Hikmat Tuhan

Amsal 16:16

Kata hikmat dalam Bahasa Ibrani disebut “Hakam atau Khokmah” yang berarti pengertian atau orang yang mempunyai keahlian. Tetapi Laurens O Richart di dalam bukunya mengatakan: Pengertian hikmat adalah orang yang memiliki kepekaan akan Tuhan atau orang yang sensitif akan Tuhan dan rela untuk tunduk kepada-Nya. Orang yang dianggap berintelektual, mempunyai pengetahuan, punya kemampuan berpikir secara filosofis yang hebat dia akan menjadi orang yang berhasil, anggapan ini keliru karena orang yang berhasil adalah orang yang berhikmat. Itu sebabnya Amsal 16:16 berkata: “Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak.” Jadi orang yang sukses adalah: Pertama, hikmat Tuhan harus ada dalam hidupnya. Apa yang dimaksud dengan orang yang berhikmat? Orang yang berhikmat adalah orang yang memiliki kepekaan akan Tuhan dan tunduk akan Tuhan. Amsal 1:7 mengatakan: “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan” Jadi hikmat didasari pada takut akan Tuhan karena orang yang takut akan Tuhan, dia pasti diberkati oleh Tuhan. Seringkali orang mengalami kegagalan berkali-kali karena tidak hidup di dalam kehendak dan rencana-Nya. Sudah dibuktikan bahwa gerakan-gerakan rohani memberikan impact besar buat keberhasilan hidup sekelompok hidup masyarakat. Gereja Methodis di Amerika Serikat, jemaatnya terdiri dari orang-orang yang miskin yaitu golongan menengah ke bawah, tetapi orang-orang Methodhis ini yang dulunya hidup dalam kemiskinan, mengalami lawatan Tuhan yang disebut dengan gerakan kekudusan dimana mereka hidupnya menjadi orang-orang yang taat dan tunduk kepada Tuhan. Orang-orang yang hidup dalam kebenaran sehingga pada abad XX para ahli Sosiologi meneliti kelompok ini yang dahulunya miskin kemudian status sosialnya berubah menjadi kelas menengah karena mereka telah ditebus melalui darah Yesus sehingga hidup mereka menjadi berubah. Di Cina sudah terbukti bahwa daerah-daerah yang pertumbuhan gerejanya pesat dan kekristenannya kuat, memiliki tingkat kriminalitas yang rendah, kondisi kesehatan masyarakat umum yang lebih baik dan pertanian mereka memberikan hasil yang lebih banyak dibandingkan dengan daerah-daerah non Kristen. Kalau sebuah negara hanya memberikan hikmat dan kepintaran manusia, walaupun negara tersebut banyak orang pintar, negara tersebut akan gagal karena sekarang ada penjahat “Kerah Putih” yaitu orang-orang yang mempunyai pendidikan, jabatan, akses dalam dunia keuangan dan pemerintahan tetapi orang-orang seperti ini memiliki hikmat yang dari manusia dan tidak memiliki hikmat dalam Tuhan, akibatnya mereka menyalah-gunakan jabatan dan mereka mengunakan kepintaran mereka. Kalau seseorang berhikmat secara manusiawi belaka, hidupnya tidak akan diberkati tetapi kalau kita berkata: “Tuhan berikanku hikmat” itu artinya kita meminta supaya kita menjadi orang yang memiliki hati yang taat.

Kedua, orang yang sukses menurut firman Tuhan adalah orang yang rajin. Amsal 6:9-11 berkata: Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dan tidurmu? Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring” maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata. Ada banyak orang Kristen yang kelihatan rohani tetapi malas, banyak orang rajin ke Gereja, rajin membaca Alkitab dan berdoa tetapi malas. Orang Kristen kadang-kadang suka menutupi kemalasannya dengan kegiatan rohani, Amsal 10:4 berkata: Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya. Amsal 12:24 berkata: Tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan kerja paksa. Amsal 12:27 berkata: Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga. Firman Tuhan berkata: Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati. Kalau kita ingin diberkati oleh Tuhan kita harus menjadi orang yang rajin.

Ketiga, orang yang sukses adalah orang yang dapat dipercaya. Amsal 28:20 berkata: Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat, tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman. Hikmat Tuhan berkata: Kalau kita ingin diberkati Tuhan, mendapatkan banyak berkat kita harus dapat dipercaya. Hal ini berhubungan dengan kejujuran. Amsal 12:19 berkata: Bibir yang mengatakan kebenaran tetap untuk selama-lamanya, tetapi lidah dusta hanya untuk sekejap mata. Amsal 21:6 berkata: Memperoleh harta benda dengan lidah dusta adalah kesia-siaan yang lenyap dari orang yang mencari maut. Kita harus berani hidup dalam kejujuran. Pengaruh terbesar sehingga kita meraih sukses adalah bukan dari intelektual yang hanya 20 % tetapi dari karakter. Kalau kita berbisnis saat ini dalam kompetisi yang makin ketat, orang hanya memilih bisnis yang dapat dipercaya. Jadi setiap kita yang tinggal di Indonesia harus belajar menjadi orang yang jujur. Kalau Indonesia mau diberkati oleh Tuhan, Indonesia harus jadi bangsa yang jujur dan itu harus dimulai dari orang-orang Kristen itu sendiri. Belajar berbisnis yang jujur, belajar menjadi pegawai yang jujur, belajar menjadi karyawan yang jujur, belajar menjadi manusia yang jujur maka kita pasti diberkati Tuhan.

Keempat, orang yang sukses adalah orang yang mendapat dukungan. Amsal 13:20 berkata: Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang. Ternyata Amsal mengajarkan buat kita, kalau kita ingin sukses kita memerlukan komunitas yang memberikan kita kekuatan, dukungan, semangat ketika kita dalam keadaan lemah. Amsal 18:24 berkata: Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara. Amsal 17:17 berkata: Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. Dengan kata lain bahwa setiap orang membutuhkan dukungan karena tidak ada orang yang sukses tanpa dukungan dari orang lain. Keberhasilan kita karena dukungan dari orang terdekat kita.

Sumber: Warta Jemaat Gereja Duta Injil 3 Februari 2019