Allah Penyelamat Yang Kekal

Yesaya 51:1-8

Banqsa Israel melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan, memasang telinga tetapi tidak mendengar sehingga Tuhan menuduh mereka sebagai bangsa yang buta dan tuli (bnd. Yesaya 42:20). Sebagai akibatnya, mereka terus berada dalam penghukuman. Melalui renungan ini, Tuhan melalui nabi Yesaya tiga kali menyerukan, agar Israel mendengarkan Dia (Yesaya 51:1,4,7). Tuhan tidak pernah putus asa betapapun bebalnya Israel. Tuhan tetap berbelas kasihan dan menyatakan kasih setiaNya kepada mereka. Israel dipanggil untuk mendengarkan sekali lagi janji Allah untuk menyelamatkan mereka.

Apakah ajakan mendengar Tuhan yang disampaikan hamba-Nya itu kepada Israel? Pertama, mengajak umat mengingat bagaimana Allah telah memanggil Abraham, dengan janji berkat (Yesaya 51:2). Abraham dan Sara telah melewati usia subur dan mereka tidak memiliki anak. Namun Tuhan berjanji untuk memberkati Abraham dan “membuatnya banyak” (Kejadian 17:1-6, 15-17). Tuhan akan memberkati mereka, memulihkan Sion dan mengubah kegersangan hidup dalam pembuangan menjadi subur seperti taman Eden (Yesaya 51:3) Jadi, selain Yehuda akan dihuni kembali, pemulihan ini harus mencakup dipulihkannya tanah itu, yang akan diubah menjadi seperti taman Eden dengan ladang subur yang diairi dengan baik dan kebun buah-buahan yang subur. Dibandingkan dengan keadaan telantar selama masa pembuangan tanah itu akan seperti Firdaus.

Kedua, janji keselamatan dari Allah juga untuk bangsa-bangsa (Yesaya 51:4-6). Keselamatan akan datang dalam sekejap, tidak ada yang dapat menghalangi tindakan penyelamatan dari Allah.

Ajakan ketiga (Yesaya 51:7-8), keselamatan pasti datang walaupun ada orang-orang yang mencoba melawannya, pasti mereka akan dihancurkan. Firman Tuhan ini khusus ditujukan kepada mereka yang tetap memelihara hati, takut akan Tuhan di tengah Israel yang tuli (Yesaya 51:7a).

Apa artinya seruan Tuhan agar bangsa itu memberikan telinga kepada-Nya? Mengapa penting agar Yehuda memperhatikan Tuhan? Seruan Tuhan agar bangsa itu memberikan telinga kepada-Nya berarti lebih dari sekadar mendengar berita-Nya. Ini berarti memperhatikan agar dapat bertindak selaras dengan apa yang didengar (Mazmur 49:2, 78:1).

Bangsa ini harus sadar bahwa dari dalam gelap akan terbit terang. Ia juga yang membuat terangNya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus (Yesaya 60:1-2 bnd. 2 Korintus 4:6). la adalah Hakim tertinggi umat manusia.

Hukum-hukum dan keputusan pengadilan yang berasal dari Tuhan adalah terang bagi orang-orang yang mau dibimbing kepada hal-hal itu (Mazmur 43:3, 119:105; Amsal 6:23). Janganlah kiranya kita menjadi orang yang tuli, tetapi marilah mendengar dan menyimpan pengajaran Tuhan itu di dalam hati kita, takutlah akan Tuhan dan setialah kepadaNya. Sebab Tuhan adalah Allah penyelamat yang kekal. Yesus Kristus, Dialah Juruselamat dunia, yang menebus dosa umat manusia. Amin.

Sumber: Warta Jemaat HKBP 27 Agustus 2017