Mindset yang Diubah

Hal pertama yang penting dalam mempersiapkan generasi yang lebih baik adalah mengubah pola berpikir atau mindset anak-anak kita. Tanpa disadari oleh banyak orang percaya, banyak anak-anak calon generasi penerus sedang dituai oleh iblis. Iblis merusak mereka dengan pola pikir yang dicemari. Dalam hal ini Paulus berkata: ” Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.” (2 Kor 11:3). Kalau hal ini tidak dicegah, maka kita akan kehilangan generasi penerus yang baik untuk meneruskan pekerjaan Tuhan.

Mengubah mindset perlu waktu, tidak bisa sekejap. Dalam hal ini dibutuhkan pembaharuan pikiran setiap hari (Roma 12:2). Pembaharuan pikiran inilah transformasi yang sesungguhnya. Kata transformasi dari kata dalam bahasa Inggris “transformation” yang arti ringkasnya berubah bentuk. Kalau dalam Alkitab Perjanjian Baru dicari kata yang sepadan dengan kata ini maka ditemukan dua kata. Pertama “allaso”, kata ini terdapat dalam beberapa ayat dalam Perjanjian Baru (Kis 6:14; 1 Kor 15:51-52). Kata “allaso” berarti “change” (mengubah) atau “to make different” (atau membuat berbeda). Transformasi adalah sebuah proses perubahan buah dari kerja keras. Perubahan luar biasa Eropa dan belahan Asia pada jaman Paulus adalah hasil penginjilannya yang tak kenal lelah, bukan hanya karena pergumulan doa dan harapan (Kis 6:14). Dalam sejarah setiap perubahan selalu melalui mekanisme proses, bukan sesuatu yang instan. Hal ini sesuai dengan pengertian kata transformasi itu sendiri; Transformation is a complete change, usually into something with an improved appearance or usefulness. The act or process of transforming somebody or something. Sebuah perubahan secara penuh biasanya mengenai sesuatu melalui perkembangan bertahap atau proses berubah mengenai sesuatu atau seseorang.

Kata yang kedua adalah “metamorphoa”, kata ini juga terdapat pada beberapa ayat dalam Perjanjian Baru (Roma 12:2, metamorphoste). Kata metamorphoa berarti change (berubah), transfigure (merubah rupa), dan transformation (berubah bentuk secara bertahap). Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan “diperbaharui” atau “diubah”. Transformasi menunjuk sebuah proses perubahan yang bertahap, berlangsung setiap hari, jadi jelas di sini bahwa transformasi bukanlah sebuah momentum tetapi lebih sebuah proses. Dapat digambarkan bagai sebuah garis panjang bukan sebuah titik. Transformasi bukan momentum yang ditunggu tetapi proses yang terus berlangsung dan dijalani. Proses tersebut adalah proses pembaharuan pikiran atas orang-orang yang sudah percaya, bukan orang yang belum percaya.

Orang percaya dipanggil untuk tidak serupa dengan dunia ini (Roma 12:2). Pembaharuan pikiran di sini sama artinya dengan pembaharuan pengertian (understanding) secara berkesinambungan terus menerus. Transformasi adalah pembaharuan pikiran yang membuka kesadaran memberi pengertian dan melahirkan persepsi-persepsi. Pembaharuan inilah yang mengubah pola pikir atau mindset seseorang.

Jadi pada dasarnya pembaharuan pikiran adalah pembaharuan mindset. Melalui transformasi inilah seseorang menemukan tempatnya di hadapan Tuhan untuk bersekutu dan mengabdi kepada Tuhan sepanjang hidup.

Dikutip dari Warta Jemaat Rehobot Ministry 12 Oktober 2008

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *