Doa Orang Benar

Yakobus 5:16-18

Ini adalah suatu format yang Tuhan ajarkan bagi kita untuk berbuat sesuatu tidak di dalam bentuk secara jasmaniah saja tetapi lebih dikaitkan dengan bentuk rohaniah. Bagi banyak orang seringkali kata ini jadi klise, ada orang yang punya masalah, maka orang yang diajak bicara pasti akan berkata: “doa saja” bahkan seringkali kita merasa bosan dengan kata itu dan kita pun berkata: “apa tidak ada lagi jawaban yang lain! Doa lagi, doa lagi…” lalu orang yang kita ajak bicara berkata: Ia…doa saja, pasti nanti Tuhan tolong!”

Ada ungkapan bahwa doa itu adalah nafas bagi orang yang percaya. Artinya tanpa kita melakukan kata kerja itu maka kita akan mengalami kematian. Kematian disini bukan hanya dalam bentuk jasmaniah akan tetapi dapat juga dalam bentuk jiwaniah dan rohaniah dan yang paling berbahaya ketika rohani kita mengalami kematian karena yang terjadi adalah suatu kesengsaraan di dalam hidup. Ada banyak orang menginginkan untuk menang tetapi dia kurang berdoa ataupun tidak berdoa maka yang terjadi adalah hidupnya hancur sehingga mengalami kekeringan dalam hidup dan hari-hari hidupnya dilewati dengan berat, bukan hanya penderitaan tetapi kekalahan demi kekalahan. Mengapa? Karena dia tidak pernah memiliki waktu-waktu terbaiknya untuk berhadapan, berdiskusi, bersekutu ataupun berkomunikasi dengan Tuhan. Hari ini apakah kita tua ataupun muda siapapun kita dengan segala profesi kita, kita harus sama-sama mengakui bahwa doa adalah segalanya. Suatu tindakan atau perbuatan yang sederhana tetapi mengandung efek samping yang luar biasa. Ketika kita berteriak kepada Tuhan itulah doa, ketika kita berkata-kata dengan Tuhan itulah doa, ketika kita bernyanyi itulah doa yang dilantunkan, ketika kita menyembah itulah doa yang dengan kekuatan batin yang terdalam.

Ada alasan tersendiri bagi kita, karena ada banyak orang berkata seperti ini: “Saya sudah bertahun-tahun berdoa tetapi kenapa ya, sepertinya Tuhan itu tidak mendengar dan menjawab doaku.” Tidak pernah kebenaran firman Tuhan mendukung pernyataan ini, karena Tuhan itu adalah pendengar doa dan juga penjawab doa. Kuasanya yang begitu sempurna yang tanpa batas itu mampu mendengar dan menjawab doa kita. Kadang kita hanya ungkapkan di dalam hati kita saja, Dia sudah dengar bahkan Dia sudah jawab. Hati-hati dengan doa karena doa itu menimbulkan efek samping yang sangat spektakuler bagi hidup kita karena kuasa Tuhan tidak pernah terkalahkan sampai hari ini.

Kalau kita ingin diselamatkan, dibela dan dipagari oleh Tuhan, jangan pernah lalai untuk melakukan tindakan berdoa atau berkomunikasi dengan Tuhan. Bahkan ketika kita keluar kita boleh tidak sarapan pagi tetapi jangan pernah kita keluar kalau belum berdoa. Kemana pun kita berada Tuhan akan menyertai asalkan pagar Allah kita ijinkan memagari kita. Bagaimana Ayub yang dalam kelemahan seperti itu, Iblis yang tidak pernah dia duga yang hampir merenggut nyawanya. Semuanya bisa diambil tetapi Tuhan berkata tidak untuk nyawanya. Adakalanya juga kita bertanya kenapa doa kita tidak dijawab oleh Tuhan? Kita juga perlu introspeksi apakah doa kita sudah layak dihadapan Tuhan. Inilah doa orang benar yang diajarkan Tuhan bagi kita:

