Kiranya Allah Menyinari Kita Dengan Wajah-Nya

Mazmur 67

Wajah yang bersinar mencerminkan kegembiraan hati si pemilik wajah yang membangkitkan semangat roh dan gairah bagi yang memandangnya. Semua orang tentunya menginginkan hal itu, meski pun tak banyak yang dapat memilikinya, terutama karena tak dapat dibuat-buat. Namun hal luar biasa yang menjadi pernyataan pemazmur di sini adalah pengalamannya dengan Allah. Dia menyatakan melihat dan mengharapkan dapat merasakan wajah Allah yang bersinar bagi semua orang. Sinar wajah Allah itu terjadi dan dapat dialami semua orang atas dasar belas kasihan (welas asih)-Nya.

Segala sesuatu yang ada maupun yang tidak ada sesungguhnya adalah belas kasihan Allah semata-mata. Kita ada sebagaimana keberadaan kita apa adanya adalah wujud belas kasihan Allah. Kita memiliki sesuatu atau pun sebaliknya tidak memiliki sesuatu adalah belas kasihan Allah. Segala sesuatunya ada maupun ketiadaan (tiadanya) sesuatu juga adalah belas kasihan Allah. Bahwa hidup dan mati kita pun juga adalah penampakan belas kasihan Allah. Hanya belas kasih Allah saja yang memberikan kepastian dan jaminan kebahagiaan dan sukacita orang beriman. Hal ini hanya dapat disadari dan dialami oleh setiap orang yang memandang wajah Allah.

Kalimat tersebut – “Kiranya Allah menyinari kita dengan wajah-Nya!” – sebagaimana biasa diucapkan hamba Tuhan pada akhir Ibadah atau Doa Berkat adalah garansi atau jaminan bagi orang beriman yang diutus Tuhan melanjutkan perjalanan hidupnya untuk tetap percaya bahwa Tuhan tidak pernah lupa apalagi sampai meninggalkannya. Oleh berkat itulah kita diberikan kemampuan dan semangat untuk berjalan dalam kehidupan nyata, bagaimana pun dan apapun yang terjadi di depan. Sebab Tuhan Allah senantiasa menyertai dan menjagai bahkan mengendalikan segala sesuatunya bagi kebaikan kita. Karena itu kita tidak akan gentar apalagi surut kembali ke belakang.

Sebagai orang yang diberkati Tuhan kita akan tegar berjalan dengan keteguhan iman dan semangat hidup yang tidak akan pudar meskipun kita telah tahu ada bahaya mengancam di depan kita. Sebab kita yakin dan tahu pasti akan penyertaan Allah, bahwa kuasa-Nya jauh lebih besar dan pasti dari segala marabahaya dan ancaman yang menghadang kita. Untuk itulah pula kita diberkati Tuhan dan diberikan sinar wajah-Nya. Dialah Allah yang mengatasi segalanya dan Dialah Pemilik yang berkuasa atas segala sesuatu.

Jemaat, kekasih Kristus! Adakah hatimu sedih? Apakah engkau sedang mengalami pergumulan hidup? Atau hatimu terluka? Engkau takut dan khawatir akan masa depanmu? Dirimu merasa tak mampu? Harapanmu hilang? Semangatmu patah? Firman Tuhan ini disampaikan kepadamu pada saat ini: “Kiranya Allah menyinari engkau dengan wajah-Nyal ” Kata-kata ini mengawal dan memberangkatmu untuk melanjutkan langkah kakimu. Berjalanlah dan teruskanlah melangkah! Maka engkau akan mengalami dan melihat wajah Allah. Allah sendiri hadir dan engkau akan memandang Allah muka dengan muka. Persis seperti apa yang Ayub pernah katakan, “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau!” (Ayub 42:5) Amin!

Dikutip dari Warta Jemaat HKBP 1 Mei 2016