarat. Yang memiliki kasih yang sempurna hanya Bapa di surga. Kasih pacar tidak sempurna, kasih suami tidak sempurna. Kasih manusia tidak sempurna. Biasanya kasih kita bersyarat, tetapi kasih Allah adalah kasih yang rela berkorban karena ukuran dari kasih adalah pengorbanan. Kalau kita mengasihi orang, tingkat kasih kita ditentukan oleh tingkat pengorbanan kita. Yohanes 3:16 dikatakan: Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Dia memberikan Anak-Nya untuk kita. Kalau suami mengasihi istri, dia berani rela berkorban untuk istrinya. Pengorbanan itu penting dalam rumah tangga. Kasih Allah membuktikan 3 hal bagi kita. Efesus 1:5-7 dikatakan: “Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya. Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan,yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya.”

Di dalam kasih-Nya, Tuhan melakukan 3 hal:

a. Dikatakan kita ditentukan dari semula untuk menjadi anak-anak Allah. Allah menerima kita tanpa syarat, tanpa pamrih. Manusia bisanya menerima seseorang dengan bersyarat Seringkali kita buat kriteria untuk anak kita: “kalau kamu baik, kalau kamu tidak nakal”. Kita memberi syarat terhadap anak kita sehingga kasih kita bersyarat. Tetapi kasih Yesus adalah kasih yang tidak bersyarat, walaupun kita berdosa, walaupun kita punya banyak kekurangan, Dia sudah mengasihi kita karena Dia menerima kita dengan kasih yang tanpa syarat, sekalipun kita tidak berprestasi, sekalipun kita tidak ganteng atau cantik, sekalipun penampilan kita tidak bagus namun Allah mengasihi dan menerima kita.

b. Kasih Allah tidak hanya mengasihi kita tetapi juga mengampuni kita. Orang selalu merasa tertuduh dan bersalah ketika jatuh dalam dosa, tetapi Roma 8:1 dikatakan, tidak ada lagi penghukuman, rasa tertuduh, dakwaan bagi mereka yang ada di dalam Yesus Kristus karena Tuhan sudah mengampuni dosa kita. Iblis selalu mendakwa kita dengan berkata: “kamu najis, kamu bersalah, kamu tidak layak” tetapi di mata Tuhan kita sudah diampuni dengan kasih Allah yang, besar, jadi jangan pernah hidup dalam rasa bersalah lagi karena Tuhan sudah berkorban untuk kita di kayu salib.

c. Dia bukan hanya mengampuni kita tetapi juga menebus kita. Kata menebus artinya membayar dengan suatu harga yang harus di beli. Kita ini budak dosa dan Yesus sudah membayar kita dan membebaskan kita dengan harga yang mahal yaitu dengan tubuh dan darah-Nya. Oleh karena itu jangan sia-siakan iman kita karena Yesus sudah membeli kita dengan harga yang mahal, dia sudah memerdekakan kita dengan darah-Nya dan bukan dengan emas dan perak atau barang yang fana. Oleh karena itu jangan pernah lagi menjadi budak rokok, budak narkoba, budak seks karena kita sudah dibebaskan dan sudah dimerdekakan dengan harga yang mahal yaitu dengan diri Yesus.

Kedua, Percayai kuasa kebangkitan Yesus yang lebih dahsyat dari kuasa Iblis. (Ibrani 2:14-15) Iblis bisa melakukan banyak hal tetapi kuasa Allah lebih hebat dari kuasa Iblis. Ada satu kekuatan yang supranatural yaitu kekuatan Tuhan. Banyak orang takut mati, tetapi di dalam Tuhan kita mempunyai kepastian, ada hidup yang kekal. Kuasa kebangkitan Yesus lebih hebat dan dahsyat dari semua hal yang kita takutkan dalam hidup kita. Kematian yang paling ditakuti manusia sudah dikalahkan, apa lagi masalah dan persoalan kita, itu sebabnya jangan pernah takut dalam hidup kita karena kuasa Allah lebih hebat, lebih dahsyat, lebih besar dan luar biasa dari semua hal yang kita takut-kan dalam hidup kita.

Ketiga, 1 Petrus 3:14-15. Kita barus menjadikan Yesus sebagai yang prioritas yang pertama dalam hidup kita. Kalau Yesus dijadikan sebagai prioritas, dijamin kita tidak akan kuatir dan takut. Kalau Yesus menjadi raja dalam hidup kita, Dia bisa mengatasi semuanya dengan baik dan kita tidak perlu takut. Kenapa orang menjadi khawatir? Karena kita menempatkan Yesus bukan pada posisi yang pertama, karena kita menempatkan kekuatan kita, kecakapan kita, kepintaran kita, kesuksesan kita, uang kita, kekayaan kita pada posisi yang pertama. Kalau semuanya ini terjadi, kita menggantikan Yesus dengan allah yang lain dan kalau itu terjadi, ketakutan kita akan muncul. Ketika kita menjadikan Yesus sebagai prioritas utama dalam hidup, kita tidak akan takut lagi karena semuanya akan diselesaikan oleh kekuatan Yesus yang luar biasa. Karena itu Yesus berkata: “Jangan kamu takut.”

Sumber: Warta Jemaat Gereja Duta Injil 1 September 2019