Dalam Yesus Ada Kelegaan

Matius 11:16-19, 25-30

Firman hari ini adalah perkataan Tuhan Yesus yang menggambarkan bagaimana keadaan orang-orang Israel pada saat itu. Mereka dipilih untuk menjadi bangsa yang bersaksi, menyatakan keselamatan yang diberikan Allah kepada dunia yang penuh dengan dosa. Melalui para bapak leluhur, nabi dan raja, Allah telah menyatakan kehendak-Nya serta menubuatkan akan keselamatan yang akan datang. Pilihan Allah bagi Israel seharusnya menjadikan mereka hidup dalam ketaatan, namun faktanya tidak demikian. Mereka keras hati, tidak memperhatikan firman Allah, tidak juga memperhatikan tanda-tanda yang diberikan Allah.

Tuhan Yesus mengumpamakan keadaan mereka pada waktu itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya: kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka tetapi kamu tidak berkabung. Artinya Israel sudah tidak memiliki kepedulian, hati nuraninya sudah tidak responsif terhadap lingkungan, firman Tuhan dan hukum-hukum-Nya. Yang mereka pentingkan adalah kepentingan pribadi dan merasa telah hidup benar. Sehingga ketika Yohanes pembaptis datang memberitakan pertobatan karena kerajaan Allah sudah dekat, ia tidak makan dan tidak minum, mereka justru mengatakan sedang kerasukan setan dan ketika Tuhan Yesus datang, Ia makan dan minum mereka mengatakan Ia pelahap dan peminum serta sahabat pemungut cukai. Orang-orang Yahudi telah menutup telinga dan mata mereka terhadap karya Allah yang sebenarnya akan menyelamatkan mereka juga. Jadi sebenarnya mereka buta dan tuli karena mereka tidak dapat melihat dan mendengar dengan hati nurani mereka.

Saudara, ternyata kasih Allah yang telah dan akan dinyatakan itu (kerajaan Allah) menjadi suatu yang tersembunyi bagi orang-orang yang mengeraskan hati, bagi orang-orang yang merasa cukup dan merasa tidak memerlukan pertolongan Tuhan dalam hidupnya, bagi orang-orang yang merasa pandai dan bijak. Sebaliknya akan dinyatakan kepada orang-orang yang tidak berdaya dalam hidupnya dan yang memerlukan pertolongan dari Tuhan. Tuhan Yesus menawarkan kasih dan pertolonganNya bagi setiap orang yang mau “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu,” kata-Nya kepada kita semua dan berlaku sampai sekarang.

Saudara, melalui firman Minggu ini kita semua diajak untuk introspeksi diri, apakah kita seperti orang-orang Israel di zaman Yesus, tidak peduli dengan firman dan hukum Tuhan. Suatu kenyataan yang memilukan di berbagai kasus-kasus keadilan, pembunuhan, korupsi, ternyata tidak sedikit pelakunya adalah orang-orang Kristen. Kita merasa hidup wajar-wajar saja tetapi secara tidak sadar kita sering melakukan dan mendukung berbagai hal yang bertentangan dengan tugas panggilan untuk mewartakan kerajaan Allah. Melalui Firman Tuhan pada hari ini, kita diingatkan agar memperhatikan Firman Tuhan dan hukum-hukum-Nya serta mengingat tugas panggilan untuk mewartakan kerajaan Allah melalui cinta kasih, keadilan, kedamaian, sukacita dan kesejahteraan bagi sesama. Mari kita buka mata dan telinga hati nurani kita untuk peduli kepada sesama dan dunia ini, sehingga kita tidak disebut sebagai orang buta dan tuli, tetapi kita adalah murid Kristus yang meneladaniNya.

Sumber: Warta Jemaat HKBP 9 Juli 2017