Bertobatlah dan Jauhkan Persembahan yang Tidak Sungguh

Yes 1:13

Bangsa Israel diperingatkan nabi Yesaya tentang besar dan banyaknya pelanggaran serta kejahatan mereka di hadapan Tuhan. Daya tarik kecantikan perempuan dan ketampanan laki-laki bangsa kafir di negeri Kanaan telah menawan hati mereka. Mereka kawin-mawin dan meniru kebiasaan hidup orang kafir dan turut menyembah kepada berhala serta dewa-dewi mereka. Kemakmuran Tanah Kanaan yang subur membuat mereka melupakan Tuhan. Padahal segala cara dan gaya hidup bangsa kafir adalah kekejian di mata Tuhan. Dilukiskan oleh nabi Yesaya kebebalan bangsa itu lebih bodoh dari keledai (1:3) karena mereka tidak mengerti bahwa Tuhan telah menyerahkan bangsa-bangsa dan negeri itu kepada mereka. Sesungguhnya merekalah yang memerintah dan berkuasa atas negeri itu dan seluruh rakyatnya. Karena itu sakit hati Tuhan meluap-luap atas umat-Nya Israel. Tuhan hendak membalaskan sakit hatinya itu dengan menjatuhkan hukuman atas mereka dan anak-anak keturunan yang mereka lahirkan.

Kejahatan bangsa Israel Itu di mata Tuhan persis seperti Sodom dan Gomora. Rakyat dan para pemimpinnya sama-sama melakukan kejahatan yang sangat menjijikkan di mata Tuhan. Birahi mereka yang memuncak dilampiaskan dalam penyembahan dan perayaan-perayaan yang mereka lakukan di Bait Allah. Kaum pemimpin umat melaksanakan pesta-pesta dengan mengundang para Imam serta memberikan persembahan kurban bukan hanya di Bait Allah tetapi juga di tempat-tempat berhala orang kafir. Berhala dan dewa-dewi kesuburan juga diberi tempat di Bait Allah dan disembah. Kumpulan paduan suara berlatih dan bernyanyi dengan nafsu jahat untuk memuaskan hasrat mereka dipuja-puji. Segala musik dan tanan kekafiran ditampilkan di hadapan altar Tuhan. Semuanya itu sangat menyakiti hati Tuhan. Namun para nabi masih menyuarakan pertobatan mengharapkan bangsa Israel kembali menyadari kasih Tuhan dan mereka berhenti berbuat jahat, dari tindakan penindasan dan ibadah palsu yang penuh kepura-puraan Tuhan ingin memberkati dan mengampuni dosa-dosa mereka. Itulah peringatan para nabi seperti juga Yesaya yang diutus Tuhan.

Hari ini kita memperingati Minggu Reformasi. Di Ibadah gereja hari ini kita menerima Perjamuan Kudus untuk mengingatkan kepada kita segala dosa, kesalahan dan kejahatan kita di mata Tuhan. Peringatan Hari Reformasi ke-499 (besok: Senin, 31 Oktober 2017) ini menegaskan kepada kita segala penyimpangan yang pernah terjadi pada tahun 1517 untuk pembangunan gereja megah, St Petrus, persis seperti pada masa bangsa Israel di Tanah Kanaan dahulu. Betapa menyakitkan akhirnya hukuman Tuhan atas pemberontakan mereka sampai saat ini, yang oleh para nabi palsu ditipu dengan Bait Allah yang berdiri kokoh dalam kemegahannya. Ternyata bahkan Bait Allah yang begitu megah itu pun akhirnya dibiarkan Tuhan dimusnahkan dan diinjak-injak bangsa kafir sampai saat ini. Betapa Tuhan sendiri telah meninggalkan Bait-nya dan membiarkan kaki orang-orang kafir menguasai dan menginjak-injaknya.

Segala kepalsuan adalah menjijikkan di mata Tuhan. Perayaan dan nyanyian serta segala keindahan musik bahkan kurban persembahan sama sekali tidak disukai Tuhan karena penuh kepalsuan dan kepura-puraan. Jangan pernah berpikir untuk mengambil hati Tuhan, seolah-olah semua itu bisa membutakan mata Tuhan. Tuhan kita mempunyai kepribadian serta kehendak yang tidak berubah dan tidak bisa dipengaruhi dengan pesta-pesta dan foya-foya, sebaik dan sehebat apa pun banyaknya dana dihabiskan. Sebaliknya hal itu justru hanya akan mengundang kemarahan Tuhan, selama orang miskin ditelantarkan dan para penguasa melakukan penindasan atas rakyatnya. Karena itu, firman Tuhan ini sangat keras mengingatkan kita, supaya kita bertobat dan meninggalkan keinginan hati meniru orang yang tidak mengenal Tuhan. Jangan kelak kita pun sama seperti umat Israel yang melakukan ibadah palsu dan penuh kepura-puraan. Amin!

Sumber: Warta Jemaat HKBP 30 Oktober 2016