Pertama: Berbicara tentang takut akan Tuhan. Yakobus 5: 16b dikatakan: Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Jadi doa itu menghasilkan kuasa bukan yang biasa-biasa tetapi sangat besar kuasanya. Dalam hal ini bukan doanya yang luar biasa tetapi tergantung dari siapa yang berdoa karena doa yang keluar dari pribadi yang takut akan Tuhan, pasti akan dijawab. Jadi bukan karena tempatnya, bukan waktunya, bukan sarananya, bukan alatnya tetapi siapa yang berdoa, itu yang dikenan Tuhan. Tetapi persoalannya apakah kita sudah menjadi pelaku firman Tuhan?

Kedua: Berbicara tentang menghormati Tuhan. Kebenaran firman Tuhan mengajar juga kepada kita untuk menghormati orang tua, dalam keadaan tua sekalipun kita tetap harus menghormatinya. Kita harus respek terhadap orang tua dan respek itu nilainya harus lebih lagi untuk Tuhan. Ketika kita respek dengan orang tua kita, sama dengan kita sedang respek dengan Tuhan karena yang kelihatan saja kita bisa respek, bagaimana dengan yang tidak kelihatan? Kita bisa lebih respek. Tetapi kalau yang kelihatan saja kita tidak bisa respek bagaimana mungkin kita respek yang tidak kelihatan Marilah kita menghormati Tuhan. Penghormatan kita kepada Tuhan bisa juga dalam wujud pemberian. Kalau orang lain saja kita bisa memberikan yang terbaik, bagaimana dengan Tuhan? Kita juga bisa memberikan yang terbaik untuk Tuhan sebagai ungkapan bahwa kita respek terhadap Dia.

Ketiga: Berbicara tentang mengasihi Tuhan. Orang yang dibenarkan oleh Tuhan adalah orang yang selalu bisa mengasihi Tuhan. Orang yang mengasihi Tuhan adalah orang yang memberi segala sesuatu yang kita punya untuk Tuhan tetapi bukan berarti ketika kita memberi, kita menjadi jatuh miskin ataupun kita jadi melarat. Rumah kita juga bisa digunakan untuk tempat ibadah buat Tuhan. Yang pertama: Doa orang yang benar, itu sangat menentukan. Itu sebabnya jadilah pribadi-pribadi yang dibenarkan oleh Tuhan. Firman Tuhan katakan dalam ayat 17, Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di buni selama tiga tahun dan enam bulan.” Yang kedua: yang didengar dan dijawab oleh Tuhan sesuai dengan keinginan dan kerinduan kita adalah doa yang keluar dari orang yang bersungguh-sungguh. Artinya benar-benar teguh, benar-benar dengan kemampuan, dengan apa yang ada dalam hidup. Banyak orang berdoa hanya sebatas rutinitas tetapi doa yang bersungguh-sungguh, kata-kata yang keluar adalah kata-kata yang keluar dari hati. Orang yang bersungguh-sungguh berdoa adalah orang yang dekat dengan Tuhan sesungguhnya, orang yang bersungguh-sungguh berdoa adalah orang-orang yang benar-benar yakin dan percaya. Marilah kita datangi Tuhan dengan kesungguhan, kita datangi Tuhan dengan kemauan, dengan tekad yang bulat bahwa Dia adalah pribadi satu-satunya yang mampu menjawab kita. Yang ketiga: Kalau hari ini doa kita sepertinya belum dijawab dan didengar, jangan pernah hentikan doa kita, besok datangi Dia lagi. Besok kalau kita sepertinya belum dijawab dan didengar Tuhan, jangan putus asa lusa datangi Dia lagi. Alkitab katakan tetaplah berdoa sampai Ia datang kembali karena doa adalah senjata kita menghadapi segala sesuatu.

Sumber: Warta Jemaat Gereja Duta Injil 30 Juni 2019